Di sebuah pekarangan sederhana di Desa Makatakeri, mimpi tentang Sumba Tengah yang lebih sejahtera mulai ditanam. Bupati Paulus S. K. Limu dan Wakil Bupati M. Umbu Djoka meluncurkan Pekarangan Pro Oli Mila Model. Ruang kecil yang dirancang menjadi sumber hidup, solidaritas, dan harapan bagi keluarga dan komunitas
WAIBAKUL,SELATANINDONESIA.COM — Di sebuah pagi yang teduh di Desa Makatakeri, langkah kecil menuju kemandirian pangan dan penguatan ekonomi keluarga kembali dimulai. Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu, bersama Wakil Bupati M. Umbu Djoka, meresmikan Pekarangan Pro Oli Mila (POM) Model di kediaman Kepala Badan Kesbangpol, Paulus P. Berawoli, S.Sos., Sabtu (29/11/2025). Kehadiran Sekretaris Daerah, para Staf Ahli Bupati, pimpinan perangkat daerah, Kepala Desa Makatakeri, serta tokoh gereja dan keluarga besar tuan rumah memberi warna hangat bagi peluncuran program ini.
Dalam sambutannya, Paulus P. Berawoli memaparkan bahwa POM Model bukan sekadar program pemanfaatan lahan pekarangan, melainkan ruang untuk membangun harmoni, kedekatan sosial, sekaligus ketahanan ekonomi keluarga. Ia menyebut kesiapan pekarangan yang telah ditata dengan berbagai komoditas produktif: 300 ekor ikan, 6 ekor kambing, 20 ekor bebek, dan 21 jenis tanaman hortikultura yang menjadi fondasi kemandirian pangan.
“Pekarangan Pro Oli Mila adalah program yang menyentuh banyak sektor, tetapi lebih dari itu, ia mempertemukan keluarga, tetangga, dan komunitas untuk saling menguatkan,” ujar Berawoli.
Bupati Paulus S. K. Limu mengapresiasi inisiatif tersebut dan menyebut POM Model sebagai simbol sederhana dari kerja besar yang sedang dibangun Pemerintah Kabupaten Sumba Tengah. Menurutnya, penurunan kemiskinan tidak lahir dari kebijakan besar semata, tetapi dari komitmen yang tumbuh di rumah-rumah warga.
“PK POM adalah langkah kecil menuju Sumba Tengah yang sejahtera. Program ini lahir dari ketulusan, keikhlasan, cinta kasih, dan pengorbanan bersama,” katanya. Ia menegaskan bahwa setiap keluarga memiliki peran dalam menciptakan perubahan, dan pekarangan produktif merupakan salah satu ikhtiar konkret untuk mengangkat kesejahteraan.
Wakil Bupati M. Umbu Djoka menambahkan bahwa pemerintah berkomitmen memperluas model ini ke lebih banyak desa, agar manfaatnya dapat dirasakan secara merata. Ia menilai keberhasilan program POM terletak pada kemampuan masyarakat memanfaatkan apa yang ada di sekitar mereka.
Peluncuran di Makatakeri menandai gerakan baru bagi warga untuk menata ulang relasi dengan tanah, air, dan lingkungan sekitar. Di balik deretan tanaman hortikultura, kandang kambing yang rapi, suara bebek, dan kolam ikan yang tenang, tersimpan keyakinan bahwa perubahan sosial dapat dimulai dari pekarangan rumah sendiri.
Dengan pendekatan berbasis keluarga dan desa, Pemerintah Kabupaten Sumba Tengah berharap Pekarangan Pro Oli Mila menjadi model kemandirian pangan, pengentasan kemiskinan, dan penguatan solidaritas sosial yang berkelanjutan. Di Makatakeri, harapan itu kini tumbuh pelan, tapi pasti.*/ProkopimSTeng/Laurens Leba Tukan



Komentar