GESER UNTUK LANJUT MEMBACA
Kesehatan
Beranda / Kesehatan / Menenun Mandat Rakyat Sumba Timur Menuju HUMBA

Menenun Mandat Rakyat Sumba Timur Menuju HUMBA

Bupati Sumba Timur, Umbu Lili Pekuwali ketika berbicara dalam forum Musrenbang Rancangan RPJMD Kabupaten Sumba Timur Tahun 2025–2029 di Aula Gedung Nasional Umbu Tipuk Marisi, Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Rabu, (18/6/2025). Foto: ProtokolST

Musrenbang RPJMD 2025–2029 Dimulai, Pemerintah Kabupaten Sumba Timur Mantapkan Langkah Lima Tahun ke Depan mewujdukan HUMBA.

WAINGAPU,SELATANINDONESIA.COM – Aula Gedung Nasional Umbu Tipuk Marisi siang itu, Rabu (18/6/2025) berubah menjadi ruang perenungan sekaligus arena penajaman arah pembangunan Sumba Timur lima tahun ke depan. Dihadiri para pemangku kepentingan dari seluruh pelosok kabupaten, Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rancangan RPJMD Kabupaten Sumba Timur Tahun 2025–2029 resmi dibuka oleh Bupati Umbu Lili Pekuwali dan Wakil Bupati Yonathan Hani.

Bupati Umbu Lili menyebut forum Musrenbang ini sebagai “ritus kenegaraan” yang tak hanya diatur oleh regulasi, tapi juga menjadi panggung penegasan komitmen pemerintahan baru terhadap masa depan rakyat. “Perencanaan pembangunan daerah adalah proses menentukan kebijakan masa depan yang tidak bisa dilakukan sepihak. Ini kerja kolektif yang mesti berpijak pada realitas, berpandangan jauh ke depan, dan berpihak kepada rakyat,” ujar Bupati Umbu Lili.

Musrenbang ini merupakan rangkaian wajib sebagaimana amanat Permendagri Nomor 86 Tahun 2017, yang menegaskan penyusunan awal RPJMD dimulai sejak pelantikan kepala daerah. Pemerintah pusat bahkan mempertegas urgensinya melalui Instruksi Mendagri Nomor 2 Tahun 2025, yang mewajibkan RPJMD ditetapkan paling lambat Agustus 2025, dan Renstra Perangkat Daerah menyusul sebulan kemudian.

Di hadapan Wakil Ketua DPRD, Sekda, Kepala Bappeda, para camat hingga perwakilan Forkopimda, Ketua Golkar Sumba Timur itu menegaskan bahwa dokumen RPJMD lima tahunan ini tidak disusun di menara gading. Sebaliknya, ia dirancang berdasarkan RPJPD Kabupaten Sumba Timur 2025–2045 yang mengusung visi besar: “Sumba Timur Mandiri, Maju, Lestari (MAMULI) dan Berkelanjutan Menuju Matawai Amahu Pada Njara Hamu.”

Dari Peluh Umat, Berdirilah Rumah Bunda Selalu Menolong di Kambajawa

Visi besar ini kemudian dijabarkan dalam bentuk visi pembangunan jangka menengah: “Terwujudnya Sumba Timur Harmonis, Unggul, Mandiri, Berbudaya, Adil (HUMBA), Maju dan Berkelanjutan.” HUMBA menjadi akronim sekaligus filosofi: menggambarkan semangat kemandirian dan keadilan yang berakar pada nilai budaya, namun tetap menyongsong kemajuan modern.

Bupati Umbu Lili juga menekankan perlunya penyelarasan dengan arah kebijakan nasional maupun provinsi. Dengan RPJMN 2025–2029 bertajuk “Indonesia Emas 2045” dan RPJMD NTT yang mengusung visi “Maju, Sehat, Cerdas, Sejahtera, dan Berkelanjutan”, maka RPJMD Sumba Timur harus menjadi simpul yang menyatukan kepentingan lokal, regional, dan nasional.

Kepala Bapperida Provinsi NTT, Dr. Alfons Theodorus yang hadir secara daring menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dan keterbukaan dalam menyusun dokumen strategis ini. “Kita butuh RPJMD yang tidak hanya indah di atas kertas, tapi berpijak pada kekuatan riil dan menyasar perbaikan kualitas hidup masyarakat,” ujarnya.

Musrenbang hari itu tak hanya mengesahkan kerangka kerja lima tahunan, tapi juga menandai awal dari proses penyusunan kebijakan yang partisipatif. Wakil Bupati Yonathan Hani, dalam sambutannya, menekankan pentingnya data evidence-based dan pendekatan inklusif untuk menghindari pembangunan yang timpang dan elitis.

Dari ruang aula yang menyandang nama pahlawan Sumba, Umbu Tipuk Marisi, cita-cita besar dibentangkan: menjadikan Sumba Timur sebagai rumah bersama yang harmonis dan berdaya. Agenda telah dimulai. Dan para pemangku kepentingan daerah kini ditantang untuk menjahit janji-janji visi itu menjadi kenyataan konkret dalam bentuk sekolah yang lebih layak, layanan kesehatan yang merata, jalan yang menghubungkan kampung ke pasar, dan tanah-tanah yang tetap lestari namun produktif.

Menjaga Niat Baik MBG, Mengawal Keamanan Generasi

Sumba Timur sedang menulis babak baru. RPJMD 2025–2029 bukan sekadar dokumen. Ia adalah arah langkah untuk mewujudkan “HUMBA” dalam setiap denyut kehidupan rakyatnya.*/ProtokolST/Laurens Leba Tukan

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement