WAINGAPU,SELATANINDONESIA.COM – Riuh suara langkah bidak dan sorak kecil penonton mengiringi setiap langkah Jonatra Veronica Rambu Naha. Mahasiswi semester akhir Universitas Kristen Wira Wacana Sumba itu tak gentar berhadapan dengan lawan-lawannya, sebagian besar laki-laki, dalam turnamen catur yang digelar Partai Golkar Sumba Timur, Sabtu (17/8/2025). Turnamen itu untuk memeriahkan HUT ke 80 Kemerdekaan RI yang disponsori oleh Anggota Fraksi Golkar DPR RI, Dr. Umbu Rudi Kabunang.
Di papan catur, Rambu Naha tampil penuh perhitungan. Satu per satu lawan ditaklukkannya, hingga akhirnya ia harus berhadapan dengan Yosef Ronaldo di partai puncak. Kali ini, keberuntungan belum berpihak padanya. Rambu Naha harus puas di posisi kedua setelah langkahnya dipatahkan di final. “Saya tetap bangga. Lama sekali saya tidak ikut kejuaraan catur. Rasanya senang bisa main lagi,” katanya dengan senyum usai menerima hadiah.
Turnamen ini menjadi ajang kembalinya Rambu Naha ke gelanggang catur setelah sekian lama vakum. Sejak duduk di bangku SD, ia sudah rutin bertanding, bahkan sempat menjajal kompetisi di Kupang. Namun, karena minimnya turnamen di Sumba Timur, langkahnya sempat terhenti. “Harapan saya, Pak Umbu Rudi Kabunang bisa bikin lagi turnamen supaya ada ruang kompetisi bagi pecatur muda,” ujar Rambu Naha.
Turnamen catur dan kartu tanggung itu digelar Golkar Sumba Timur dalam rangka memperingati HUT ke-80 Republik Indonesia. Ratusan warga memadati kantor partai berlambang pohon beringin itu. Di cabang kartu tanggung, juara pertama diraih Diki Takajanji, disusul Hendrik Wulang, Adison Hanaul, dan Valen Hamahanggu.
Dr. Umbu Rudi Kabunang, sponsor utama kegiatan sekaligus motor penggerak acara, menyebut turnamen ini sebagai pintu awal kebangkitan catur Sumba. “Potensinya besar. Oktober nanti kami akan buat lagi yang lebih besar, melibatkan Percasi,” kata Umbu Rudi. Ia bahkan berjanji memfasilitasi pecatur muda NTT untuk menembus pentas nasional. “Saya siap sponsori Rambu Naha untuk ikuti kompetisi tingkat nasional ke depan,” kata Umbu Rudi.
Bagi Rambu Naha, sore itu bukan sekadar tentang trofi atau posisi runner-up. Di balik langkah bidaknya, ia membawa harapan agar catur kembali menemukan panggungnya di tanah Sumba. Seperti rajanya yang tegak di papan hitam putih, ia ingin terus bertahan dan melangkah maju.*/Laurens Leba Tukan
Komentar