GESER UNTUK LANJUT MEMBACA
Berita Hari Ini NTT Gubernur NTT
Beranda / Gubernur NTT / Dari Batam, Gubernur Melki Menjahit Ekonomi dan Keadilan untuk Intan

Dari Batam, Gubernur Melki Menjahit Ekonomi dan Keadilan untuk Intan

Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena ketika bertemu masyarakat Diaspora NTT di Batam, Kepulauan Riau, Sabtu (26/7/2025). Foto: Edy Naga

Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena membangun jembatan ekonomi lintas provinsi, sekaligus turun tangan mengawal kasus kekerasan terhadap Intan, PRT asal Sumba yang dianiaya majikannya.

BATAM,SELATANINDONESIA.COM — Sabtu sore (26/7/2025), di sela sorak-sorai pembukaan turnamen fitsal PK NTT Cup 2, Gubernur Nusa Tenggara Timur Emanuel Melkiades Laka Lena berdiri tegak di tengah gelanggang pertemuan diaspora NTT di Kota Batam, Kepulauan Riau. Namun ia tak sekadar hadir sebagai pemimpin daerah yang bersilaturahmi. Di balik sapaan akrab kepada para tokoh NTT perantauan, terselip misi besar: diplomasi ekonomi dan keadilan untuk warganya.

Di hadapan Wakil Gubernur Kepulauan Riau Nyanyang Haris Pratamura, Wali Kota Batam Amsakar Achmad, hingga jajaran ormas dan tokoh masyarakat seperti Bali Dale, Sofyan Lamanepa, dan Simon Albert Pati, Gubernur Melki menyampaikan tiga inisiatif strategis yang akan mengubah lanskap hubungan NTT- Batam. Diantaranya Kerja sama ekonomi antar pemerintah dan sektor swasta, peningkatan kapasitas dan perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal NTT, serta Pendirian sentra ekonomi NTT di Batam sebagai pintu ekspor produk unggulan dari Timur.

“Batam punya posisi strategis. Kita ingin menjadikan kota ini sebagai gerbang baru produk-produk NTT ke pasar ASEAN,” ujar Gubernur Melki. Ia menyebut dua program unggulan yang akan ditawarkan: One Village One Product (OVOP) dan Gerakan Beli Produk NTT. “Kalau diaspora di sini bergerak bersama, ekonomi NTT bisa naik kelas,” sebutnya.

Namun agenda Gubernur di Batam tidak hanya soal investasi dan penguatan pasar. Ia juga membawa suara korban: Intan, seorang pekerja rumah tangga asal Sumba Barat yang diduga dianiaya oleh majikannya. Kasus ini menyita perhatian luas, termasuk dari para tokoh diaspora NTT di Batam. Melki menegaskan komitmennya untuk mengawal langsung proses hukum dan memastikan korban mendapatkan keadilan.

Tenun Flobamorata, Dari Warisan Leluhur Menjadi Mesin Ekonomi Kreatif NTT

“Intan adalah wajah dari ribuan anak-anak kita yang bekerja jauh dari kampung halaman. Jika negara tak hadir di samping mereka saat ditindas, maka kita kehilangan fungsi,” kata Gubernur Melki serius.

Bersama aparat setempat dan komunitas diaspora, ia mengatur koordinasi untuk memberi pendampingan hukum kepada Intan. Ia juga menggagas sistem pengawasan PMI berbasis komunitas diaspora, agar kasus serupa tak terulang.

Turut hadir dalam forum dialog dan aksi solidaritas ini antara lain Kapolresta Barelang Kombes Pol Zaenal Arifin, Ketua Perkumpulan Kekeluargaan NTT Andi S. Muchtar, dan Ketua Pemuda PK NTT Batam Ahmad Syahbuddin. Dalam suasana penuh kehangatan, satu pesan mencuat: diaspora bukan hanya soal identitas, tetapi kekuatan sosial dan politik yang nyata.

Langkah Melki di Batam memperlihatkan dua wajah kepemimpinan: satu tangan menjabat mitra dagang, tangan lain menggandeng warga yang terpinggirkan. Dari arena olahraga hingga meja dialog, ia membentangkan jaring kepedulian: NTT harus hadir di mana pun warganya hidup, baik untuk bertumbuh maupun untuk dilindungi.*/Edy Naga/Laurens Leba Tukan

Bank NTT Menunggu Nahkoda Baru, Publik Menanti Putusan OJK

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement