KUPANG,SELATANINDONESIA.COM — Kabar angin tak sedap kembali berembus dari dalam tubuh Bank Nusa Tenggara Timur (Bank NTT). Setelah sempat tenang, kini muncul isu mutasi besar-besaran yang disebut akan dilakukan oleh Pelaksana Tugas Direktur Utama Bank NTT, Yohanis Landu Praing. Informasi yang santer beredar: sejumlah pejabat utama dan bahkan calon direksi masuk dalam daftar pergeseran kursi.
Di tengah derasnya kabar itu, Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena angkat suara. “Ada lagi mutasi kedua yang saya dengar, akan saya cek ke Komisaris,” ujarnya kepada wartawan, Kamis, (15/5/2025). Komisaris yang dimaksud adalah Frans Gana, orang yang disebut-sebut menjadi perpanjangan tangan pemegang saham pemerintah di Bank NTT.
Nada Gubernur Melki terdengar berhati-hati. Ia menyiratkan bahwa keputusan soal mutasi belum final. Apalagi, proses seleksi direksi yang sedang berlangsung di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga masih menanti hasil uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test. “Mutasi tidak akan mengganggu fit and proper test di OJK,” katanya.
Namun demikian, Melki tak menampik bahwa ada riak-riak kecil yang berkembang di masyarakat. “Kan ada berbagai isu yang berkembang, biar saya tanya ke Pak Frans Gana sebagai wakil pemegang saham yang ada di Bank NTT,” tambahnya.
Sejumlah sumber di internal Bank NTT mengonfirmasi adanya rencana mutasi. Namun belum ada kejelasan apakah langkah ini bersifat penyegaran struktur atau justru bagian dari manuver internal menjelang pergantian definitif jajaran direksi.
Sementara itu, pihak direksi maupun komisaris belum mengeluarkan pernyataan resmi. Beberapa pejabat yang dikabarkan masuk daftar mutasi juga memilih bungkam.
Di antara kabut spekulasi ini, satu hal jadi terang: aroma politik dan bisnis di tubuh Bank NTT masih kuat tercium, bahkan di antara meja rapat dan ruang-ruang kas kantor cabang. Siapa yang bertahan dan siapa yang tergeser? Kita tunggu manuver selanjutnya.*/ab/llt
Komentar