Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu Ingatkan ASN agar Mengabdi Bukan untuk Dipuja, Tapi untuk Melayani
WAIBAKUL,SELATANINDONESIA.COM — Di bawah sinar pagi yang hangat di Lapangan Kantor Bupati Sumba Tengah, Rabu (2/7/2025), suara tegas Bupati Drs. Paulus S. K. Limu menggema dalam apel kerja gabungan seluruh jajaran ASN. Dengan sikap tenang namun penuh tekanan moral, ia mengingatkan satu hal yang mendasar namun sering terlupakan, karir bukan soal kehormatan, tetapi soal pengabdian.
“Karir harus tetap bersinar dan bercahaya seperti cahaya matahari dan bintang,” ucapnya lantang, disambut diam yang hening namun menyerap. Di hadapan Sekda, para staf ahli, asisten, kepala OPD, dan ratusan ASN serta tenaga kontrak, Bupati Paulus menegaskan pentingnya kedisiplinan, kerja keras, dan loyalitas, nilai-nilai inti yang menjadi dasar seorang pelayan negara.
Apel pagi itu bukan sekadar rutinitas administratif. Bupati memanfaatkan momen untuk memberikan koreksi dan dorongan moral kepada para pemimpin OPD yang masih bergumul dengan persoalan kehadiran staf mereka. “Segera bertemu saya. Kita cari solusi bersama,” katanya tegas, menunjukkan gaya kepemimpinan yang tidak hanya menyentuh tetapi juga menuntut akuntabilitas.
Namun arahannya tak melulu soal ketertiban. Ia juga mengangkat sisi paling manusiawi dari tugas ASN: pelayanan penuh kasih kepada kelompok masyarakat paling rentan. Dengan nada bangga, ia memuji OPD yang telah menjalankan aksi bela rasa dengan memberikan bantuan langsung kepada bayi dengan status 2T, anak underweight, dan ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK). “Mereka adalah saudara kita yang paling membutuhkan uluran tangan negara,” katanya.
Salah satu inovasi yang disorot adalah pola pelayanan langsung ke desa dengan cara memasak di rumah makan lalu mengantar langsung ke sasaran. Bupati menyebut pola ini sebagai contoh nyata dari pelayanan yang tidak hanya kreatif tetapi juga solutif. “Banyak pola yang bisa kita lakukan, asalkan ada nilai pelayanan di dalamnya. Jika itu yang kita pegang, saya percaya Tuhan akan memberkati,” ucapnya, dengan nada spiritual yang kerap menjadi aksen khas gaya kepemimpinannya.
Bupati Paulus juga menegaskan bahwa mulai Kamis depan akan digelar evaluasi kinerja. Evaluasi ini, katanya, bukan sekadar penilaian administratif, tetapi sebuah ukuran: apakah kinerja birokrasi sudah berdampak nyata bagi warga atau belum.
Ia menutup arahannya dengan kalimat yang tak hanya mengendap di telinga, tapi menyentuh nurani para ASN yang hadir. “Menyumbang bukan soal jumlah, tapi soal ketulusan dan makna pelayanan. Itulah yang menjadikan pengabdian kita berharga.”*/ProkopimSTeng/Laurens Leba Tukan
Komentar