GESER UNTUK LANJUT MEMBACA
Eksbis
Beranda / Eksbis / Pelindo dan INSA NTT Sepakat Tingkatkan Layanan, Harga Logistik Diharapkan Lebih Kompetitif

Pelindo dan INSA NTT Sepakat Tingkatkan Layanan, Harga Logistik Diharapkan Lebih Kompetitif

Ketua INSA NTT, Yusan Benu bersama GM Pelindo se-NTT di Denpasar. Bali, Rabu (20/8/2025). Foto: Dok/YB

DENPASAR,SELATANINDONESIA.COM – Setelah sukses menurunkan tarif jasa pelabuhan lewat penghapusan fuel surcharge yang membuat biaya layanan turun 13 persen, asosiasi pengusaha pelayaran dan operator pelabuhan di Nusa Tenggara Timur kini melangkah lebih jauh.

Rabu (20/8/2025), Ketua Indonesian National Shipowners Association (INSA) NTT, Yusak Benu, bertemu dengan para General Manager Pelindo se-NTT dalam rapat evaluasi yang diinisiasi Sub Regional Pelindo Bali Nusra di Denpasar, Bali. Pertemuan ini menandai komitmen baru: memperbaiki kualitas layanan pelabuhan dan kinerja kepelabuhanan di seluruh wilayah NTT.

“Kesepakatan hari ini tidak hanya berhenti pada ucapan di rapat, tapi akan dituangkan dalam Service Level Agreement (SLA) dan Service Level Guarantee (SLG). Ini sangat penting, sebab sejak 2023 belum ada kenaikan atau perbaikan pelayanan. Baru kali ini, tahun 2025, ada komitmen nyata,” kata Yusak Benu seusai rapat.

Bagi Yusak, keputusan itu bukan sekadar soal kelancaran bisnis. Sejak dipercaya memimpin INSA NTT, ia dikenal vokal memperjuangkan agar biaya logistik di provinsi kepulauan itu bisa lebih rasional. “Kalau arus barang lancar, harga-harga bisa lebih kompetitif. Tekanan inflasi, terutama di hari-hari besar seperti Natal, Tahun Baru, dan Lebaran, bisa ditekan,” ujarnya.

Yusak dan Posisi Strategis INSA NTT

Gubernur Melki Kukuhkan Satgas Pengawasan Internal “Ayo Bangun NTT”

Yusak Benu bukan orang baru di industri maritim. Sebagai pengusaha pelayaran, ia paham betul bahwa wilayah terbesar NTT adalah laut yang hanya bisa dihubungkan lewat kapal. Karena itu, di bawah kepemimpinannya, INSA NTT bukan hanya organisasi pengusaha, tapi juga menjadi jembatan kepentingan antara pemilik kapal, Pelindo, dan pemerintah daerah.

INSA NTT memegang posisi strategis dalam tiga aspek. Pertama, menjadi penghubung utama arus dagang antar-pulau—mulai dari Kupang, Larantuka, Ende, Maumere, hingga Alor dan Labuan Bajo. Kedua, berperan sebagai pengawas biaya logistik, kerap menolak pungutan tambahan yang memberatkan distribusi. Ketiga, menjadi mitra strategis Pelindo dan pemerintah dalam merumuskan kebijakan maritim yang lebih berpihak kepada masyarakat.

Dengan posisi tawar itu, INSA NTT kini punya ruang untuk memastikan kesepakatan SLA dan SLG benar-benar dijalankan. Bagi Yusak, kerja sama ini menjadi momentum baru bagi perbaikan layanan kepelabuhanan di NTT.*/Yolan/Laurens Leba Tukan

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement