Gubernur NTT Dorong Produk Desa Naik Kelas lewat Program OVOP
KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Emanuel Melkiades Laka Lena, menegaskan komitmennya membangun ekonomi daerah dari desa melalui Program One Village One Product (OVOP). Program yang digulirkan sejak awal pemerintahannya itu kini memasuki tahap penting dengan digelarnya Pelatihan Peningkatan Kapasitas Lembaga Ekonomi dan Kelompok Usaha di enam klaster wilayah NTT, 8–12 September 2025.
“NTT punya tenun ikat, kopi Flores, se’i sapi, hingga madu Omfoang. Semua ini adalah kekayaan luar biasa, tetapi belum sepenuhnya menjadi kekuatan ekonomi yang berdaya saing. OVOP adalah jalan untuk memastikan produk desa benar-benar naik kelas,” kata Gubernur Melki saat membuka pelatihan di Aula Hotel Sasando Kupang, Senin (8/9/2025) malam.
Melki menekankan, OVOP tidak hanya berfokus pada pemasaran, tetapi juga menyentuh hulu: pengolahan produk, pengemasan, hingga legalitas seperti izin edar BPOM. Pemerintah Provinsi telah memetakan potensi di 3.137 desa, dengan 44 desa terpilih sebagai tahap awal program.
Sebagai dukungan, Pemprov menghadirkan NTT Mart dan Dapur Flobamorata yang menampilkan ribuan produk UMKM. Ke depan, NTT Mart akan dikembangkan menjadi marketplace digital untuk membuka akses pasar lebih luas, dari lokal hingga global.
“Semua ini hanya bisa kita jawab dengan kolaborasi, penguatan SDM, dan UMKM yang solid,” ujarnya.
Pelatihan ini dilaksanakan serentak di Kota Kupang, Manggarai, Ende, Flores Timur, Sumba Timur, dan Alor. Narasumber berasal dari Dinas PMD NTT, Balai Besar POM Kupang, Satpel BPVP Kupang, STIKOM Uyelindo, serta para praktisi.
Kepala Dinas PMD NTT, Viktor Manek, menambahkan bahwa OVOP merupakan strategi membangun ekonomi dari desa. “Produk dari desa bisa benar-benar naik kelas, berkualitas, dan berdaya saing. Dari desa, kita membangun ekonomi NTT,” ujarnya.
Program OVOP menjadi pijakan penting bagi visi Gubernur Melki Laka Lena: menjadikan potensi lokal NTT bukan hanya kebanggaan daerah, melainkan juga komoditas yang menembus pasar nasional bahkan internasional.*/Fara Therik/Laurens Leba Tukan
Komentar