KALABAHI,SELATANINDONESIA.COM – Desa Otvai di Kecamatan Alor Barat Laut siang itu, Jumat (5/9/2025) berbalut sukacita. Dari kejauhan, lonceng gereja bergema, memanggil jemaat untuk menyatu dalam perayaan. Udara pegunungan membawa semilir angin laut, menyapu halaman gereja yang penuh tenda dan kursi tersusun rapi. Di sana, ratusan orang berkumpul: warga jemaat, para pendeta, pejabat daerah, hingga sahabat-sahabat Muslim dari Kecamatan Abal yang hadir dengan senyum persaudaraan.
Di tengah keramaian itu, Wakil Bupati Alor, Rocky Winaryo, SH.MH, berjalan bersama istrinya, Ny. Lidya Siawan, yang juga Ketua TP-PKK Kabupaten Alor. Keduanya disambut sorak sukacita, seakan langkah mereka menjadi penanda dimulainya babak baru bagi Jemaat GMIT Galed Otvai.
Rocky berdiri di mimbar sederhana, suaranya tenang tapi bergetar. “Kedua bangunan ini bukan hanya sekadar fisik, melainkan simbol persekutuan yang hidup, kesetiaan dalam ibadah, dan pertumbuhan iman. Kiranya tempat ini menjadi pusat pembinaan karakter dan pendidikan iman, sekaligus menguatkan jemaat agar menjadi terang dan garam bagi banyak orang,” ucapnya, disambut tepuk tangan panjang.
Peresmian berlangsung khidmat: prasasti ditandatangani oleh Wakil Bupati, sementara Lidya Siawan membuka selubung papan nama gereja. Dua gestur sederhana yang mematri jejak sejarah bagi jemaat Otvai, sebuah tanda resmi lahirnya rumah ibadah yang dibangun dengan pergumulan panjang dan gotong royong tak kenal lelah.
Di barisan tamu, hadir Sekretaris Majelis Sinode GMIT, Pdt. Abdi Karya Wenyi, Ketua DPRD Alor Paulus Brikmar, Sekda Drs. Soni Alelang, unsur Forkopimda, para pimpinan OPD, hingga para pendeta se-Tribuana Kalabahi. Semua larut dalam momen bersejarah yang tak sekadar tentang gedung baru, melainkan tentang perjumpaan.
Yang membuat suasana kian berkesan adalah hadirnya perwakilan jemaat Muslim. Mereka datang bukan sebagai tamu, melainkan sebagai saudara, memberi salam persaudaraan di tengah pesta iman. Nuansa keberagaman itu terasa hangat: doa-doa naik ke langit, sementara toleransi turun menjejak bumi.
Di balik riuh sukacita itu, kehadiran Rocky Winaryo menjadi lebih dari sekadar peresmian sebuah gereja. Ia tampil sebagai wajah baru kepemimpinan Alor; muda, sederhana, dan menyapa semua kalangan tanpa sekat iman. Di tengah masyarakat yang majemuk, Rocky seakan mengingatkan bahwa pembangunan sejati tak hanya berdiri pada batu dan semen, tetapi juga pada pondasi persaudaraan. Dari Otvai, pesan itu menggema: Alor akan maju jika iman, budaya, dan toleransi berjalan beriringan, dan seorang pemimpin muda bersetia menjaga harmoni itu.*/HumasKabAlor/Laurens Leba Tukan
Komentar