KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Nusa Tenggara Timur, Bobby Lianto, bersiap mengemas koper dan tekadnya untuk mengikuti Kadin Retreat 2025 di Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah. Bagi Bobby, pengalaman ini bukan sekadar pelatihan, melainkan sebuah momen penting yang tak akan terulang untuk meneguhkan langkahnya sebagai pemimpin dunia usaha yang berpikir kebangsaan.
“Saya pastikan akan ikut. Ini pengalaman sekali seumur hidup,” ujar Bobby ketika dikonfirmasi SelatanIndonesia.com, usai menerima surat resmi dari Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, Sabtu (19/7/2025).
Retreat yang akan berlangsung pada 7-10 Agustus 2025 ini adalah program bersama antara Kadin Indonesia dan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) yang dirancang sebagai ruang refleksi dan konsolidasi strategis. Seluruh unsur pimpinan Kadin—dari pusat hingga daerah—diharapkan hadir dalam sesi yang mengasah karakter kepemimpinan, memperkuat nilai-nilai kebangsaan, dan mendalami dinamika geopolitik serta geostrategis Indonesia.
“Seorang entrepreneur juga harus punya ketahanan nasional. Bukan cuma soal untung dan rugi, tapi soal kontribusi nyata pada bangsa,” kata Bobby dengan nada serius. Ia menambahkan, pelatihan seperti ini akan memperdalam rasa cinta tanah air dan memperkuat semangat untuk menjadi pengusaha yang tidak hanya membangkitkan ekonomi daerah, tapi juga meneguhkan Indonesia sebagai bangsa besar di tengah tantangan global.
Kelas Elite di Tengah Barak Tentara
Diselenggarakan di kompleks militer yang identik dengan disiplin dan nasionalisme, Kadin Retreat 2025 tidak menawarkan kenyamanan seminar hotel berbintang. Para peserta justru akan mengalami kehidupan ala taruna, termasuk rutinitas pagi, sesi penguatan karakter, serta diskusi tematik yang melibatkan pembicara dari berbagai latar belakang, mulai dari tokoh intelijen, militer aktif, hingga ekonom nasional.
Dalam surat resmi yang ditandatangani Anindya Bakrie dan disebar ke seluruh pengurus Kadin se-Indonesia, retreat ini dianggap sebagai momen strategis untuk menyatukan semangat gotong royong dunia usaha dalam mendukung arah pembangunan nasional. Kadin juga ingin menyelaraskan program kerja dengan target besar pemerintah: mencapai pertumbuhan ekonomi 6–8 persen dan menghapus kemiskinan ekstrem sebelum 2029.
Peserta diminta untuk menyelesaikan administrasi keanggotaan, termasuk memiliki Kartu Tanda Anggota Biasa (KTA-B), sebagai bentuk komitmen terhadap profesionalisme dan tata kelola organisasi yang transparan.
Pengusaha Bercita Rasa Negara
Di tengah derasnya arus liberalisasi dan ego sektoral, Kadin Indonesia mencoba kembali meneguhkan posisi strategisnya: bukan hanya sebagai wadah para pebisnis, tetapi juga sebagai mitra negara dalam menakhodai ekonomi bangsa. Bagi Bobby Lianto, ini panggilan zaman.
“Saya percaya, masa depan NTT dan Indonesia akan lebih kuat jika pengusahanya berpikir seperti negarawan,” ujarnya. Dari Waingapu ke Tambolaka, dari Kupang, Labuan Bajo hingga Larantuka, Bobby telah membuktikan konsistensinya dalam mendorong kemitraan antara dunia usaha dan UMKM lokal. Kini, ia bersiap mendalami bab baru: tentang geopolitik, strategi pertahanan, dan semangat bela negara.
Dari kantor Kadin NTT di Kota Kupang, Bobby akan segera menuju Magelang. Bukan untuk berperang, tapi untuk belajar memimpin dengan cara yang lebih dalam dan berkarakter.
“Bangsa ini perlu pemimpin yang tidak hanya cerdas berdagang, tapi juga setia pada tanahnya.”*/Laurens Leba Tukan
Komentar