Diaspora NTT di Ambon dan Papua Minta Jalur Kapal Pelni dari dan ke NTT Dihidupkan Kembali
AMBON,SELATANINDONESIA.COM — Aspirasi agar kapal Pelni kembali melintasi jalur Nusa Tenggara Timur (NTT), Maluku, hingga Papua mencuat dalam pertemuan Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena dengan Ikatan Keluarga Besar (IKB) Flobamora Maluku di Kota Ambon, Sabtu (8/11/2025). Warga diaspora menilai jalur laut itu penting untuk memperlancar mobilitas orang dan arus barang dari dan ke NTT.
Ketua IKB Flobamora Maluku, Marianus Djati, mengatakan selama beberapa tahun terakhir, warga NTT yang bermukim di Maluku dan Papua menghadapi kesulitan akses transportasi laut langsung menuju kampung halaman. Padahal, jalur kapal Pelni yang dulu menghubungkan NTT–Maluku–Papua terbukti sangat membantu mobilitas warga sekaligus perdagangan antarpulau.
“Kami berharap pemerintah memperjuangkan agar kapal Pelni bisa kembali melintasi rute yang menghubungkan provinsi-provinsi di timur Indonesia. Jalur itu bukan hanya penting untuk silaturahmi warga, tetapi juga untuk pergerakan ekonomi dan perdagangan hasil bumi dari NTT ke Maluku dan Papua,” ujarnya.
Menanggapi hal itu, Gubernur Melki Laka Lena menyatakan pemerintah provinsi akan berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan PT Pelni untuk mengkaji kembali jalur tersebut. Menurut dia, konektivitas antardaerah di kawasan timur Indonesia harus diperkuat agar rantai pasok ekonomi tidak terputus.
“Transportasi laut adalah urat nadi utama wilayah timur. Kalau rute Pelni ini bisa diaktifkan kembali, maka bukan hanya mobilitas warga yang terbantu, tapi juga arus komoditas antarprovinsi akan semakin lancar,” kata Gubernur Melki.
Dalam pertemuan yang berlangsung hangat dan dihadiri ratusan warga NTT di Ambon itu, Gubernur Melki juga mendorong diaspora untuk terus memperkuat jejaring ekonomi dan solidaritas di tanah rantau. Ia mengajak warga Flobamora berperan aktif dalam mendukung berbagai program pembangunan di NTT, termasuk gerakan One Village One Product (OVOP) yang tengah digalakkan pemerintah daerah.
“Diaspora NTT di mana pun berada adalah bagian dari kekuatan pembangunan. Kita bisa saling menopang dalam usaha, pendidikan, dan pelayanan sosial,” ujar Melki.
Bagi warga Flobamora Maluku, harapan agar jalur Pelni dihidupkan kembali bukan sekadar soal transportasi, melainkan upaya menjaga keterhubungan antarsaudara di wilayah timur. “Dari Ambon, kami ingin tetap merasa dekat dengan Kupang, Larantuka, dan Maumere,” kata Marianus.*/Edy Naga/Laurens Leba Tukan



Komentar