Bank NTT Menjadi Pilar Ekonomi Rakyat, Mendampingi NTT Mart Menembus Dunia Digital
KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Bank NTT mengambil peran sentral dalam transformasi ekonomi kerakyatan di Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan mendukung penuh pengembangan NTT Mart, baik secara fisik maupun digital. Dukungan ini diwujudkan melalui inovasi NTT Shopping Card dan layanan Pay Later, yang bertujuan mempermudah masyarakat berbelanja sekaligus mendorong pemasaran produk UMKM ke tingkat lebih luas.
Direktur Utama Bank NTT, Charlie Paulus, menegaskan, kehadiran Bank NTT bukan sekadar sebagai lembaga keuangan, melainkan mitra strategis pemerintah untuk membangun ekosistem bisnis yang berkelanjutan di NTT. “Tanpa marketing, usaha akan sulit berkembang. Dengan jaringan kantor Bank NTT di seluruh provinsi, kami siap memasarkan produk NTT Mart dan memastikan sistem pembayaran digital berjalan lancar,” ujarnya saat soft launching NTT Mart Online, Selasa (23/12), di Aula Dinas PUPR NTT.
NTT Mart, yang kini hadir dalam bentuk online dan telah beroperasi di 11 lokasi fisik, dirancang sebagai rumah bersama produk lokal unggulan, mulai dari makanan olahan, tenun, kerajinan tangan, hingga hasil pertanian dan perikanan. Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, menekankan bahwa keberadaan NTT Mart bukan sekadar slogan, tetapi kerja nyata pemerintah untuk UMKM dan IKM lokal. “Produk rakyat NTT kini punya tempat layak; fisik ada, digital pun ada. Ini bagian dari upaya membangun ekonomi kerakyatan yang nyata,” kata Gubernur Melki.
Inovasi Bank NTT, termasuk fitur Pay Later, memungkinkan masyarakat membeli produk secara cicilan, sementara NTT Shopping Card memberikan diskon khusus. Strategi ini diharapkan menciptakan sistem ekonomi lokal yang lebih dinamis dan inklusif. Charlie Paulus menambahkan, keberhasilan NTT Mart akan diukur melalui konsep 7P—Product, Price, Place, Promotion, P-Channel, Pay Later, dan Performance dengan Bank NTT bertanggung jawab pada kanal pembayaran, promosi, dan layanan Pay Later.
Pemerintah NTT menargetkan 22 gerai fisik NTT Mart beroperasi di seluruh provinsi sebelum akhir Desember 2025, dan ke depan akan dikembangkan di kota-kota besar seperti Surabaya, Malang, Bali, dan Sorong. Dengan demikian, produk UMKM NTT tidak hanya tersedia bagi masyarakat lokal, tetapi juga dapat dikenal secara nasional bahkan internasional.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan NTT, Zet Sony Libing, menyebut NTT Mart Online sebagai transformasi penting agar UMKM naik kelas. “NTT Mart Online memudahkan masyarakat membeli produk UMKM dengan cara aman, mudah, dan terpercaya. Dukungan Bank NTT dalam hal pembiayaan dan promosi akan mempercepat ekosistem ini berkembang,” jelasnya.
Melalui kolaborasi ini, Bank NTT dan Pemerintah Provinsi NTT berharap NTT Mart dapat menjadi lokomotif ekonomi rakyat, memperluas pasar UMKM, mendorong hilirisasi produk lokal, serta menjadi contoh bagi daerah lain dalam membangun ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan.*/Oan Wutun/llt












Komentar