KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Sebanyak 60 kader milenial di NTT telah usai mengikuti Pendidikan Politik (Dikpol) dan Kebijakan Publik yang digelar Golkar Institute di Kupang, sejak 7-9 Desember 2021 silam. Berbagai pengetahuan praktis disajikan para nara sumebr berkompeten kelas Nasional di ajang itu.
Drg. Via Nuban, salah satu alumni Golkar Institute mengaku sangat bersyukur dan berterima kasih pada partai Golkar karen ia dinyatakan lolos seleksi untuk mengikuti pedidikan politik dan kebijakan publik tersebut. “Ilmu yang saya peroleh dalam Dikpol itu sangat mahal dan menjadi bekal yang luar biasa bagi saya karena bisa belajar untuk menjadi seorang perempuan yang dapat membangun kesadaran dan pemikiran yang kritis terkait berbagi isu. Saya akan konsen berjuang untuk kepentingan peremuan dan anak,” sebut drg. Via Nuban kepada SelatanIndonesia.com, Minggu (12/12/2021).
Jebolan Universiras Mahasaraswati Denpasar ini menyebutkan, selama tiga hari diisi dengan materi yang padat, namun sangat bermanfaat baginya. “Materinya sangat hebat dan sangat berkesan,” sebut drg. Via Nuban.
Drg. Via Nuban yang kesehariannya mengabdi di Kabupaten Kupang ini berpesan kepada Partai Golkar agar tetap mengakomodir kepentingan anak muda milenial dan juga kaum perempuan. “Saya bangga bisa bergabung di Golkar Institute dan bereharap agar Golkar tetap menjadi partai yang optimis memenangkan semua hajatan politik di tahun 2024,” sebut drg. Via Nuban yang rutin mejalankan pengobatan gratis dan membangun sejumlah PAUD di pedalam Kabupaten Kupang dan TTS ini.
Sekretaris Golkar NTT, Dr. Inche Sayuna, ketika menutup Pendidikan Politik Golkar Institute mengatakan, Golkat NTT mendapat kehormatan menggelar pendidikan politik (Dikpol) bertaraf nasional di Kota Kupang, untuk melahirkan kader muda potensial yang kelak menjadi pemimpin di daerah ini.
”Kelompok milenial selalu diberi kesempatan oleh partai untuk tampil, bahkan dipercayakan menggelar berbagai kegiatan termasuk Dikpol event nasional ini. Semua telah berjalan dengan baik dan sukses. Ini adalah komitmen Golkar untuk melahirkan kader milenial yang menjadi pemimpin di daerah ini,” kata Inche.
Wakil Ketua DPRD NTT ini juga menandaskan, ‘Ingat baik-baik, tidak ada sekolah untuk jadi pemimpin, tapi hari hari ini Golkar mempersiapkan 60 orang menjadi pemimpin lewat pendidikan politik. Gunakan ilmu yang diperoleh dengan baik dan ceritakan kembali kepada kami 10 tahun lagi, saat sudah menjadi pemimpin di daerahnya masing-masing. Anda sangat beruntung mendapat pendidikan kader ini dengan bobot paling tinggi di Indonesia. Kalian menjadi kader utama partai Golkar, sebut politisi senior Golkar dari Kabupaten TTS ini.
Inche Sayuna juga menegaskan bahwa ke-60 peserta Dikpol tersebut menjadi prajurit Partai Golkar untuk memenangkan Pileg dan Ketua Umum DPP Airlangga Hartarto menjadi presiden 2024 dan juga Ketua DPD I Golkar NTT Melki Laka Lena menjadi Gubernur NTT.
“Pulang dari sini jangan duduk diam tetapi ceritakan kepada kelompok milenial di lingkungan kalian tentang partai. Kalian telah dinobatkan menjadi kader utama muda Partai Golkar setelah lulus dari pendidikan politik Golkar Institut ini,” tandasnya.
Ketua Panitia Pelaksana Dikpol, Nitha Blegur menyampaikan rasa syukur karena suskses menyelenggarakan pendidikan politik nasional di Kupang. ”Kami berterima kasih kepada para peserta yang sudah mengikuti semua materi Dikpol dengan baik, bahkan menurut panitia Nasional Golkar Institut, bahwa NTT sangat baik dan luar biasa dalam mengikuti Dikpol selama 3 hari. Terima kasih pula buat semua pihak yang telah membantu kelancaran kegiatan bergengsi ini. Terima kasih juga buat Ketum DPP Golkar Airlangga Hartarto, Ketua DPD Golkar NTT Melki Laka Lena, Ketua Golkar Institut Pusat, Ace Hasan bersama semua pemateri nasional dan lokal yang mendukung dan mensukseskan Dikpol dengan baik dari awal hingga akhir,” katanya.
Hadir saat penutupan itu, Wakil ketua bidang OKK Ans Takalapeta, Ketua Wantim yang juga koordinator Golkar Institut Acry Deodatus, Anggota Fraksi Golkar DPRD NTT Jonas Salean, Wakil Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini Frans Sarong, Ketua DPD II Golkar Flotim Yoseph Sani Bethan dan panitia Nasional Golkar institut Mulia Amry. ***)Laurens Leba Tukan/jdz
Komentar