GESER UNTUK LANJUT MEMBACA
Eksbis
Beranda / Eksbis / Gubernur Melki Buka Pintu NTT Mart dan Dapur Flobamorata: Etalase Desa untuk Dunia

Gubernur Melki Buka Pintu NTT Mart dan Dapur Flobamorata: Etalase Desa untuk Dunia

Para Anggota Komisi IX DPR RI ketika membeli aneka produk lokal NTT usai pengresmian NTT Mart di Kupang, Selasa (12/8/2025). Foto: Dio

NTT Mart dan Dapur Flobamorata Diluncurkan sebagai Simbol Kedaulatan Ekonomi Daerah

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Langit Kupang siang itu biru menyala, seperti disapu kuas pelukis yang tak ingin ada sedikit pun mendung. Angin kering membawa aroma laut bercampur wangi kopi dari sudut tenda, sementara di panggung, anyaman kain tenun merah-biru berkibar halus dihembus angin. Para ibu pelaku UMKM berjejer rapi, mengenakan kebaya dan selendang tenun, tangan mereka memegang botol madu, kemasan garam kristal, dan keranjang berisi buah kering. Di sela deru kamera wartawan, terdengar denting piring dan suara tumisan dari Dapur Flobamorata yang sudah mulai bekerja sebelum acara dimulai.

Terik siang Kupang pada Selasa (12/8/2025), memantulkan cahaya di atap gedung baru yang ramai oleh warna tenun dan aroma masakan. Di depan pintu, senyum para pengusaha UMKM bersanding dengan koper penuh sampel kopi, garam kristal dari Rote, hingga botol madu hutan. Di atas panggung, Gubernur Nusa Tenggara Timur Emanuel Melkiades Laka Lena mengangkat mikrofon. Suaranya terdengar tegas, tetapi matanya memancarkan kebanggaan: “NTT Mart adalah etalase produk lokal kita. Dari sini, desa-desa akan bicara pada dunia.”

Di hadapan Wakil Gubernur Johni Asadoma, anggota Komisi IX DPR RI, jajaran Forkopimda, hingga para bupati dan pengusaha kecil, Gubernur Melki memaparkan gagasan yang sudah berbulan-bulan dibicarakan di meja diskusi. NTT Mart, katanya, bukan sekadar pusat belanja. Ia adalah platform pemasaran yang menghubungkan petani kopi di Manggarai, nelayan di Alor, penenun di Sumba, dan pembuat garam di Sabu Raijua dan Rote Ndao dengan pembeli dari Jakarta hingga Tokyo.

Dalam rancangannya, gerai NTT Mart akan berdiri di setiap kabupaten/kota, dengan Labuan Bajo sebagai rumah terbesar. “Pintu ini terbuka lebar bagi siapa saja: pengusaha swasta, koperasi, komunitas, bahkan sekolah,” ujar mantan anggota DPR RI itu.

Empat Nyali, Satu Arah: Umbu, Amandio, Danny Ferdito, dan Kingstone Menggeliatkan Indonesia di Arena Drift Dunia

Bersisian dengan NTT Mart, lahirlah Dapur Flobamorata. Bagi Gubernur Melki, ini adalah langkah awal mengisi kekosongan identitas kuliner NTT di panggung nasional. “Orang Makassar, Bali, Batak, Padang, semua punya restoran khas. Kita belum. Maka, kita mulai dari dapur ini,” katanya. Dapur Flobamorata bukan sekadar tempat memasak. Ia dirancang sebagai laboratorium inovasi pangan, memadukan resep leluhur dengan teknologi sederhana, membuka ruang usaha bagi ibu rumah tangga, kelompok tani, dan komunitas kreatif.

Keduanya, NTT Mart dan Dapur Flobamorata disebut Gubernur Melki sebagai simbol kedaulatan ekonomi daerah: pasar yang tumbuh dari kearifan lokal, jembatan antara tradisi dan inovasi. Ia mengingatkan, keberlanjutan hanya akan terjaga jika dikelola dengan manajemen modern dan transparan.

Di akhir sambutannya, Gubernur Melki tak sekadar mengajak orang belanja. Ia mengajak warga membangun kebanggaan. “Belanja di NTT Mart dan Dapur Flobamorata berarti menumbuhkan ekonomi desa, mengurangi kemiskinan, menciptakan lapangan kerja,” ujarnya.

Siang itu, tepuk tangan menggema, bercampur suara kamera dan aroma rempah dari dapur baru. Di wajah para pengusaha UMKM, terpantul harapan: bahwa dari etalase ini, cerita desa-desa NTT akan sampai ke meja makan dunia.*/Baldus Sae/Laurens Leba Tukan

Dari Peluh Umat, Berdirilah Rumah Bunda Selalu Menolong di Kambajawa

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement