WAIBAKUL,SELATANINDONESIA.COM – Di ruang kerja yang sejuk, bercat krem pucat yang menyimpan peta besar wilayah Sumba Tengah, Bupati Drs. Paulus S. K. Limu menerima tamu dari laut. Simon Baon, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III A Kupang, datang bukan sekadar bersilaturahmi, melainkan membawa rancangan besar, menjadikan Sumba Tengah sebagai simpul produksi dan ekspor ternak ke kota-kota besar di Indonesia.
Pertemuan pada Jumat (1/8/2025) itu menghadirkan pula Kepala UPP Kelas III Waikelo dan Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sumba Tengah. Di meja pertemuan, daging pembicaraan justru soal tulang punggung ekonomi, peternakan dan pelabuhan.
Simon memaparkan rencana pembangunan sentra produksi ternak yang akan menopang pengiriman hewan hidup ke Jakarta, Samarinda, hingga Balikpapan. Armada kapal yang disiapkan bisa menampung 500 ekor ternak sekali angkut melalui Pelabuhan Kapulit Mamboro. “Kami juga sedang menjajaki tambahan kapal perintis dengan KKP, serta peningkatan akses jalan ke Pelabuhan Mananga,” kata Simon.
Bupati Paulus menyambut ide itu dengan tangan terbuka. Ia bersedia menyiapkan lokasi karantina hewan di sekitar pelabuhan untuk mendukung kelayakan ekspor. “Ini sejalan dengan semangat kami menjadikan peternakan sebagai sektor unggulan dan membuka akses seluas-luasnya ke pasar nasional,” ujar Paulus, menegaskan bahwa laut bukan lagi batas, melainkan jembatan distribusi.
Bupati juga meminta KSOP untuk bersinergi dalam mendukung program strategis lintas sektor, dari peternakan hingga infrastruktur transportasi. “Sinergi antarlembaga seperti ini menjadi kunci agar Sumba Tengah tak sekadar dikenal sebagai wilayah daratan, tetapi juga sebagai wilayah yang siap mengarungi laut.”
Pertemuan itu barangkali hanya berlangsung kurang dari sejam, namun gagasan besar yang mengemuka menyentuh fondasi pembangunan ekonomi kawasan. Jika rencana ini berjalan, bukan tak mungkin Sumba Tengah akan mencetak sejarah baru: dari padang-padang ternak menuju pelabuhan, dan dari pelabuhan menuju pasar nusantara.*/ProkopimSTeng/Laurens Leba Tukan
Komentar