GESER UNTUK LANJUT MEMBACA
Gubernur NTT Pariwisata
Beranda / Pariwisata / “Kurang Nikmat Apa Kita Hidup di NTT”: Tour de EnTeTe dan Jalan Baru Pariwisata

“Kurang Nikmat Apa Kita Hidup di NTT”: Tour de EnTeTe dan Jalan Baru Pariwisata

Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena di Sturio RRI Kupang, Jumat (1/8/2025). Foto: Dio Ceunfin

 “Kurang nikmat apa kita hidup di NTT,” ujar Gubernur Emanuel Melkiades Laka Lena, mengutip lirik lagu lokal dalam nada syukur. Di Studio RRI Kupang pagi itu, ia tak hanya bicara soal balap sepeda, tetapi membentangkan visi besar: menjadikan Tour de EnTeTe sebagai motor penggerak ekonomi, panggung budaya, dan etalase keindahan tiga pulau utama NTT, Timor, Sumba, dan Flores ke mata dunia.

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Gubernur Melki Laka Lena meluncurkan Tour de EnTeTe bukan sekadar sebagai ajang balap sepeda, melainkan strategi cerdas menggerakkan ekonomi, mempromosikan pariwisata, dan memperkuat identitas NTT sebagai Provinsi Garam dan Terang Dunia.

Studio RRI Kupang, pagi itu, Jumat (1/8/2025) dipenuhi optimisme. Dalam balutan semangat gotong royong dan nasionalisme, Gubernur Nusa Tenggara Timur Emanuel Melkiades Laka Lena berbicara lugas soal ambisinya mengangkat pamor provinsi lewat balap sepeda bertaraf internasional: Tour de EnTeTe. Lebih dari sekadar adu cepat di lintasan, ini adalah strategi promosi wisata, ekspansi ekonomi kreatif, dan penguatan jati diri daerah.

Tour de EnTeTe, sebuah nama yang terdengar jenaka sekaligus penuh makna, merangkum inisiatif kolektif pemerintah provinsi, para kepala daerah, pelaku ekonomi kreatif, dan komunitas olahraga NTT. Dalam dialog yang disiarkan langsung dari Studio RRI Kupang, Gubernur Melki menyebut event ini lahir dari perjumpaan gagasan saat kunjungan ke 25 kementerian/lembaga di Jakarta bersama para bupati/walikota se-NTT.

“Gagasan ini lahir dari kolaborasi, dari mimpi bersama,” ujar Gubernur Melki. Ia menyebut momen pertemuan dengan Direktur Jelajah Sport Jannes Wawa dan Kadis Pariwisata Noldy Pellokila sebagai titik balik yang menjadikan Tour de EnTeTe bukan sekadar wacana, tapi agenda konkret. Pada 5 Juli lalu, event ini resmi diluncurkan di Jakarta.

Gubernur Melki dan Menteri Maman Sepakat Perkuat Ekosistem UMKM di NTT

Event ini akan melintasi tiga pulau besar Timor, Sumba, dan Flores dalam 10 etape balapan dan dua hari transfer antarpulau. Tak main-main, 100 pembalap dari 20 tim kontinental (14 internasional, 6 nasional) siap menjajal jalur menantang dari Kota Kupang menuju Labuan Bajo.

Yang menarik, panitia juga melibatkan tim sepeda bambu, simbol lokalitas dan inovasi khas NTT.

Ekonomi, Pariwisata dan Budaya dalam Satu Putaran Ban

Kepala Dinas Pariwisata Noldy Pellokila menegaskan, Tour de EnTeTe bukan hanya olahraga tapi juga ajang aktivasi destinasi wisata. Di setiap etape, akan digelar pentas seni, pameran UMKM, dan pertunjukan budaya. “Ini event dengan multiplier effect ekonomi. Dari akomodasi, kuliner, sampai souvenir lokal akan bergerak,” ujarnya.

Sementara Jannes Wawa menambahkan, target jangka panjang mereka adalah memasukkan event ini dalam kalender resmi UCI, badan tertinggi olahraga sepeda dunia.

Restu Baru untuk NTT: Melki Laka Lena dan HIPMI Menyalakan Api Wirausaha Muda

“Ini bukan event musiman. Ini mimpi panjang yang ingin kita jadikan agenda tahunan,” ucap Jannes.

Provinsi Garam dan Terang

Tour de EnTeTe juga menjadi simbol narasi baru NTT: “Provinsi Garam dan Terang Dunia”. Gubernur Melki menjelaskan, narasi ini merujuk pada kekayaan energi terbarukan (angin, matahari, arus laut) dan potensi besar industri garam, khususnya di Rote Ndao dan kabupaten lain.

“Ini adalah cara kita bicara kepada dunia: NTT tidak hanya indah, tapi juga strategis dan masa depan,” kata Gubernur Melki. Ia menegaskan, semua kemajuan ini hanya mungkin jika dikerjakan dengan semangat gotong royong, sebagaimana sila ketiga Pancasila: Persatuan Indonesia.

Menutup dialog, ia mengutip lirik lagu lokal sebagai penegas rasa syukur: “Kurang nikmat apa kita hidup di NTT”, kalimat sederhana namun menggema dalam makna kebanggaan dan cinta tanah kelahiran.

Gubernur Melki Kukuhkan Satgas Pengawasan Internal “Ayo Bangun NTT”

Dalam semangat HUT ke-80 RI, Tour de EnTeTe 2025 diharapkan menjadi lebih dari sekadar ajang sport tourism. Ia adalah panggung yang mempersatukan potensi, identitas, dan harapan masyarakat NTT untuk bangkit bersama. Atau seperti kata Melki: “Event ini adalah jalan baru menuju NTT yang orang akan jatuh cinta kepadanya.”*/Fara Therik/Laurens Leba Tukan

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement