GESER UNTUK LANJUT MEMBACA
Sumba Tengah
Beranda / Berita Hari Ini NTT / Sumba Tengah / Disiplin, Dapur, dan Harga Diri ASN Sumba Tengah

Disiplin, Dapur, dan Harga Diri ASN Sumba Tengah

Wakil Bupati M. Umbu Djoka, ketika memberikan arahan saat Apel Kekuatan Senin (21/7/2025) di halaman Kantor Bupati Sumba Tengah. Foto: ProkopimSTeng

Wakil Bupati Umbu Djoka memimpin Apel Kekuatan dengan pesan keras: disiplin tanpa kompromi, peluang kerja dari dapur bergizi, dan kantor sebagai cermin harga diri.

WAIBAKUL,SELATANINDONESIA.COM – Langit pagi masih berembun ketika barisan pegawai negeri sipil berjejer rapi di halaman kantor Pemerintah Kabupaten Sumba Tengah. Di tengah deretan seragam khaki, suara Wakil Bupati M. Umbu Djoka, S.Hut., M.Si., menggelegar memecah pagi: “Disiplin bukan pilihan, ini adalah harga diri!”

Apel Kekuatan Senin (21/7/2025) itu bukan sekadar rutinitas. Dihadiri oleh Bupati Paulus S. K. Limu, Sekda, para staf ahli, pimpinan OPD, hingga seluruh ASN dan PPPK, apel menjadi panggung Wakil Bupati untuk menegaskan arah baru pemerintahan: disiplin, efisiensi, dan lapangan kerja nyata.

“Bersyukurlah karena kita termasuk sedikit orang yang diberi kepercayaan untuk mengabdi di tengah banyaknya yang mencari pekerjaan,” ujar Umbu Djoka, membuka amanatnya dengan nada reflektif sekaligus mengingatkan.

Ia mengapresiasi kehadiran ASN yang sudah menyentuh angka 80 persen. Namun, itu belum cukup. Penegakan disiplin, katanya, tetap dilaksanakan berdasarkan PP Nomor 94 Tahun 2021. Setiap absensi akan direkam harian, tanpa kompromi. “Kita bukan hanya hadir, tapi harus memberi makna lewat kerja,” ucapnya.

Lipa Songke di Zaman Digital: Antara Adat, Pasar, dan Gengsi

Dalam pernyataan strategis lainnya, Umbu Djoka menyinggung capaian program 100 hari kerja. Efisiensi anggaran hingga Rp104 miliar, katanya, membuat pusat melirik Sumba Tengah. “Beberapa kementerian memberi respon positif. Ini bukan kebetulan, tapi hasil kerja terukur,” katanya.

Salah satu program nasional yang jadi perhatian adalah makan bergizi gratis bagi pelajar. Wakil Bupati menjelaskan, satu dapur akan melayani 1.000 siswa dan menyerap 46 tenaga kerja per dapur. Tiap tenaga akan menerima insentif Rp2 juta per bulan. “Bayangkan, berapa banyak peluang kerja baru yang bisa terbuka dari sini,” katanya antusias.

Di sisi lain, ia juga memuji gerakan ASN yang terlibat dalam aksi solidaritas terhadap bayi kategori 2T dan underweight. Ia menyebut ini sebagai bentuk nyata aparatur yang bekerja dengan hati, bukan hanya rutinitas.

Namun yang tak kalah penting, ia menutup amanat dengan pesan yang terkesan sederhana, tapi penuh makna. “Kebersihan kantor adalah harga diri kita. Kalau kantor kita kotor, itu berarti harga diri kita juga sedang kotor,” tegasnya.

Di akhir apel, para ASN bertepuk tangan. Mungkin bukan sekadar bentuk apresiasi, tapi sebagai tanda bahwa mereka paham: menjadi abdi negara di Sumba Tengah berarti bersedia berubah—dari hanya hadir menjadi betul-betul hadir untuk melayani.*/ProkopoimSTeng/Laurens Leba Tukan

Dari Mauramba, Umbu Rudi Kabunang Menanam P5HAM di Hati Pemuda

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement