Dari Islamabad ke Kupang, Gubernur NTT Melki Laka Lena Buka Pintu Transformasi Layanan Kesehatan. Ini Merupakan Kolaborasi Internasional mulai Dokter Spesialis hingga Riset Kesehatan di Tanah Flobamora
KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Di ruang kerjanya yang menghadap Teluk Kupang, Gubernur Nusa Tenggara Timur Emanuel Melkiades Laka Lena menerima tamu jauh dari Islamabad, ibu kota dari negara Pakistan, sebuah negara yang terletak di Asia Selatan. Siang itu, Kamis (11/9/2025), delegasi GAK Healthcare International duduk berhadapan dengan tuan rumah. Pembicaraan mengalir dari soal ketersediaan dokter spesialis, pendirian rumah sakit modern, hingga rencana besar membangun sekolah kedokteran di tanah Flobamora.
“Pemerintah Provinsi NTT menyambut baik rencana kolaborasi ini. Salah satu kebutuhan mendesak kami adalah ketersediaan tenaga dokter spesialis,” ujar Gubernur Melki. “Kolaborasi ini diharapkan menjadi langkah awal memperkuat layanan kesehatan di NTT, sekaligus membuka kesempatan generasi muda kami menempuh pendidikan kedokteran bertaraf internasional.”
Delegasi dipimpin Yasir Akbar Niazi, CEO GAK Healthcare International, didampingi konsultan dari RSM Pakistan dan RSM Indonesia, pejabat Kementerian Luar Negeri, hingga perwakilan KBRI Islamabad.
Jejak Panjang dari Pakistan
GAK Healthcare bukan pemain baru. Mereka mengelola Dr. Akbar Niazi Teaching Hospital (ANTH) dan Islamabad Medical & Dental College (IMDC), institusi bergengsi di Pakistan. Di bawah payung mereka juga berdiri Islamabad Nursing College, College of Allied Health Sciences, dan Islamabad Dental Hospital. Reputasi akademiknya teruji lewat jejaring MoU dengan universitas ternama di Pakistan.
Janji Dampak Sosial
Niazi menegaskan bahwa kehadiran GAK Healthcare di NTT bukan sekadar investasi komersial. Mereka menjanjikan: Dokter spesialis untuk menambal kekurangan tenaga medis; Institusi pendidikan kedokteran bagi putra-putri NTT; dan Laboratorium riset guna memperkuat kapasitas tenaga kesehatan lokal.
“Kami ingin membangun kerja sama yang membawa manfaat langsung bagi masyarakat NTT, agar daerah ini berkembang lebih baik ke depan,” kata Niazi.
Peta Jalan Kesehatan Flobamora
Namun, regulasi tetap jadi rambu. Gubernur Melki mengingatkan, sesuai UU No. 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, dokter spesialis asing hanya mendapat izin praktik dua tahun, dengan opsi perpanjangan sekali menjadi empat tahun. “Ini penting untuk memastikan transfer pengetahuan kepada tenaga medis lokal,” tegas Melki yang pernah menjadi Ketua Panja UU Kesehatan di DPR RI.
Pertemuan akhirnya menghasilkan kesepahaman: pembahasan di tingkat kementerian sebelum langkah konkret dimulai. Tahap pertama, mendatangkan dokter spesialis ke NTT. Tahap berikutnya, menyusun peta jalan menuju kampus kedokteran dan pusat riset kesehatan di tanah Flobamora.
Layar Harapan dari Flobamora
Jika rencana besar itu terealisasi, NTT seakan tengah menyiapkan dermaga baru: bukan hanya untuk kapal-kapal wisata, melainkan juga bagi perahu ilmu dan pelayanan kesehatan. Dari Islamabad, Pakistan hingga Kupang, angin kerjasama membawa harapan akan hadirnya dokter-dokter spesialis dan kampus kedokteran di tanah Flobamora. Seperti layar yang dibentang di laut biru, mimpi itu berlayar pelan, mencari pantai masa depan di mana kesehatan bukan lagi kemewahan, melainkan hak yang dirasakan setiap anak negeri.*/Oan Wutun/Laurens Leba Tukan
Komentar