Bupati Sumba Tengah Luncurkan Pekarangan Pro Oli Mila: Dorong Kemandirian dan Bela Rasa Warga
WAIBAKUL,SELATANINDONESIA.COM – Pemerintah Kabupaten Sumba Tengah terus memperkuat program pemberdayaan masyarakat berbasis rumah tangga melalui inisiatif Pekarangan Pro Oli Mila (PK POM). Program tersebut resmi diluncurkan oleh Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu, di kediaman Staf Ahli Bupati bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Adri U. R. Sabaora, di Palajara, Desa Anakalang, Kecamatan Katiku Tana, Senin (28/10/2025).
Program PK POM dirancang untuk mendorong kemandirian pangan, gizi keluarga, serta penguatan ekonomi rumah tangga dengan memanfaatkan potensi pekarangan. Dalam sambutannya, Adri Sabaora menyampaikan apresiasi atas kehadiran seluruh pihak dan menekankan pentingnya keteladanan dalam menjalankan program.
“Keteladanan sangat sulit dilakukan meski mudah diucapkan. Karena itu, proses pendampingan dan pengawalan harus terus dilaksanakan,” ujar Adri. Ia optimistis hasil nyata dari program ini dapat terlihat dalam tiga bulan ke depan.
Menurut Adri, pelaksanaan PK POM diharapkan menjadi model berkelanjutan hingga tahun 2030, dengan pendekatan manajemen dan pengawasan yang tepat. Ia menambahkan, program ini perlu dimulai dari potensi yang sudah ada di masyarakat agar benar-benar berbuah pada tindakan bela rasa dan saling peduli.
Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu menegaskan bahwa Pekarangan Pro Oli Mila bukanlah bantuan sosial, melainkan program pemberdayaan masyarakat berbasis kerja dan partisipasi.
“Bekerja adalah panggilan iman, bukan soal suka atau tidak suka. Melalui Pekarangan Pro Oli Mila, penerima manfaat akan merasakan dampak nyata berupa pemenuhan gizi yang beragam, berimbang, sehat, dan aman (B2SA), serta peningkatan pendapatan masyarakat,” tutur Bupati Paulus.
Ia juga menekankan pentingnya diversifikasi tanaman hortikultura, dengan menanam 15 hingga 20 jenis tanaman di setiap pekarangan. Pendekatan tersebut, kata dia, tidak hanya berorientasi pada ketahanan pangan, tetapi juga kesehatan keluarga dan kemandirian ekonomi.
Program ini dilaksanakan dengan prinsip KISS (Kolaborasi, Integrasi, Sinergitas, dan Sustainable) serta melibatkan 15 hingga 20 sektor lintas bidang, termasuk pakar dan akademisi. “Ini program pemberdayaan yang dikawal lintas sektor hingga benar-benar mandiri dan berkelanjutan,” jelasnya.
Bupati Paulus menutup arahannya dengan ajakan agar semangat bela rasa menjadi jiwa dari pelaksanaan PK POM. “PK POM Model adalah guru yang baik. Mari jadikan hidup dan kerja kita sebagai persembahan yang hidup bagi kemuliaan Allah,” ujarnya.
Melalui program ini, Pemerintah Kabupaten Sumba Tengah berharap setiap rumah tangga mampu menjadi pusat produksi kecil yang mandiri, sehat, dan berdaya, sejalan dengan upaya pemerintah daerah dalam memperkuat ketahanan pangan dan gizi keluarga.*/ProkopimSTeng/Laurens Leba Tukan



Komentar