Vera Asadoma dan Lidya Siawan Winaryo Menutup Pelatihan PKK dengan Seruan Aksi Nyata hingga Pelosok NTT
KALABAHI,SELATANINDONESIA.COM – Sore itu, Rabu (23/7/2025), Aula Hotel Simphony di Kalabahi berubah menjadi panggung semangat perempuan desa. Di ujung acara Pelatihan Peningkatan Kapasitas LKD/LAD PKK Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur, dua tokoh perempuan tampil berdampingan: Ny. Vera Christina Sirait Asadoma, Staf Ahli Tim Penggerak PKK Provinsi NTT yang juga Ibu Wakil Gubernur, dan Ny. Lidya Siawan Winaryo, Ketua TP PKK Kabupaten Alor.
Selama tiga hari, para kader PKK desa dari sembilan desa peserta diberikan muatan dengan materi teknis dan nilai-nilai gerakan pemberdayaan keluarga. Namun penutupan pelatihan tak berhenti pada formalitas. Di tangan Vera Asadoma, momen itu menjelma menjadi panggilan gerakan.
“PKK bukan sekadar urusan dokumentasi dan spanduk kegiatan. Ini tentang hadir di tengah warga, menyentuh kehidupan sehari-hari mereka,” ujar Vera lantang disambut tepuk tangan peserta.
Dalam nada yang tenang tapi bergetar, Vera mengingatkan bahwa keberhasilan pembangunan desa selalu bermula dari ruang keluarga. Maka, katanya, kader PKK desa adalah garda depan perubahan sosial. “Bawalah semangat ini pulang ke dusun-dusun. Biarkan perubahan itu tumbuh dari bawah.”
Ketua TP PKK Kabupaten Alor, Lidya Siawan Winaryo, menyambut penuh hangat kehadiran Vera. Ia menyebut Kalabahi bukan sekadar tuan rumah acara, tapi juga tempat menyalakan kembali obor semangat pengabdian. “Ini bukan pelatihan biasa. Ini adalah awal dari gerakan baru di desa-desa kita.”
Pelatihan ini memang dirancang sebagai ruang konsolidasi dan transfer kapasitas lintas desa. Selain Ketua dan Kader PKK Desa, peserta juga terdiri dari kepala desa dan perwakilan lembaga adat. Kegiatan dibuka sehari sebelumnya oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Alor, Drs. Soni O. Alelang, yang mewakili Bupati Alor.
Dalam sambutannya, Soni menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah desa, kader PKK, dan lembaga adat. “Ujung tombak pelayanan dasar itu ada di desa. Di sanalah transformasi sosial harus dimulai,” ujarnya.
Dukungan juga datang dari lintas pemangku kepentingan. Hadir dalam kegiatan ini antara lain Sekretaris Dinas PMD Provinsi NTT Octa Grandy F. Angi, SH, Kadis PMD Kabupaten Alor Drs. Imanuel I. Djobo, M.Si, serta pengurus TP PKK Kabupaten Alor.
Di akhir sesi, kamera-kamera ponsel menangkap momen foto bersama. Tapi yang sesungguhnya abadi dari pelatihan ini bukanlah gambar, melainkan semangat. Dari Kalabahi, angin pembaruan itu diharap bertiup hingga ke lereng, pesisir, dan bukit-bukit terjauh di Nusa Tenggara Timur.
“Pelatihan ini bukan selesai hari ini. Ini baru dimulai,” ucap salah satu kader desa dengan mata berbinar.*/HumasKabAlor/Laurens Leba Tukan
Komentar