Rote Kids Talent 2025 Meriahkan Tiang Bendera, Ruang Baru untuk Masa Depan Anak-Anak Pulau
BA’A,SELATANINDONESIA.COM – Di kaki sebuah tiang bersejarah yang dulu menjadi saksi perjalanan panjang Rote Ndao, tawa anak-anak kini menggema. Bukan barisan pasukan atau pembacaan teks proklamasi yang terdengar Sabtu sore, (12/7/2025), melainkan sorak-sorai dan suara musik riang dari panggung sederhana berhias balon warna-warni. Tiang Bendera di Desa Ba’adale, Kecamatan Lobalain, menjelma menjadi arena eksplorasi mimpi dan bakat anak-anak Rote dalam ajang Rote Kids Talent 2025.
Ratusan anak dari berbagai kecamatan tampil percaya diri. Ada yang berlenggak-lenggok dalam lomba fashion show, ada pula yang larut dalam imajinasi krayon dan spidol saat lomba menggambar dan mewarnai. Semua berlangsung di pelataran situs sejarah yang kini pelan-pelan menjelma menjadi ruang publik kreatif.
“Inilah masa depan Rote. Kita beri mereka ruang untuk tampil, belajar, dan berani bermimpi,” sebut Bupati Rote Ndao Paulus Henuk
Ucapan itu bukan sekadar seremoni pembukaan. Paulus Henuk turun langsung, menyapa anak-anak, bahkan memuji gambar seorang peserta kecil dengan antusias. “Kita ingin masa kecil mereka penuh warna,” ucapnya sambil membungkuk melihat anak yang tengah mewarnai gambar rumah dan pohon. “Tiap anak butuh panggung, sekecil apa pun itu.”
Ruang Sejarah, Warna Masa Depan
Tiang Bendera bukan lokasi sembarangan. Di sanalah jejak sejarah dan identitas Rote ditancapkan. Tapi kali ini, sejarah itu tidak hanya dikenang lewat prasasti. Ia disambung dengan tawa anak-anak yang sedang tumbuh. Pemerintah daerah tengah menyiapkan kawasan ini sebagai ruang wisata edukatif yang bersahabat bagi keluarga dan generasi muda.
“Bayangkan tiap tahun tempat ini penuh anak-anak. Kita bukan hanya rawat sejarah, tapi tumbuhkan harapan baru di atasnya,” kata Paulus Henuk.
Ajang ini pun jadi contoh konkrit bagaimana sebuah situs sejarah bisa berubah menjadi laboratorium sosial. Ruang bermain, tempat belajar, sekaligus wadah membangun karakter generasi emas.
Gotong Royong Membangun Imajinasi
Di balik keberhasilan acara, ada tangan-tangan yang bekerja tanpa sorotan. Panitia lokal, sponsor, sekolah-sekolah, hingga komunitas seni dan UMKM bersatu. Semua menyumbang energi untuk satu tujuan: membuat anak-anak percaya pada mimpi mereka.
“Bukan soal siapa juara. Ini tentang keberanian anak-anak untuk tampil dan mengungkapkan diri,” ujar salah satu guru pendamping dari Kecamatan Pantai Baru.
Bupati Paulus kembali mengingatkan pentingnya menjaga kawasan. “Anak-anak belajar bukan hanya dari lomba, tapi dari suasana. Kita jaga kebersihan, ketertiban, dan keramahan tempat ini seperti kita menjaga harapan mereka.”
Tiang Bendera: Dari Monumen ke Momentum
Menjelang senja, satu per satu anak membawa pulang piagam, hadiah, dan cerita yang akan mereka ulang-ulang di rumah. Tiang Bendera tidak hanya berdiri sebagai monumen sejarah, tetapi telah dimaknai ulang sebagai tempat di mana masa depan digoreskan dengan krayon, dilatih lewat langkah kecil di catwalk, dan dinyalakan melalui sorak-sorai sederhana.
Malam pun jatuh. Tapi cahaya di mata anak-anak Rote belum padam. Di kaki sejarah, harapan justru baru menyala.*/Bidkom_DKISP Rote Ndao/Laurens Leba Tukan
Komentar