GESER UNTUK LANJUT MEMBACA
Daerah
Beranda / Daerah / Perempuan dari Pukuafu: Jejak Ermi Daik di Panggung Paritrana Award 2025

Perempuan dari Pukuafu: Jejak Ermi Daik di Panggung Paritrana Award 2025

Kepala Desa Pukuafu, Ermi Daik didampingi Bupati Rote Ndao Paulus Henuk usai menerima Paritrana Award Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur tahun 2025 di Hotel Harper Kupang, Senin (21/7/2025). Foto: Dok.PH

Kepala Desa Muda Ermi Daik dan Jalan Sunyi Melindungi Kaum Rentan

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM — Di tengah aula megah Hotel Harper Kupang, tempat penganugerahan Paritrana Award Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur, Senin (21/7/2025), perhatian sejenak teralihkan dari barisan kepala daerah dan pejabat tinggi. Seorang perempuan muda berdiri gagah, menerima trofi penghargaan untuk desanya yang terpencil di selatan Indonesia: Pukuafu, Kecamatan Landu Leko, Kabupaten Rote Ndao.

Namanya Ermi Daik. Usianya belum genap 35 tahun, namun tanggung jawab dan dedikasinya sebagai Kepala Desa Pukuafu telah mengantar desanya meraih penghargaan Paritrana Award 2025, sebagai desa pelaksana terbaik ketiga program jaminan sosial ketenagakerjaan.

“Saya hanya berpikir sederhana,” ujar Ermi setelah menerima penghargaan. “Kalau kita tidak jaga pekerja di desa, siapa lagi?”

Ermi bukan sekadar kepala desa administratif. Ia adalah simbol perubahan diam-diam yang tengah mengalir di desa-desa NTT, bahwa perempuan muda bisa memimpin, berinisiatif, dan berdampak. Di bawah kepemimpinannya, Pukuafu mencatatkan lonjakan kepesertaan jaminan sosial bagi petani, nelayan, hingga tukang batu. Ia menggalang gotong royong warga untuk menanggung iuran pekerja rentan, dan rutin mengadakan penyuluhan dari rumah ke rumah.

Bupati Paulus dan Adri Sabaora Menanam Keteladanan di Tanah Palajara

Dari Ujung Selatan, Suara Keadilan

Bupati Rote Ndao, Paulus Henuk, hadir langsung dalam seremoni penghargaan itu. Bupati Paulus tak menyembunyikan kebanggaannya. “Desa seperti Pukuafu telah menunjukkan bahwa perlindungan sosial bukan hanya urusan kota atau pusat. Ini gerakan dari bawah, dari hati yang peduli,” kata Bupati Henuk.

Bagi Bupati Henuk, kiprah Ermi Daik adalah bukti bahwa cita-cita besar pemerintah provinsi, seperti yang termaktub dalam Program Dasa Cita, menemukan tanah subur di akar rumput. Salah satu pilar Dasa Cita adalah perlindungan bagi 100.000 pekerja rentan, yang mulai digalakkan oleh Gubernur Emanuel Melkiades Laka Lena dan Wakil Gubernur Johni Asadoma.

Rote Ndao, kata Bupati Henuk, telah menyatakan kesiapan penuh mendukung program tersebut. Dan Pukuafu, lewat kepemimpinan Ermi, menjadi titik nyala awal.

Batu Pijakan Menuju Perlindungan Semesta

Sridewi Bersemi di Tanah Kering Sumba Tengah

Bagi banyak pihak, Paritrana Award sekadar ajang tahunan. Namun di balik trofi dan lampu sorot, tersimpan cerita sunyi tentang bagaimana seorang perempuan muda memulai perubahan sosial dari titik terluar peta. Di Pukuafu, perlindungan sosial bukan jargon, melainkan upaya kolektif untuk menjaga martabat warga.

“Perempuan itu bukan hanya bisa duduk di belakang. Kami bisa berdiri di depan, melindungi yang lemah,” ujar Ermi, lirih namun pasti.

Dari desa kecil di Rote Ndao, Ermi Daik menunjukkan bahwa perlindungan sosial yang bermartabat dimulai dari keberanian untuk bertindak dan kadang, cukup satu perempuan muda yang berani untuk memulainya.*/Laurens Leba Tukan

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement