Gubernur Melki Laka Lena dan Mantan Gubernur Viktor Laiskodat Bersatu Dorong Ekonomi Biru NTT dari Laut Semau
KUPANG,SELATANINDONESIA.COM — Laut kembali mempertemukan dua tokoh penting Nusa Tenggara Timur. Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena dan mantan Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat bertemu di Pulau Semau, Senin (10/11/2025), dalam kunjungan kerja meninjau budidaya laut di Karamba Jaring Apung (KJA) Semau.
Keduanya tampak berbincang hangat di antara jaring karamba, sesekali tertawa kecil diiringi desiran angin laut. Di belakang mereka, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan NTT, Sulastri, mencatat penjelasan teknis dari para pengelola tentang siklus budidaya kerapu, kualitas benih lobster, hingga pengembangan bibit rumput laut di sekitar perairan Semau.
Kunjungan itu menjadi momentum kolaborasi dua pemimpin lintas masa untuk memperkuat sektor kelautan dan perikanan sebagai tulang punggung ekonomi biru NTT. Turut mendampingi Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT, Sulastri, serta sejumlah pengelola KJA.
Gubernur Melki menyampaikan apresiasi atas inisiatif Viktor Laiskodat yang sejak beberapa tahun terakhir mengembangkan KJA Semau sebagai model budidaya laut berbasis masyarakat. ”Ini karya luar biasa dari Kaka Vicky,” ujar Melki dengan nada akrab. Sejak dulu, sapaan Kaka Vicky melekat setiap kali Melki menyebut sahabat sekaligus senior politiknya itu.
“Budidaya laut seperti ini adalah masa depan ekonomi biru NTT. Dari sini kita bangun rantai pasok ikan, lobster, dan rumput laut yang menghidupi masyarakat pesisir. Ini contoh nyata bagaimana sektor kelautan dikelola secara berkelanjutan,” kata Gubernur Melki.
Ia menegaskan, Pemerintah Provinsi NTT akan memperkuat sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat pesisir untuk mengembangkan ekonomi maritim yang inklusif. “Budidaya laut adalah masa depan. Kita ingin masyarakat pesisir menjadi pelaku utama dan penerima manfaat dari potensi laut yang besar ini. Kita ingin Semau menjadi contoh budidaya laut berkelanjutan yang membuka lapangan kerja dan menambah pendapatan masyarakat,” ujarnya.
Karamba Jaring Apung Semau bukan sekadar proyek pribadi. Di bawah tangan Viktor Laiskodat, tempat itu tumbuh menjadi laboratorium hidup bagi ekonomi maritim berbasis masyarakat. “Potensi laut NTT sangat besar bila dikelola serius dan berkelanjutan,” kata Viktor Laiskodat.
Viktor mengingatkan soal tantangan mendasar: pasokan listrik, ketersediaan benih, dan infrastruktur pendukung. Namun ia optimistis, dengan sinergi antarpihak, Semau bisa menjadi jangkar ekonomi biru NTT. “Dari laut ini, kita menebar benih harapan,” katanya, menatap air beriak lembut di bawah kaki.
Viktor Laiskodat yang kini menjabat sebagai Anggota DPR RI dan Ketua Fraksi Partai NasDem menuturkan bahwa pengembangan sektor kelautan membutuhkan perencanaan yang matang dan dukungan infrastruktur dasar, seperti listrik dan ketersediaan bibit lokal.
“Tantangannya masih banyak, tetapi semua bisa diatasi kalau kita bergerak bersama. Pasar terbuka luas, bahkan hingga Timor Leste. Jika rantai pasok dibangun di dalam daerah, nilai tambahnya akan kembali ke masyarakat,” kata Viktor.
KJA Semau yang dikembangkan Viktor kini menjadi salah satu lokasi pembelajaran masyarakat mengenai teknik budidaya laut modern. Selain menghasilkan ikan kerapu dan lobster, kawasan ini juga memiliki kebun bibit rumput laut yang terus diperluas.
Kehadiran dua tokoh ini di Semau memberi pesan kuat tentang pentingnya keberlanjutan dan kebersamaan dalam mengelola potensi laut NTT.
Di Semau, hari itu, laut bukan sekadar sumber penghidupan. Ia menjadi ruang pertemuan dua sahabat lama yang kembali seirama, menyiangi masa lalu dan menanam masa depan.*/Oan Wutun/Laurens Leba Tukan



Komentar