GESER UNTUK LANJUT MEMBACA
Ekonomi Pariwisata
Beranda / Pariwisata / Liang Bua Tak Lagi Sekadar Cerita Batu: Bank NTT Dorong Wisata Modern dan Bersih

Liang Bua Tak Lagi Sekadar Cerita Batu: Bank NTT Dorong Wisata Modern dan Bersih

Kepala Bank NTT Cabang Ruteng, Romi Radjalangu, menyerahkan CSR kepada Ketua Pokdarwis Liang Bua, Ignasius Paur, dalam acara Launching Pokdarwis Liang Bua yang berlangsung di halaman Liang Galang, Selasa (14/10/2025). Foto: Obor Timur

Lewat Dukungan Bank NTT, Liang Bua Melangkah Menuju Destinasi Wisata Digital dan Bersih

RUTENG,SELATANINDONESIA.COM — Upaya mendorong pengelolaan pariwisata yang modern dan berkelanjutan di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, mendapat dukungan nyata dari Bank NTT. Melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), Bank NTT Cabang Ruteng menyerahkan fasilitas retribusi non tunai berupa mesin Electronic Data Capture (EDC) dan sarana kebersihan berupa tong sampah kepada Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Liang Bua.

Penyerahan dilakukan oleh Kepala Bank NTT Cabang Ruteng, Romi Radjalangu, kepada Ketua Pokdarwis Liang Bua, Ignasius Paur, dalam acara Launching Pokdarwis Liang Bua yang berlangsung di halaman Liang Galang, Selasa (14/10/2025). Acara tersebut dihadiri Bupati Manggarai Herybertus Geradus Laju Nabit, Ketua DPRD Manggarai Paul Peos, Kepala Dinas Pariwisata Aloisius Jebaru, sejumlah pejabat daerah, serta masyarakat Desa Liang Bua.

Kemeriahan acara ditandai dengan penampilan tarian tradisional Caci, simbol kehormatan dan persaudaraan khas Manggarai. Bupati Hery Nabit dan Kepala Bank NTT turut ambil bagian sebagai Cako Lador dalam tarian tersebut.

Dalam sambutannya, Romi Radjalangu menegaskan bahwa dukungan Bank NTT merupakan langkah strategis untuk mendorong digitalisasi pengelolaan destinasi wisata di Manggarai.

Ketika Iklim Bicara, Negara Masih Menghitung Angka

“Hari ini bukan sekadar penyerahan mesin EDC, tetapi langkah menuju pengelolaan wisata yang lebih profesional, transparan, dan akuntabel,” ujar Romi.

Menurut dia, sistem retribusi non tunai akan mempermudah transaksi bagi wisatawan, terutama wisatawan mancanegara, sekaligus memastikan akurasi pencatatan keuangan Pokdarwis. “Wisatawan kini bisa bertransaksi menggunakan kartu, termasuk kartu internasional. Ini kemajuan yang menunjukkan bahwa Manggarai siap masuk ke era wisata digital,” tambahnya.

Romi menjelaskan, Bank NTT berkomitmen menjadi mitra masyarakat dalam membangun sistem keuangan desa yang sehat dan modern. Selain itu, Bank NTT juga memberikan dukungan terhadap aspek kebersihan destinasi melalui penyediaan tong sampah yang diproduksi oleh tim internal mereka.

“Pariwisata yang hebat harus bersih dan nyaman. Kebersihan adalah wajah pertama dari sebuah destinasi,” ujar Romi.

Ia menambahkan, Bank NTT juga siap membantu promosi digital bagi Liang Bua. “Kami memiliki jaringan promosi di seluruh cabang. Setelah Wae Rebo, kami ingin membantu Liang Bua dikenal luas sebagai destinasi sejarah dan budaya Manggarai,” kata Romi.

Ketika Bank NTT Menyemen Iman di Lereng Barat Manggarai

Kolaborasi Pemerintah dan Masyarakat

Bupati Manggarai, Herybertus Geradus Laju Nabit, menyampaikan apresiasi kepada Bank NTT yang terus hadir sebagai mitra pembangunan daerah, terutama dalam mendukung sektor pariwisata berbasis masyarakat.

“Ini bukan hanya soal mesin EDC atau tong sampah, tetapi tentang kemitraan nyata antara lembaga keuangan daerah dan masyarakat desa wisata,” ujar Hery.

Ia menilai, pengelolaan wisata secara digital akan memperkuat kepercayaan wisatawan dan mendorong profesionalisme pengelola. “Pariwisata modern membutuhkan sistem yang transparan dan efisien. Langkah Bank NTT dan Pokdarwis Liang Bua ini menjadi contoh yang baik,” katanya.

Hery juga memuji masyarakat Desa Liang Bua yang mampu menjaga warisan budaya sambil beradaptasi dengan perubahan. “Mereka tetap menari Caci, tetapi kini juga mengelola wisata dengan teknologi digital. Ini wajah baru Manggarai, di mana tradisi berpadu dengan inovasi,” ujarnya.

Menambat Parkir di Dermaga Digital: Inovasi Bank NTT di Kota Wisata Super Premium

Pemerintah daerah, kata Hery, akan terus memberikan pendampingan dan pelatihan agar kelompok sadar wisata semakin siap menghadapi tantangan industri pariwisata global.

Pengelolaan Lebih Profesional

Ketua Pokdarwis Liang Bua, Ignasius Paur, mengaku dukungan Bank NTT menjadi “energi baru” bagi kelompoknya untuk meningkatkan profesionalisme pengelolaan wisata.

“Sebelumnya semua transaksi dilakukan tunai. Kini dengan EDC, kami bisa mencatat setiap transaksi dengan rapi dan menyusun laporan keuangan secara transparan,” ujarnya.

Ignasius juga menekankan pentingnya kebersihan dalam menarik minat wisatawan. “Tempat indah saja tidak cukup. Wisatawan ingin tempat yang bersih dan nyaman. Bantuan tong sampah ini sederhana tapi berdampak besar,” katanya.

Ia menegaskan komitmen Pokdarwis untuk terus mengembangkan Liang Bua dan Liang Galang sebagai destinasi unggulan Manggarai. “Dengan dukungan Bank NTT dan pemerintah, kami ingin menjadikan Liang Bua sebagai destinasi berkelas nasional bahkan internasional,” ucapnya.

Situs Dunia dengan Wajah Baru

Liang Bua dikenal dunia sebagai situs arkeologi tempat ditemukannya fosil manusia purba Homo floresiensis atau “Flores Man”. Kini, melalui pengelolaan berbasis komunitas dan dukungan lembaga keuangan daerah, Liang Bua tidak hanya menjadi lokasi penelitian ilmiah, tetapi juga destinasi wisata edukatif dan budaya yang terus berkembang.

Kolaborasi antara Bank NTT, pemerintah daerah, dan masyarakat menjadi contoh konkret bagaimana transformasi pariwisata bisa tumbuh dari desa—berbasis kemandirian, transparansi, dan kepedulian terhadap lingkungan.*/llt/gjamat

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement