GESER UNTUK LANJUT MEMBACA
Pemerintah Propinsi NTT
Beranda / Pemerintah Propinsi NTT / PUPR NTT Merajut Peta Pembangunan: Menyatukan Ruang, Menjaga Arah

PUPR NTT Merajut Peta Pembangunan: Menyatukan Ruang, Menjaga Arah

Paul Kolin mewakili Kepala Dinas PUPR Provinsi NTT Ir. Benyamin Nahak, MT, dan Plt. Asisten III Setda NTT saat acara Konsultasi Publik Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang (SPPR), Kamis (7/8/2025). Foto: HumasPUPRNTT

Menyatukan Peta Pembangunan NTT melalui Forum Konsultasi Publik Sinkronisasi Pemanfaatan Ruang Dorong Tata Ruang Terpadu

KUPANG,SELATANINDONESIA.COOM – Di ruang rapat yang dipenuhi tumpukan dokumen rencana dan peta wilayah, suara Paul Kolin pejabat fungsional yang mewakili Kepala Dinas PUPR Provinsi NTT Ir. Benyamin Nahak, MT,, terdengar mantap. Kamis (7/8/2025) alumi Fakultes Teknik Unwira Kupang itu membuka Kegiatan Konsultasi Publik Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang (SPPR) bersama Asisten III Sekda Provinsi NTT.

Di hadapan perwakilan kabupaten/kota, sektor teknis, dan tim perencana, Paul Kolin menegaskan: “Sinkronisasi ini bukan sekadar formalitas. Kita sedang memastikan arah pembangunan di NTT berada pada jalur yang sama.”

SPPR, sesuai amanat Peraturan Menteri ATR/BPN Nomor 13 Tahun 2021, bertujuan menyelaraskan program utama dengan rencana sektoral dan kewilayahan. Dengan begitu, pembangunan jalan, bendungan, sekolah, rumah sakit, hingga kawasan industri tidak saling tumpang tindih atau justru berbenturan dengan tata ruang.

Lima tujuan utama menjadi fokus: menyatukan cara pandang penyediaan infrastruktur dasar, memfokuskan pembangunan pada kawasan prioritas, mensinergikan program antar sektor, mengefektifkan sistem anggaran, dan menjaga substansi rencana tata ruang (RTR) agar masuk dalam Rencana Kerja Pemerintah.

Prof. Umbu Data: Rumah Mandiri, Laboratorium Masa Depan di Sumba Tengah

“Dokumen hasil sinkronisasi ini akan menjadi kompas,” ujar Paul Kolin. Kompas yang dimaksud akan dipakai sebagai masukan penyusunan RPJMD, peninjauan kembali RTRW provinsi maupun kabupaten/kota, serta bahan SPPR tahunan.

Dengan pendekatan ini, peta pembangunan NTT diharapkan tak lagi bergeser sesuai arah angin politik atau kepentingan sektoral semata. “Kita ingin setiap jengkal tanah NTT dimanfaatkan secara tepat dan berkelanjutan,” pungkasnya, disambut anggukan para peserta.*/HumasPUPR/Laurens Leba Tukan

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement