GESER UNTUK LANJUT MEMBACA
Golkar Gubernur NTT
Beranda / Gubernur NTT / Pengajian Al-Hidayah dan Golkar NTT, Menyulam Peran Perempuan Dukung Program Pemprov

Pengajian Al-Hidayah dan Golkar NTT, Menyulam Peran Perempuan Dukung Program Pemprov

Jajaran Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pengajian Al-Hidayah Provinsi Nusa Tenggara Timur usai menggelar Musyawarah Daerah (Musda) ke-3 di Aula Gedung DPD I Partai Golkar NTT, Sabtu (27/9/2025). Foto: TMPG/Dukes

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pengajian Al-Hidayah Provinsi Nusa Tenggara Timur menggelar Musyawarah Daerah (Musda) ke-3 di Aula Gedung DPD I Partai Golkar NTT, Kupang, Sabtu (27/9/2025). Dengan mengusung tema “Membangun Sinergi dan Mempererat Pengajian Al-Hidayah Menuju Era Digitalisasi”, forum ini menjadi ajang evaluasi kepengurusan sekaligus penyusunan program strategis lima tahun ke depan.

Ketua Pengajian Al-Hidayah NTT, Makda Silvia Yeni Laka, menyebut Musda sebagai momentum regenerasi organisasi agar tetap dinamis. “Evaluasi dan pemilihan pengurus baru ini penting agar Al-Hidayah mampu menjawab tantangan zaman, terutama dalam era digital,” katanya kepada wartawan.

Selain agenda pergantian pengurus, Musda juga menghadirkan pembekalan khusus bagi peserta tentang pengelolaan keuangan rumah tangga oleh Retno Nuningsih Umbu Saga. Materi ini diharapkan memberi bekal praktis bagi perempuan dalam menjaga ketahanan ekonomi keluarga.

Sekretaris DPD I Partai Golkar NTT, Welhelmintje S. L. Sinlaeloe, menegaskan bahwa sebagai hasta karya Partai Golkar, Pengajian Al-Hidayah memiliki peran strategis dalam mendukung program partai dan pemerintah. Ia menekankan bahwa program prioritas Pemerintah Provinsi NTT di bawah kepemimpinan Gubernur Emanuel Melkiades Laka Lena dan Wagub Johni Asadoma perlu mendapat dukungan penuh.

“Program penanggulangan kemiskinan ekstrem, penurunan stunting, hingga peningkatan akses pendidikan dan kesehatan harus menjadi perhatian bersama. Peran organisasi perempuan seperti Al-Hidayah sangat vital dalam mendorong keberhasilan program ini,” ujar Libby Sinlaeloe.

Lipa Songke di Zaman Digital: Antara Adat, Pasar, dan Gengsi

Musda ke-3 ini diharapkan melahirkan pengurus baru yang lebih adaptif dan program yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat. Al-Hidayah dipandang bukan hanya sebagai organisasi pengajian, melainkan juga mitra pemerintah daerah dalam membangun kesejahteraan keluarga di NTT.*/Dukes/Laurens Leba Tukan

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement