GESER UNTUK LANJUT MEMBACA
Berita Hari Ini NTT Ekonomi Sumba Tengah
Beranda / Berita Hari Ini NTT / Sumba Tengah / Menanam Kasih di Pekarangan: Keteladanan dari Rumah Wakil Bupati Sumba Tengah

Menanam Kasih di Pekarangan: Keteladanan dari Rumah Wakil Bupati Sumba Tengah

Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu dan Wakil Bupati Martinus Umbu Djoka ketika peluncuran Program Pekarangan Pro Oli Mila Model (PK POM) di Rumah Jabatan Wakil Bupati Sumba Tengah, Rabu (5/11/2025). Foto: ProkopimSTeng

WAIBAKUL,SELATANINDONESIA.COM — Sebuah pekarangan sederhana di rumah jabatan Wakil Bupati Sumba Tengah kini menjadi ladang inspirasi baru. Pada Rabu (5/11/2025), Bupati Sumba Tengah Paulus S. K. Limu secara resmi meluncurkan Program Pekarangan Pro Oli Mila Model (PK POM) yang digagas dan dikelola oleh Wakil Bupati M. Umbu Djoka. Program ini diharapkan menjadi model pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis keteladanan para pemimpin daerah.

Acara peluncuran berlangsung hangat, dihadiri jajaran pejabat daerah, tokoh agama, pimpinan perangkat daerah, dan warga sekitar. Di halaman rumah jabatan yang kini dipenuhi tanaman hortikultura, padi ladang, jagung, serta kolam ikan air tawar, suasana kebersamaan terasa kental.

Dalam sambutannya, Wabup Umbu Djoka memaparkan semangat di balik lahirnya program tersebut. Pekarangan Pro Oli Mila yang ia kelola telah menjadi contoh konkret kemandirian pangan di tengah keterbatasan lahan. Di sana tumbuh beragam hasil bumi dan ternak kecil yang terkelola terpadu: tujuh ekor kambing, empat belas ekor bebek, hingga tanaman pangan lokal seperti jagung pulut dan umbi-umbian.

“Mari kita jadikan PK POM ini sebagai contoh di tengah keterbatasan yang kita miliki, demi membantu masyarakat miskin di Sumba Tengah,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Paulus Limu menekankan bahwa lahirnya program ini merupakan refleksi dari evaluasi terhadap Program Rumah Mandiri lima tahun sebelumnya yang belum sepenuhnya menyentuh akar persoalan kemiskinan.

RS Pratama Solor Diresmikan, Banjir Apresiasi Warga untuk Melki Laka Lena

“Dari pengalaman itu, kita menyadari bahwa dibutuhkan gerakan nyata dari para pemimpin untuk menghadirkan ide, gagasan, dan inovasi baru,” kata Bupati Paulus. “Dari sanalah lahir Pekarangan Pro Oli Mila sebagai model pemberdayaan yang lebih menyeluruh.”

Bupati Paulus menambahkan, seorang pemimpin sejati harus memberi contoh nyata, bukan sekadar berbicara tentang kasih tanpa tindakan. Ia pun menargetkan penanaman jagung di lahan seluas 15 hektare dengan hasil panen 100 ton yang akan digunakan sebagai pakan ternak—sebuah langkah yang menghubungkan pertanian dan peternakan dalam satu ekosistem ekonomi rakyat.

“Jika 100 orang saja meniru model ini, Sumba Tengah akan lebih cepat keluar dari kemiskinan. Target penurunan kemiskinan 2 persen bukan hal mustahil jika kita bekerja dengan semangat bela rasa,” ujarnya.

Di akhir sambutannya, Bupati Paulus menutup dengan kalimat yang memaknai seluruh gerakan itu bukan sekadar proyek pembangunan, melainkan panggilan pelayanan.

“Kalau kita melayani dengan rendah hati dan ketulusan, Tuhan akan memperhitungkan semua itu. Contoh dan keteladanan kita yang penuh kasih adalah bentuk nyata dari bunga-bunga kehidupan.”

Rumah Sakit Pratama di Pulau Batu: Jejak Melki Laka Lena di Solor

Dari sebuah pekarangan kecil di jantung Waibakul, pesan besar pun tumbuh: bahwa perubahan sosial bisa dimulai dari halaman rumah sendiri.*/ProkopimSTeng/Laurens Leba Tukan

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement