GESER UNTUK LANJUT MEMBACA
Sumba Tengah
Beranda / Berita Hari Ini NTT / Sumba Tengah / BeBiBu Geng 45: Kelas Baru Paulus Limu Menyongsong Generasi Emas”

BeBiBu Geng 45: Kelas Baru Paulus Limu Menyongsong Generasi Emas”

Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu ketika mengresmikan Rumah Belajar, Bermain dan Budaya (BeBiBu Geng 45) di Desa Maradesa Timur, Kecamatan Umbu Ratu Nggay Tengah, Kabupaten Sumba Tengah, Senin (18/8/2025). Foto: ProkopimSTeng

Paulus S. K. Limu mendorong transformasi SDM lewat rumah belajar dan budaya, menautkan anak-anak Sumba Tengah ke mimpi Generasi Emas 2045.

WAIBAKUL,SELATANINDONESIA.COM – Suasana Desa Maradesa Timur, Kecamatan Umbu Ratu Nggay Tengah, pagi itu Senin (18/8/2025) riuh tak biasa. Anak-anak berjejer, sebagian memukul gong kecil, sebagian lagi menari dengan kain tradisional Sumba. Di tengah barisan, Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu, berdiri sambil meresmikan sebuah bangunan sederhana yang mereka sebut Rumah Belajar, Bermain dan Budaya (BeBiBu Geng 45).

Di mata warga, bangunan itu bukan sekadar rumah singgah baru. Ia adalah harapan.

“Walau belum masuk RPJMDes, BeBiBu tetap harus jalan. Karena inilah masa depan anak-anak kita,” ujar Kepala Desa Maradesa Timur dengan nada tegas. Ia menyebutkan kebutuhan infrastruktur dasar pustu, air bersih, listrik tetap mendesak, tetapi BeBiBu menjadi simbol bahwa pendidikan dan budaya tak bisa menunggu.

Camat Umbu Ratu Nggay Tengah, Ignasius Sabaora, menambahkan kisah di balik BeBiBu. Sejak 2022, ia menggagas ide untuk menjawab rendahnya kemampuan calistung anak-anak di wilayahnya. “Sekarang BeBiBu hadir bukan hanya untuk belajar, tapi juga menjaga gong, anyaman tikar, dan tradisi leluhur kita,” katanya.

Gubernur Melki Kukuhkan Satgas Pengawasan Internal “Ayo Bangun NTT”

Dari barisan undangan, Arpud U. R. Mangalema, Ketua DPRD Sumba Tengah, ikut angkat suara. “Ini bukan bangunan, ini ide besar. Ruang yang membuat anak-anak belajar dengan gembira, sembari menumbuhkan cinta pada budaya mereka sendiri,” ujarnya. Ia mendorong agar BeBiBu direplikasi di seluruh desa.

Bupati Paulus tampak menautkan BeBiBu pada agenda nasional. Ia menyebut Asta Cita Prabowo, Dasa Cita NTT Cerdas, hingga kebijakan pendidikan lokal Pro Oli Mila. Semua program itu, kata Paulus, harus bermuara pada satu hal: menyiapkan generasi emas 2045.

Ia lalu mengutip hasil penelitian mahasiswa UKAW Kupang yang cukup menggelisahkan: hanya 30 persen anak Sumba Tengah melanjutkan kuliah, dan hanya 10 persen yang benar-benar menyelesaikan pendidikan sarjana. “Kita tidak boleh membiarkan angka ini membatasi mimpi anak-anak Sumba,” katanya.

Melalui BeBiBu, ia menargetkan 65 desa di Sumba Tengah punya rumah belajar serupa, dengan dukungan kurikulum, air bersih, listrik, dan program pendukung gizi seperti Bela Rasa dan Dapur Hidup.

Program ini, kata Paulus, bukan hanya laboratorium pendidikan, tapi juga benteng kebudayaan. “Anak-anak belajar membaca, menulis, berhitung, sekaligus belajar menabuh gong, menenun, dan menganyam. Inilah jalan kita menuju generasi emas yang sehat, tangguh, dan berbudaya,” ujarnya.

Dari Hutan Bambu Komodo, Gubernur Melki Menyemai Ekonomi yang Pulih Bersama Alam

Di Maradesa, anak-anak berlari riang keluar masuk BeBiBu, beberapa menyanyikan lagu daerah, sementara orang tua mereka tersenyum. Bagi warga, BeBiBu mungkin sederhana. Tapi seperti kata seorang tokoh masyarakat, “Dari rumah kecil inilah lahir cita-cita besar.”*/ProkopimSTeng/Laurens Leba Tukan

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement