GESER UNTUK LANJUT MEMBACA
Gubernur NTT
Beranda / Gubernur NTT / Dari Ladang ke Panggung Dunia: Komitmen Gubernur Melki dan Anak Muda Bangun Ekosistem Kopi NTT

Dari Ladang ke Panggung Dunia: Komitmen Gubernur Melki dan Anak Muda Bangun Ekosistem Kopi NTT

Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena dan sejumlah pimpinan OPD pose bersama anak muda dari Komunitas Kopi NTT, di ruang kerja Gubernur NTT, Senin (7/7/2025). Foto: Ricky

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Ruang kerja Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena di Senin pagi itu (7/7/2025) tidak hanya terisi wangi kopi, tapi juga semangat kolaborasi. Sejumlah anak muda dari Komunitas Kopi NTT datang membawa kegelisahan dan harapan: menjadikan kopi sebagai wajah baru ekonomi masyarakat NTT, dari Timor hingga Flores.

Komunitas ini bukan sekadar kumpulan pecinta kopi. Sejak berdiri pada 2018 dan mulai intens bergerak tahun ini, mereka menata langkah menyeluruh dari petani, pengolah, hingga pelaku usaha. Tujuannya satu: memperkuat ekosistem kopi dari hulu ke hilir.

Gubernur Melki, yang didampingi sejumlah kepala dinas seperti Kadis Pertanian Joaz Oemboe Wanda dan Kadis Perindag Sony Libing, menyambut positif niat baik itu. “Saya senang karena yang datang ini anak-anak muda. Semangat mereka luar biasa, dan kami siap kerja sama,” katanya.

Audiensi itu menjadi panggung curhat sekaligus perumusan strategi bersama. Dari masalah klasik seperti pohon kopi tua yang perlu diremajakan, turunnya produksi di wilayah-wilayah sentra kopi seperti Flores, hingga belum jadinya kopi sebagai komoditas utama masyarakat petani.

Komunitas Kopi NTT menyodorkan solusi, branding kopi lokal ke sektor pariwisata dan instansi pemerintah, memperkuat rantai distribusi dari petani ke pengusaha kopi, hingga pengembangan varietas lokal yang adaptif dan unggul. Mereka tak hanya bicara produk, tapi juga soal keadilan dan keberlanjutan bagi para petani.

Empat Nyali, Satu Arah: Umbu, Amandio, Danny Ferdito, dan Kingstone Menggeliatkan Indonesia di Arena Drift Dunia

Menanggapi itu, Gubernur Melki menegaskan dukungan konkret: mulai dari peremajaan tanaman, peningkatan akses sarana produksi, pelatihan teknis, hingga hilirisasi industri kopi lokal agar punya nilai tambah dan membuka lapangan kerja. “Kopi kita ini tidak hanya punya cita rasa khas, tapi juga menyimpan kekuatan sosial-ekonomi,” ujarnya.

Audiensi ini menjadi penanda penting sinergi antara pemerintah dan komunitas masyarakat sipil. Komunitas Kopi NTT pun diundang langsung untuk ambil bagian dalam Tour de EnTeTe, event sport tourism yang digagas Pemprov NTT. Mereka diminta hadir membawa aroma kopi asli NTT ke setiap kota yang dilalui.

“Ini baru langkah awal,” kata salah satu anggota komunitas. “Kami percaya, kopi NTT bukan cuma soal rasa, tapi masa depan.”*/Oan Wutun/Laurens Leba Tukan

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement