GESER UNTUK LANJUT MEMBACA
Eksbis Gubernur NTT
Beranda / Gubernur NTT / Butir Garam Teluk Kupang Menyapa Jakarta

Butir Garam Teluk Kupang Menyapa Jakarta

Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena ketika pelepasan secara resmi garam konsumsi beryodium merek Saltera dari Desa Oebelo, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang untuk dipasarkan ke Jakarta, Rabu (17/9/2025). Foto: Nuel Here Wele

Garam NTT Menembus Pasar Nasional, Gubernur Emanuel Melkiades Laka Lena Lepas Kontainer Perdana dari Oebelo

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Garam lokal asal Nusa Tenggara Timur (NTT) kini resmi melangkah ke pasar nasional. Rabu (17/9/2025) pagi, Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena melepas distribusi perdana garam konsumsi beryodium merek Saltera dari Desa Oebelo, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang.

Sebanyak 1.500 dus garam Saltera dikirim ke Jakarta, sementara produk dalam kemasan karung ditujukan ke Surabaya. Pengiriman perdana itu menggunakan 11 truk kontainer dengan total muatan 24 ton, terdiri atas 10 kontainer garam baku dari tambak dan 1 kontainer garam konsumsi siap pakai.

”Hari ini kita memulai langkah baik. Kalau pengusaha untung, masyarakat ikut sejahtera, dan pemerintah mendapat PAD. Saya percaya Tuhan akan terus membuka jalan bagi usaha ini,” kata Gubernur Melki.

Kualitas Garam Teluk Kupang

CSR Jamkrida: Kasih yang Dijaminkan, Harapan yang Ditumbuhkan

Pemilik PT Cahaya Garam Indonesia sekaligus Ketua Asosiasi Industri Garam Nasional Provinsi NTT, Daniel Cherlin, menuturkan potensi produksi garam Teluk Kupang bisa mencapai 150 ribu ton per tahun jika panen berjalan enam bulan penuh. Namun, faktor iklim membuat masa panen biasanya hanya dua bulan.

Meski demikian, ia optimistis garam NTT mampu bersaing di pasar modern. “Kandungan NaCl garam kita mendekati kualitas impor. Dengan dukungan Bapak Gubernur, hari ini Saltera bisa menembus pasar Jakarta melalui Perumda Pasar Jaya,” ujarnya.

Industri Garam Mulai Tumbuh

Gubernur Melki menegaskan, kehadiran industri garam lokal yang semakin berkembang harus dibarengi pengelolaan serius, mulai dari kepastian mutu hingga harga yang terjangkau masyarakat. Ia menekankan pentingnya kelengkapan izin BPOM yang kini telah dimiliki Saltera sejak Juni 2025.

“Nama Saltera dan PT Garam Cahaya sejalan dengan visi kami menjadikan NTT sebagai Provinsi Garam dan Terang, pusat produksi garam sekaligus pengembangan energi baru terbarukan,” ujar Gubernur Melki.

Petani Muda Eduard Lorens Fasius Kembangkan 30 Ribu Pohon Buncis di Sumba Barat Daya

Acara pelepasan kontainer dihadiri pula oleh Direktur PT Garam Cahaya Indonesia Stenly Jayapranata, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan NTT Sulastri H.I. Rasyid, Asisten II Setda NTT Florita Wuisan, Kepala Biro Perekonomian Setda NTT Selfi H. Nange, serta Komisaris Bank NTT Frans Gana.*/Agustin Luju-Milka/Laurens Leba Tukan

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement