GESER UNTUK LANJUT MEMBACA
Gubernur NTT
Beranda / Gubernur NTT / Melipat Jarak, Menjemput Takdir: Buku Diplomasi Pembangunan NTT di Pusat Kekuasaan

Melipat Jarak, Menjemput Takdir: Buku Diplomasi Pembangunan NTT di Pusat Kekuasaan

Agustinus Tetiro, penulis buku “Melipat Jarak Kupang–Jakarta: Percepat Pembangunan NTT-Sentris untuk Flobamora” dan Gubernur NTT, Melki Laka Lena saat peluncurkan buku di Jakarta, Sabtu (5/7/2025). Foto: Edy Naga

JAKARTA,SELATANINDONESIA.COM — Dalam ruang yang dipenuhi semangat Flobamora, sebuah buku berjudul “Melipat Jarak Kupang–Jakarta: Percepat Pembangunan NTT-Sentris untuk Flobamora” resmi diluncurkan di Jakarta, Sabtu (5/7/2025). Buku ini bukan sekadar catatan perjalanan, melainkan potret strategis dari diplomasi pembangunan yang dilakoni Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena bersama para bupati se-NTT saat melakukan lawatan ke pusat kekuasaan pada 17–22 Maret 2025 silam.

Selama enam hari, rombongan kepala daerah dari ujung timur Indonesia menyisir 21 kementerian, tiga badan dan lembaga nasional, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, serta bertemu dengan diaspora NTT. Mereka tidak datang untuk bersalaman, tetapi membawa proposal konkret, membuka jalur-jalur investasi, dan membangun kemitraan pembangunan.

“Meski ada kebijakan efisiensi di pusat, kami temukan peluang dana yang sangat besar bagi NTT. Salah satunya dari program makan bergizi gratis, yang nilainya bisa mencapai Rp9 triliun,” ujar Melki dalam sambutannya. Selain itu, ada mega proyek tambak udang di Sumba senilai Rp8 triliun, investasi garam industri sebesar Rp4,2 triliun, serta komitmen Pemprov DKI menjadi pasar strategis bagi produk UMKM NTT.

Gagasan untuk membukukan kisah perjalanan ini muncul secara spontan. Namun, menurut Melki, dokumentasi ini penting agar publik tahu bahwa ada kerja kolektif lintas kepala daerah yang sedang bergerak merebut peluang. Buku ini ditulis oleh jurnalis Agustinus Tetiro yang mengikuti langsung roadshow tersebut. Ia menyusun cerita dalam gaya jurnalistik naratif: tajam, hangat, dan inspiratif.

“Buku ini bukan sekadar dokumentasi, tapi refleksi semangat gotong royong membangun NTT yang sejahtera, inklusif, dan berdaya saing tinggi,” Gubernur kata Melki.

Bukan Pelengkap, Tapi Penggerak: Seruan Gubernur Melki untuk 308 Pejabat Fungsional

Lebih dari sekadar lembaran kisah, buku ini adalah cermin dari pendekatan baru. Buku ini ditulis oleh jurnalis Agustinus Tetiro, yang turut mendampingi perjalanan roadshow. ”Ia menyusun kisah dan dinamika selama kunjungan kerja itu dalam bentuk narasi jurnalistik yang tidak hanya informatif, tetapi juga sarat inspirasi. Besar harapan saya, buku ini bisa menjadi karya yang tidak hanya mendokumentasikan peristiwa, tetapi juga menyulut semangat kolektif untuk terus membangun NTT dari segala penjuru,” kata Gubernur Melki.

Tertera dalam buku ini, NTT tak lagi menunggu dikasihani pusat. Ia datang, mengetuk, dan berbicara dalam bahasa kebijakan. Kupang tak lagi di pinggir, melainkan ikut menata ulang peta pembangunan nasional.

Melipat jarak bukan hanya soal kilometer, tetapi tentang menyatukan visi dan menyamakan langkah menuju Indonesia Timur yang bangkit.*/igo/Laurens Leba Tukan

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ă— Advertisement
Ă— Advertisement