GESER UNTUK LANJUT MEMBACA
Ekonomi Gubernur NTT
Beranda / Gubernur NTT / Bangun Desa dengan Cinta: OVOP Dorong UMKM Flotim, Sikka, dan Lembata Go Digital

Bangun Desa dengan Cinta: OVOP Dorong UMKM Flotim, Sikka, dan Lembata Go Digital

Wakil Bupati Flores Timur, Ignas Boli Uran ketika membuka Pelatihan Peningkatan Kapasitas Lembaga Ekonomi dan Kelompok Usaha Masyarakat Desa/Kelurahan dalam Program One Village One Product (OVOP) Tahun Anggaran 2025. untuk Kabupaten Flotim, Lembata dan Sikka di Larantuka, Selasa (9/9/2025). Foto: Cesy/ProkompimFT

LARANTUKA,SELATANINDONESIA.COM – Aula Hotel Asa, Larantuka, Kabupaten Flores Timur pada Selasa (9/9/2025), riuh dengan semangat baru. Tiga kabupaten di daratan Flores-Lembata, Sikka, Flores Timur, dan Lembata mengirim 36 wakilnya untuk mengikuti Pelatihan Peningkatan Kapasitas Lembaga Ekonomi dan Kelompok Usaha Masyarakat Desa/Kelurahan dalam Program One Village One Product (OVOP) Tahun Anggaran 2025.

Pelatihan yang berlangsung 8–12 September ini berfokus pada pengolahan produk, pengemasan, pemasaran digital, hingga mekanisme transaksi online. Wakil Bupati Flores Timur, Ignasius Boli Uran, membuka kegiatan tersebut sambil membacakan sambutan Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena.

“Ayo Bangun NTT dengan Dasa Cita,” demikian pesan Gubernur. Menurutnya, pelatihan ini menjadi bekal keterampilan bagi masyarakat desa untuk mengelola dan memanfaatkan potensi lokal secara optimal, sehingga berdaya guna bagi pengentasan kemiskinan, peningkatan kesejahteraan, dan kemandirian desa.

Regulasi pembangunan desa, lanjutnya, telah memberi ruang besar untuk pemberdayaan berbasis kearifan lokal. Karena itu, desa harus dipandang sebagai komunitas yang diberi kesempatan mengeksplorasi identitas dan produk khasnya.

Ignasius menekankan pentingnya pelatihan ini bagi pengusaha kecil di era digital. “Peserta harus lebih profesional dan kompetitif. Dengan pemasaran digital dan transaksi online, produk lokal bisa menembus pasar yang lebih luas. Ini juga kesempatan untuk berbagi pengalaman lintas desa,” katanya.

Lipa Songke di Zaman Digital: Antara Adat, Pasar, dan Gengsi

Ia mengaitkan pelatihan ini dengan agenda besar daerah: “Gerakan Big Push yang digaungkan Pemerintah Daerah Flores Timur bersinergi dengan program OVOP. Kita dorong kemandirian fiskal lewat pertanian, peternakan, perikanan, dan sektor lainnya.”

Wabup Ignas menutup sambutannya dengan ajakan reflektif: “One Village One Product adalah identitas etnik. Mari kita jaga kualitas, manfaatkan bahan baku lokal secara berkelanjutan, dan jadikan marketing sebagai kebijakan pembangunan. Semoga pelatihan ini menumbuhkan optimisme untuk kepentingan kelayakan hidup.”

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Flores Timur, Paulus Petala Kaha, bersama sejumlah pengusaha UMKM hadir mendampingi para peserta. Di tengah persaingan ekonomi digital, suara dari Larantuka ini menegaskan: masa depan desa ada di tangan produk lokal yang dikemas modern, dipasarkan digital, dan dijaga kualitasnya oleh masyarakatnya sendiri.*/Cesy/ProkompimFT/Laurens Leba Tukan

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement