SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berita Hari Ini NTT Daerah Eksbis Golkar Gubernur NTT Kesehatan Pemerintah Propinsi NTT Politik
Beranda / Politik / Gubernur Melki Laka Lena di Garis Depan Program Gizi dari Prabowo, Cek Langsung Dapur MBG di Ngada

Gubernur Melki Laka Lena di Garis Depan Program Gizi dari Prabowo, Cek Langsung Dapur MBG di Ngada

Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena didampingi Bupati Ngada Raymundus Bena ketika berada di Sentra Penyediaan Pangan Gizi (SPPG) Ngedukelu di Kabupaten Ngada untuk memantau pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG), Kamis (10/4/2025). Foto Edy Naga

BAJAWA,SELATANINDONESIA.COM – Gubernur Nusa Tenggara Timur, Melki Laka Lena, melakukan kunjungan langsung ke Sentra Penyediaan Pangan Gizi (SPPG) Ngedukelu di Kabupaten Ngada untuk memantau pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini merupakan bagian dari inisiatif Presiden RI Prabowo Subianto, yang bertujuan untuk memberikan makanan bergizi kepada anak-anak sekolah, sambil menciptakan lapangan kerja dan mendukung perekonomian lokal.

Dalam kunjungannya pada Rabu (9/4/2025), Gubernur Melki Laka Lena menegaskan pentingnya pengaturan pasokan bahan pangan untuk memastikan agar program MBG tidak menyebabkan lonjakan harga pangan di daerah.

“Kita harus pastikan pasokan bahan baku untuk program ini terkelola dengan baik. Jalur distribusi harus dipastikan terpisah dan tidak mengganggu kestabilan harga pangan di pasar,” ujar Gubernur Melki.

MBG, Solusi Jangka Panjang untuk Kesejahteraan Masyarakat

Gubernur Melki mengapresiasi desain program MBG yang dinilai sangat bermanfaat, tidak hanya untuk penerima manfaat, tetapi juga bagi ekonomi lokal. Dulu, bantuan sosial hanya berupa uang atau barang, tetapi dengan MBG, masyarakat diberi kesempatan untuk bekerja, menyiapkan makanan bergizi, dan memperoleh penghasilan.

Dari Garam Hingga Mart: Gereja dan Negara Bertemu di Meja Ekonomi Rakyat

“Bukan diberi uang, tetapi diberi pekerjaan dan gizi. Ini adalah terobosan yang sangat luar biasa, karena uang berputar, gizi terpenuhi, dan masyarakat mendapatkan penghasilan,” terang Gubernur Melki.

Di Ngada, lebih dari 50 tenaga kerja terlibat langsung dalam pengelolaan dapur MBG. Selain itu, program ini melibatkan sekitar 90 petani dan pelaku UMKM yang menyuplai bahan pangan, seperti sayur-mayur dan bahan pokok lainnya.

2.035 Siswa Terima Manfaat, Target 3.500 Siswa

Kepala SPPG Ngedukelu, Maria Yasinta Dhiu, mengungkapkan bahwa sejak dimulai pada 24 Februari 2025, program ini sudah menjangkau 2.035 siswa dari empat sekolah di Ngada, termasuk SDI Lebijaga, SMP Negeri 2, STM, dan SLB. SLB ditambahkan sebagai penerima manfaat setelah melihat kebutuhan besar dari siswa berkebutuhan khusus.

“Awalnya kami melayani 1.966 siswa, namun karena kebutuhan yang besar dari SLB, kami menambah jumlahnya. Ke depan, kami harapkan bisa menjangkau hingga 3.500 siswa,” jelas Maria.

Gizi di Garis Depan: Wagub NTT, Rektor Unhan, dan Komandan Gegana Satukan Barisan

Namun, ia mengungkapkan tantangan utama adalah ketersediaan bahan baku segar, terutama buah-buahan, yang masih terbatas. Untuk itu, pihak SPPG berusaha mencari alternatif lain untuk memastikan kebutuhan tetap terpenuhi.

Sinergi Antar Sektor untuk Keberlanjutan Program

Rudi A. Wogi, dari Yayasan Komunitas Inovasi Rumpun Bambu, yang bermitra dalam pengelolaan SPPG, menilai bahwa program MBG memberikan dampak positif yang langsung dirasakan oleh masyarakat. Dana dari program ini langsung mengalir ke petani, koperasi, dan UMKM, meningkatkan pendapatan mereka.

Namun, ia juga mengingatkan pentingnya sinergi antar-sektor, baik dari pemerintah, pengusaha lokal, maupun masyarakat, untuk mengatasi kendala pasokan bahan pangan.

Bupati Ngada: Siap Bentuk Satgas Khusus MBG

Anak Kos, Anak Stunting: Gubernur NTT Soroti Gaya Hidup Mahasiswa

Bupati Ngada, Raymundus Bena, menyampaikan bahwa meski sempat ragu pada awalnya, kini ia melihat dampak nyata yang dirasakan oleh masyarakat dari program MBG. Bupati Raymundus berkomitmen untuk mendukung penuh keberlanjutan program ini dengan membentuk Satgas Khusus MBG. Ia menargetkan hingga akhir tahun, ada 18 dapur aktif yang dapat melayani lebih banyak siswa.

“Kami akan terus dorong pembukaan dapur-dapur baru agar lebih banyak anak yang bisa merasakan manfaatnya,” jelas Bupati Ray.

Ia juga menekankan pentingnya kerja sama yang erat antara pemerintah, pengusaha lokal, dan masyarakat agar program ini dapat berjalan lancar tanpa mengganggu kestabilan harga pangan di daerah.

Keberlanjutan Program MBG: Kunci Menuju Kesejahteraan Masyarakat Ngada

Dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah dan berbagai pihak terkait, program Makan Bergizi Gratis ini diharapkan tidak hanya membantu pemenuhan gizi anak-anak di Ngada, tetapi juga mendukung perekonomian lokal dan menciptakan lapangan kerja yang lebih luas.

Program ini menjadi salah satu bukti konkret dari visi Presiden Prabowo Subianto dalam memperhatikan kesejahteraan masyarakat, menciptakan lapangan kerja, dan membangun ekonomi yang berkelanjutan.*/)js/llt

Center Align Buttons in Bootstrap

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement