GESER UNTUK LANJUT MEMBACA
Berita Hari Ini NTT Daerah Eksbis Golkar Gubernur NTT Kesehatan Nusantara Pariwisata Pemerintah Propinsi NTT Pendidikan Politik
Beranda / Politik / Benteng Baru Melawan Kanker Serviks di NTT

Benteng Baru Melawan Kanker Serviks di NTT

Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena ketika menerima kunjungan Katharina Sigit, pendiri Biofarmasi, sebuah lembaga yang bergerak di bidang kesehatan perempuan di ruang kerja Gubernur NTT, Jumat (16/5/2025). Foto: charles

Dukungan Gubernur Melki Laka Lena untuk Perempuan dan Generasi Muda NTT

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Gubernur Nusa Tenggara Timur, Emanuel Melkiades Laka Lena, menyambut hangat kedatangan seorang tamu istimewa di ruang kerjanya di Kupang, Jumat pagi (16/5/2025). Ia adalah Katharina Sigit, pendiri Biofarmasi, sebuah lembaga yang bergerak di bidang kesehatan perempuan.

Kepada Gubernur Melki, Katharina menyampaikan undangan langsung untuk menghadiri program sosialisasi dan vaksinasi kanker serviks yang akan digelar di Labuan Bajo pada 23 Mei mendatang.

Kegiatan ini bukan sekadar seremoni. Program yang menyasar perempuan dewasa dan pelajar SMA ini akan menyebar ke enam kabupaten yaitu Manggarai, Manggarai Barat, Manggarai Timur, Ngada, Lembata, dan Timor Tengah Utara. Fokusnya jelas, membentengi generasi perempuan NTT dari ancaman kanker serviks, salah satu penyakit paling mematikan namun bisa dicegah lewat edukasi dan vaksinasi dini.

“Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat untuk pendidikan kesehatan masyarakat,” ujar Gubernur Melki kepada SelatanIndonesia.com, seraya menekankan pentingnya sinergi antara agenda kesehatan dan kapasitas anggaran daerah. “Silakan dilaksanakan, tapi tetap perhatikan kekuatan anggaran agar program ini berkelanjutan.”

Helikopter untuk Nagekeo: Melki Laka Lena Bergerak Cepat Hadapi Banjir Bandang

Penyakit kanker serviks masih menjadi momok di banyak daerah tertinggal, termasuk di NTT. Minimnya akses terhadap edukasi kesehatan reproduksi dan layanan vaksinasi membuat perempuan muda rentan menjadi korban. Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa lebih dari 90 persen kasus kanker serviks bisa dicegah jika deteksi dini dan vaksinasi HPV dilakukan secara merata. Sayangnya, NTT masih tertinggal dalam dua aspek tersebut.

Program Biofarmasi yang menggandeng pemerintah daerah menjadi harapan baru. “Kami ingin membangun kesadaran sejak dini, terutama bagi siswi SMA. Mereka berhak atas perlindungan yang memadai terhadap kesehatan reproduksi mereka,” kata Katharina, dengan nada penuh tekad.

Gubernur Melki, yang dikenal dengan pendekatan kolaboratif dalam menangani isu-isu pembangunan, menyatakan kesiapannya mendukung program tersebut, termasuk membuka ruang kerja sama lintas sektor. Baginya, kesehatan perempuan adalah pondasi pembangunan jangka panjang NTT.

Labuan Bajo akan menjadi titik awal dari perjuangan panjang ini. Di tempat itu, pada 23 Mei mendatang, langkah pertama untuk membentengi masa depan perempuan NTT dari kanker serviks akan diayunkan dengan suntikan vaksin, pendidikan kesehatan, dan secercah harapan yang terus menyala.*/) en/laurens leba tukan

Empat Legislator NTT Bawa Suara ke Mabes Polri, Demi Keadilan untuk Kompol Cosmas

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement