GESER UNTUK LANJUT MEMBACA
Berita Hari Ini NTT Daerah Eksbis Kesehatan Nusantara Pariwisata Pemerintah Propinsi NTT Pendidikan
Beranda / Pendidikan / Menjemput Ilmu dari Pabrik Cokelat dan Daun Kelor

Menjemput Ilmu dari Pabrik Cokelat dan Daun Kelor

Para peserta NTT YES berkunjung ke Ghaura Chocolate dan La Moringa, Kota Kupang, Selasa (10/6/2025) Foto: BL

25 peserta NTT YES berkunjung ke Ghaura Chocolate dan La Moringa, menyerap pelajaran dari dua UMKM lokal yang telah menembus pasar global.

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Udara hangat khas musim kemarau belum menyurutkan semangat 25 anak muda dari berbagai penjuru Nusa Tenggara Timur pagi itu, Selasa (10/6/2025). Mereka adalah peserta program Nusa Tenggara Timur Young Entrepreneur School (NTT YES), hasil kolaborasi antara Bank Indonesia Perwakilan NTT dan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) NTT.

Hari itu, mereka tak duduk di kelas. Sepanjang hari, mereka mengikuti “Business Knowledge Tour”, sebuah tur edukatif ke dua unit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal yang telah melebarkan sayap hingga ke mancanegara yaitu Ghaura Chocolate dan La Moringa.

“Kami ingin anak-anak muda ini belajar langsung dari lapangan, dari pelaku UMKM yang telah berhasil mengangkat produk lokal ke panggung internasional,” kata Bobby Lianto, Ketua Umum KADIN NTT yang turut mendampingi rombongan sejak pagi.

Cokelat dan Semangat di Ghaura

Ketika Bank NTT dan Lembata Menjahit Mimpi di Jalur Wisata

Pemberhentian pertama adalah Pabrik Ghaura Chocolate, yang mulai beroperasi sejak 2018 dan dikenal sebagai salah satu produsen cokelat berbasis kakao lokal dari wilayah Flores, Sumba dan Timor. Mulai pukul 11 siang, para peserta diajak menyusuri jalur produksi: dari fermentasi dan pengeringan biji kakao, pemanggangan, penggilingan, hingga pencetakan dan pengemasan.

“Ini pengalaman pertama saya melihat langsung proses pembuatan cokelat. Ternyata butuh ketekunan dan kualitas di setiap tahap,” kata Felix, peserta dari Kabupaten Ngada.

Selesai berkeliling pabrik, peserta diajak mencicipi berbagai produk cokelat sambil menikmati makan siang di Café Ghaura Chocolate, yang terletak bersebelahan dengan lokasi produksi. Tak hanya itu, mereka juga mengunjungi Excellent Spirit Christian School (ESCS), sekolah swasta berbasis karakter yang berada satu area dengan café tersebut.

Moringa, Sorgum, dan Gagasan Global

Selepas tengah hari, rombongan melanjutkan perjalanan ke La Moringa, sebuah restoran dan produsen makanan sehat berbasis daun kelor dan sorgum, dua bahan lokal NTT yang kaya nutrisi. Di sini, para peserta mendengar langsung kisah transformasi La Moringa, dari usaha rintisan hingga menjadi pelaku ekspor ke negara-negara seperti Amerika Serikat, China, Australia, Hong Kong, dan Uni Emirat Arab.

Lengkaplah Kasih Itu: Bank NTT Ruteng Rampungkan Perjalanannya di 32 Paroki Manggarai

Menurut Bobby, kunjungan ini penting sebagai jembatan pengetahuan antara generasi muda dan UMKM mapan yang bisa menjadi mentor maupun inspirasi. “Kami ingin mereka melihat bukan hanya produk akhir, tapi keseluruhan proses dari ide bisnis, pengolahan, hingga strategi pasar,” ujarnya.

Menyiapkan Generasi Baru Wirausaha

Program NTT YES sendiri merupakan bagian dari upaya memperkuat ekosistem kewirausahaan di provinsi kepulauan ini. Dengan mengusung pendekatan belajar praktik langsung, peserta diajak mengenali potensi lokal, membangun jejaring, dan memupuk keberanian untuk memulai usaha.

“Anak-anak muda ini akan menjadi penggerak ekonomi NTT ke depan. Maka mereka harus punya visi besar, tapi juga tahu bagaimana memulai dari bawah,” ujar Bobby.

Dari pabrik cokelat hingga dapur kelor, dari biji kakao hingga biskuit sorgum, peserta NTT YES hari itu menjejak langsung cerita sukses dari tanah sendiri yang tak hanya bisa dijual di pasar lokal, tapi juga diterima pasar dunia.*/BL/laurens leba tukan

Sutra dari Tapal Batas: Kolaborasi Dekranasda Belu dan Bank NTT Menjadi Anyaman Harapan

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement