GESER UNTUK LANJUT MEMBACA
Berita Hari Ini NTT Golkar Nusantara Pendidikan Politik
Beranda / Politik / Dari Pajak ke Politik, Misbakhun di Jalan Suhardiman

Dari Pajak ke Politik, Misbakhun di Jalan Suhardiman

Mukhamad Misbakhun (ketiga dari kiri) bersama pimpinan sidang Munas XII usai ditetapkan secara aklamasi sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Depinas SOKSI) periode 2025–2030, Selasa malam (20/5/2025). Foto: SelatanIndonesia.com/Laurens Leba Tukan

JAKARTA,SELATANINDONESIA.COM — Tengah malam 20 Mei 2025, ruang sidang utama MUNAS XII SOKSI di Birawa Hall Hotek Bidakara Jakarta bergemuruh. Dengan tepuk tangan bulat peserta, Mukhamad Misbakhun ditetapkan secara aklamasi sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Depinas SOKSI) periode 2025–2030. Ini menandai tonggak baru dalam kiprah panjang ormas pendiri Partai Golkar tersebut.

Misbakhun, politisi kelahiran Pasuruan, 29 Juli 1970, bukan nama baru di panggung nasional. Tiga periode duduk di DPR RI, lulusan STAN dan doktor ekonomi cum laude dari Universitas Trisakti ini dikenal vokal, keras, dan tak ragu berseberangan dengan arus kekuasaan. Di periode awalnya di DPR (2009–2014), ia mencuat sebagai inisiator Pansus Century, membongkar bailout Bank Century yang menyeret banyak elite ke hadapan publik. Ironisnya, dirinya juga sempat terseret dalam pusaran itu.

Perusahaannya, PT Selalang Prima Internasional, dituding menerima Letter of Credit (L/C) dari Bank Century. Ia divonis satu tahun penjara oleh PN Jakarta Pusat pada 2010. Namun dua tahun kemudian, Mahkamah Agung memulihkan nama baiknya lewat putusan Peninjauan Kembali yang menyatakan ia bebas murni. “Saya berdiri kembali dari titik nol,” ujar Misbakhun dalam salah satu wawancaranya kala itu.

Usai bebas, ia hijrah ke Partai Golkar. Pada Pileg 2014 dan 2019, ia kembali ke DPR dari dapil Pasuruan–Probolinggo. Di Komisi XI yang membidangi keuangan dan perencanaan pembangunan nasional, ia memainkan peran strategis. Ia inisiator UU Tax Amnesty, pengawal ketat UU Tapera, hingga menjadi mitra kritis pemerintah dalam penanganan dampak ekonomi Covid-19.

Namun Misbakhun tak hanya sibuk di Senayan. Ia juga aktif membina SOKSI, organisasi yang didirikan Suhardiman, tokoh legendaris Golkar. Di bawah Ketua Umum Ade Komarudin, Misbakhun dipercaya memimpin Bidang Koperasi dan UMKM (2014–2020). Saat tampuk SOKSI berpindah ke Ahmadi Noor Supit, ia naik menjadi Sekjen (2020–2025), hingga akhirnya dipercaya sebagai Ketua Umum.

Bupati Paulus dan Adri Sabaora Menanam Keteladanan di Tanah Palajara

Misbakhun dikenal tekun, disiplin, dan punya etos kerja tinggi. “Saya dididik ayah dengan nilai-nilai kesederhanaan dan puasa Senin-Kamis,” katanya. Ia menyelesaikan pendidikan di STAN, melanjutkan S1 Ekonomi di Trisakti, S2 Hukum di UGM, dan meraih gelar doktor dengan predikat terbaik.

Sebelum terjun ke politik, ia adalah pegawai Ditjen Pajak dan orang kepercayaan Dirjen Pajak saat itu, Hadi Poernomo. Pada 2005, ia meninggalkan PNS dan memilih menjadi pengusaha, mendirikan PT Agar Sehat Makmur Lestari yang bergerak di bidang pengolahan rumput laut di Pasuruan.

Kini, sebagai Ketua Komisi XI DPR RI dan Ketua Umum SOKSI, Misbakhun berada di persimpangan penting. Ia punya panggung untuk mendorong SOKSI kembali menjadi kawah candradimuka kader Golkar yang berintegritas dan visioner. “SOKSI harus menjadi laboratorium pemikiran dan kaderisasi pemimpin,” ujar Misbakhun usai terpilih.

Dari desa di Pasuruan ke panggung nasional, dari STAN ke Senayan, dari aktivis pansus ke pemimpin ormas, Misbakhun telah menapaki jalan panjang. Kini, SOKSI berada di pundaknya. */laurens leba tukan

Sridewi Bersemi di Tanah Kering Sumba Tengah

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement