GESER UNTUK LANJUT MEMBACA
Gubernur NTT
Beranda / Gubernur NTT / Kredit Tertahan di Tengah Abu Erupsi: Wagub Johni Minta Bank NTT Beri Relaksasi

Kredit Tertahan di Tengah Abu Erupsi: Wagub Johni Minta Bank NTT Beri Relaksasi

Wakil Gubernur NTT, Johni Asadoma pose bersama Pimpinan dan Karyawan Bank NTT Cabang Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Rabu (16/7/20250. Foto: Agustin Luju

LARANTUKA – Dari tenda-tenda pengungsian di kaki Gunung Lewotobi yang menggeliat sejak awal tahun, Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Johni Asadoma melangkah ke gedung berpendingin di pusat Larantuka, Rabu (16/7/2025). Ia tiba di Kantor Cabang Bank NTT Larantuka dengan satu misi: menyampaikan suara pengungsi yang tertahan bukan hanya oleh bencana alam, tetapi juga oleh beban ekonomi.

“Kunjungan saya ke sini bukan sekadar formalitas,” kata Johni kepada jajaran Bank NTT Larantuka yang menyambutnya, termasuk Kepala Cabang Patrisius Amahu. “Tapi untuk menyampaikan aspirasi masyarakat terdampak erupsi Lewotobi yang kemarin saya temui di posko-posko.”

Erupsi Gunung Lewotobi yang memaksa ribuan warga meninggalkan kampung halaman mereka sejak awal 2024, bukan hanya menciptakan krisis kemanusiaan. Gelombang pengungsi juga membawa serta tunggakan kredit, angsuran macet, dan rasa cemas terhadap bank yang selama ini menjadi mitra usaha mereka, Bank NTT.

Dengan nada tegas namun diplomatis, Wagub Johni menanyakan langsung kepada kepala cabang: apa yang telah dan bisa dilakukan bank milik daerah itu terhadap para nasabah korban bencana?

Patrisius Amahu menjawab dengan data dan kebijakan. Ia menyebut Bank NTT sudah melakukan relaksasi kredit: menunda pokok dan bunga pinjaman nasabah terdampak bencana. “Kami sudah petakan nasabah terdampak erupsi. Ada penundaan pembayaran, dan jika sampai masuk kategori kredit macet, kami akan koordinasi dengan kantor pusat dan OJK,” ujarnya.

Empat Nyali, Satu Arah: Umbu, Amandio, Danny Ferdito, dan Kingstone Menggeliatkan Indonesia di Arena Drift Dunia

Bagi Wagub Johni, itu belum cukup. Ia mengingatkan perlunya empati kelembagaan. “Ini situasi force majeure, bukan kelalaian nasabah. Kita perlu cari jalan yang tidak hanya taat aturan, tapi juga berpihak pada nasib rakyat,” ujarnya kepada para pegawai.

Dalam suasana hangat namun sarat pesan itu, Wagub Johni juga menyinggung HUT ke-63 Bank NTT yang jatuh tahun ini. Ia mendorong agar bank kebanggaan daerah itu tetap inovatif, tanggap terhadap zaman digital, dan hadir sebagai bagian dari solusi ekonomi rakyat kecil.

“Bank NTT harus tetap jadi pilihan hati rakyat NTT. Jangan hanya fokus pada kinerja keuangan, tapi juga peka terhadap denyut kehidupan masyarakat,” katanya.

Sebelum meninggalkan kantor cabang, Wagub Johni berpesan agar para pegawai Bank NTT tetap menjaga integritas dan kualitas layanan. “Bersinergilah membangun NTT. Jadilah bank pembangunan daerah yang benar-benar hadir saat rakyat membutuhkan.”*/Agustina Luju – Charles Gunawan/Laurens Leba Tukan

Dari Peluh Umat, Berdirilah Rumah Bunda Selalu Menolong di Kambajawa

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement