Di tengah terik dan sunyi Pulau Sabu, Gubernur NTT Melki Laka Lena datang membawa semangat baru dalam pelayanan kesehatan. Ia meninjau langsung denyut program kesehatan nasional di daerah terluar itu.
SEBA,SELATANINDONESIA.COM — Puskesmas Seba tampak lebih ramai dari biasanya pada Jumat pagi (9/5/2025). Sejumlah warga dari berbagai desa di Sabu Raijua berbondong-bondong datang. Di antara mereka, Gubernur Nusa Tenggara Timur, Melki Laka Lena, berdiri memantau jalannya Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) dan penanganan stunting. Dua program prioritas yang menjadi tulang punggung layanan kesehatan dasar di provinsi kepulauan ini.
“Ini pelayanan gratis dari kebijakan Presiden. Kita ingin agar sebanyak-banyaknya masyarakat datang cek kesehatan. Dari situ kita tahu kondisi tubuh dan bisa antisipasi berbagai macam penyakit,” kata Melki dalam arahannya.
Melki tak sekadar datang meresmikan atau bersalaman dengan para petugas medis. Ia mengajak semua pihak, dari bupati dan wakil bupati, camat, lurah, kepala desa, RT/RW, hingga tokoh agama dan pemuda, untuk menyukseskan program CKG. “Semua harus bersinergi,” ujarnya.
Di daerah yang kerap luput dari radar kebijakan pusat, Program CKG menjadi harapan baru. Dengan geografis terpisah-pisah dan akses terbatas, Sabu Raijua membutuhkan lebih dari sekadar niat baik. Diperlukan keterlibatan nyata semua lini. Itu sebabnya Gubernur Melki juga menyoroti pentingnya pengawasan terhadap program penanganan stunting yang kini mulai menunjukkan hasil.
“Disini penanganan stunting sudah lumayan bagus,” ujar Gubernur Melki. Namun, katanya, keberhasilan tidak boleh membuat lengah. Ia meminta agar setiap rumah tangga memiliki ‘penjaga’ khusus, seseorang yang dipercaya dan bertanggung jawab mengawasi ibu hamil dan menyusui. “Bisa suaminya, atau saudara terdekat,” katanya.
Program CKG dan upaya menurunkan stunting di NTT merupakan bagian dari strategi kesehatan terpadu yang dicanangkan pemerintah. Namun tanpa monitoring dan partisipasi masyarakat, Gubernur Melki sadar, program itu bisa kehilangan taring.
Kunjungan ke Seba itu menandai bukan hanya komitmen administratif seorang gubernur, melainkan juga simbol bahwa negara, melalui kepemimpinan lokal, hadir hingga ke batas-batas terjauh sampai ke Selatan NKRI.*/llt/edy



Komentar