ADONARA,SELATANINDONESIA.COM – Sehari setelah menggelar rapat koordinasi perencanaan pembangunan desa di Witihama, Bupati Flores Timur Anton Doni Dihen kembali melanjutkan safari sinkronisasi. Selasa (9/9/2025) pagi, ia hadir di Kantor Camat Adonara Barat, Desa Waiwadan, bersama tim Business Development Services (BDS), para camat, kepala desa, perangkat desa, pengurus BUMDes, hingga tokoh masyarakat dari empat kecamatan: Adonara Barat, Adonara, Adonara Tengah, dan Wotan Ulumado.
Forum ini dirancang bukan sekadar urusan administratif. Bupati AntonDoni ingin memastikan setiap rancangan pembangunan desa benar-benar nyambung dengan agenda besar pemerintah kabupaten, provinsi, hingga pusat. Tiga hal jadi titik tekan: program Makanan Bergizi Gratis (MBG) dari pemerintah pusat, program akselerasi pembangunan daerah yang dijuluki Big Push, serta penguatan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.
Formatnya sederhana namun substansial. Masyarakat dan perangkat desa diajak berdiskusi, memetakan potensi masing-masing wilayah, lalu merumuskan komitmen yang kelak dipangku dalam Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) tahun 2026.
“Pertemuan ini untuk menghimpun segenap kekuatan dan sumber daya kita demi keberlangsungan hidup masyarakat. Momentum ini kita selaraskan supaya perencanaan 2026 lebih strategis, dengan pikiran yang terhubung dan harapan hasil yang maksimal,” kata Bupati Anton Doni.
Di balik kalimatnya, Bupati Anton Doni mengingatkan soal spirit Lompatan Jauh, visi besar Flores Timur. Bahwa setiap desa mesti menjadi tumpuan, bukan sekadar pelengkap, dalam menggerakkan pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan, sektor-sektor yang menjadi pilar Big Push. Dengan begitu, jalannya pembangunan tak lagi terpotong-potong, tapi menyatu seperti anyaman tenun Lamaholot: kuat, indah, dan tak mudah tercerai.*/YFL/ProkompimFT/Laurens Leba Tukan
Komentar