Sejak dibangun 23 tahun silam, baru Gubernur Melki Laka Lena yang mengunjungi Kantor Samsat Larantuka. Politisi Golkar itu hadir menghidupkan kembali denyut pelayanan publik, mengukir sejarah dan mendorong kerja cerdas, serta sinergi tingkat Kabupaten
LARANTUKA,SELATANINDONESIA.COM – Kantor Samsat Larantuka, yang berdiri sejak 2002 silam, akhirnya mendapat kunjungan seorang Gubernur Nusa Tenggara Timur setelah 23 tahun. Jumat siang itu, (5/9/2025) Emanuel Melkiades Laka Lena, Gubernur NTT, hadir langsung menyapa jajaran UPTD Pendapatan Daerah Wilayah Kabupaten Flores Timur.
Kunjungan ini disambut hangat oleh para pegawai Samsat dan masyarakat setempat. Mereka menyebut kehadiran Gubernur bukan sekadar simbol, melainkan penegasan perhatian pemerintah provinsi terhadap kerja-kerja pelayanan publik di daerah.
“Ini memberi kami rasa dihargai dan memotivasi kami untuk bekerja lebih baik lagi,” ujar Joseph Letor, seorang pegawai Samsat, dengan mata berbinar.
Sejarah dan Peran Penting Samsat
UPTD Penda Flores Timur sendiri memiliki akar dari pembentukan Cabang Dinas Pendapatan Daerah Provinsi NTT berdasarkan SK Gubernur Nomor 72 Tahun 1979. Gedung Samsat Larantuka yang digunakan hingga kini mulai beroperasi tahun 2002, menjadi titik sentral pengelolaan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) di Flores Timur.
Kantor ini adalah hasil kerja sama tiga lembaga yaitu Polri, Dinas Pendapatan Daerah, dan PT Jasa Raharja (Persero). Dengan beban besar sebagai pusat layanan terpadu, peran ASN di sini sangat menentukan arah Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Dorongan Kerja Cerdas
Dalam arahannya, Gubernur Melki menekankan pentingnya kerja cerdas dan sinergi antara pemerintah provinsi, pemkab, dan kepolisian. “Kita mesti bekerja cerdas. Bekerja keras tanpa bekerja cerdas tidak akan memperoleh hasil maksimal. Kalau kita kerjanya cerdas dan bersama-sama, target-target ini bukan angka yang sulit dicapai,” ujarnya, disambut tepuk tangan pegawai.
Ia juga menegaskan rencana memperpanjang program keringanan pajak kendaraan hingga Desember 2025, demi memberi ruang bagi masyarakat untuk taat pajak sekaligus mendorong peningkatan PAD.
Diskusi Lintas Instansi
Dalam diskusi terbuka, Kepala UPTD Penda Flores Timur, Emanuel Bala Kelen, memaparkan tantangan yang dihadapi: mulai dari perubahan aturan tarif pajak, keterbatasan anggaran pemungutan door to door, hingga kebutuhan memperluas jangkauan layanan.
Berbagai usulan pun mengemuka diantaranya kerja sama penilangan gabungan dengan pihak kepolisian, kKolaborasi Pemkab Flotim untuk mendorong ASN melunasi PKB melalui pemotongan tunjangan, dan digitalisasi pemungutan pajak guna menutup celah kebocoran penerimaan. Juga sistem pesan singkat/WhatsApp kepada wajib pajak, yang terbukti mendatangkan animo besar saat keringanan diberlakukan.
Kepala Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan NTT, Selfi Nange, menambahkan bahwa strategi perlu diarahkan ke pemetaan desa-desa yang belum terjangkau serta pencarian sumber-sumber pendapatan baru.
Kehadiran Lengkap Pimpinan Daerah
Kunjungan Gubernur juga menjadi ajang konsolidasi. Hadir lengkap jajaran Pemerintah Kabupaten Flores Timur, Bupati Antonius Doni Dihen, Wakil Bupati Ignas Boli Uran, Sekda Petrus Pedo Maran, Kapolres AKBP Adhitya Oktorio Putra, pimpinan DPRD Flotim, hingga tokoh politik lokal. Dari provinsi, ikut serta Kepala BPAD NTT Alexon Lumba, Asisten Perekonomian Flouri Rita Wuisan, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulastri Rasyid, serta Kepala Dinas PUPR Benyamin Nahak.
Kepala UPTD Bala Kelen menyebut kehadiran Gubernur sebagai “suntikan semangat” bagi para pegawai. “Kami siap menjawab tantangan untuk meningkatkan penerimaan pajak dan memperkuat kepercayaan masyarakat,” katanya.
Momentum yang Tak Boleh Terlewat
Sejak berdirinya Samsat Larantuka, kunjungan ini menjadi yang pertama kalinya seorang Gubernur NTT hadir meninjau langsung. Di mata pegawai dan masyarakat, ini bukan sekadar acara seremonial, melainkan titik balik perhatian pemerintah provinsi terhadap pelayanan publik di wilayah timur Flores.
Gubernur Melki menutup arahannya dengan menegaskan bahwa peningkatan PAD bukan hanya soal angka. “Kuncinya ada di kerja cerdas, kerja bersama, dan kerja tulus untuk masyarakat,” katanya.*/Mario/Laurens Leba Tukan



Komentar