GESER UNTUK LANJUT MEMBACA
Berita Hari Ini NTT Daerah Eksbis Kesehatan Nusantara
Beranda / Nusantara / Bekas GOR Lamahora Jadi Lokasi Penguburan Massal Babi Akibat Virus ASF

Bekas GOR Lamahora Jadi Lokasi Penguburan Massal Babi Akibat Virus ASF

Sekda Lembata, Paskalis Ola Tapobali

LEMBATA,SELATANINDONESIA.COM-Untuk mencegah kematian babi yang terus meningkat akibat Virus ASF, Pemerintah Kabupaten Lembata, Propinsi Nusa Tenggara Timur menyiapkan lokasi penguburan massal.

Pemda Lembata menyiapkan lokasi khusus di sebelah Timur Pasar Lamahora (Lokasi Eks GOR) untuk penguburan massal bagi ternak babi yang mati. Hal itu dijelaskan Sekda Lembata, Paskalis Ola Tapobali, dalam suratnya Nomor : TUK. 524/54/DISNAK/1/2021, tertanggal, 13/1/2021.

Langkah itu diambil Pemda Lembata agar penanganan bangkai babi dilakukan secara tepat serta tidak menimbulkan pencemaran lingkungan.

Selain itu juga, hal tersebut dilakukan demi memutus rantai penyebaran Virus ASF yang berpotensi dapat menyerang lebih banyak lagi ternak babi milik warga.

Tidak hanya menyiapkan lokasi penguburan massal, Pemda Lembata juga menyediakan alat berat berupa excavator untuk membantu proses penguburan bangkai ternak. Penguburan bangkai babi dilakukan setiap hari pada pukul 08.00-17.00 WITA, mulai tanggal 14 sampai 28 Januari 2021.

Gubernur Melki Laka Lena: IPACS Jadi Momentum NTT Menatap Dunia

Dan, bagi warga yang membawa bangkai babi ke lokasi, wajib mendaftarkan diri pada petugas dengan menyertakan nama serta alamat. Semua pengantar diwajibkan memakai masker dan kendaraannya akan didisinvektan sebelum meninggalkan lokasi.

Kadis Peternakan Kabupaten Lembata, Kanisius Tuaq, Rabu (13/1/2021) mengatakan, sesuai surat Sekda Lembata diharpakan warga patuh dan tertib mengendalikan bangkai ternak miliknya.

“Hingga sekarang belum ada vaksin yang tepat untuk untuk mengatasi laju penyebaran Virus ASF karena virus Demam Babi ini juga secara nasional terkonfirmasi sebagai virus baru di Indonesia,” sebutnya.

Kadis Kanisius mengatakan, pihaknya intens melakukan koordinasi dengan pemerintah Propinsi NTT serta Balai Besar Veteriner (BBvet) Denpasar Bali agar bisa menemukan vaksin yang tepat untuk pencegahan.

Pantauan SelatanIndonesia.com, Dinas Peternakan dan beberapa stakeholder gencar melakukan pendataan lapangan terhadap jumlah ternak babi milik warga.*) Teddi Lagamaking

Satu Nama, Seribu Harapan: Restu di Panggung Musda HIPMI NTT

Editor: Laurens Leba Tukan

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement