YOGYAKARTA,SELATANINDONESIA.COM — Musyawarah Nasional (Munas) X Ikatan Motor Indonesia (IMI) 2025 di Yogyakarta menjadi panggung estafet kepemimpinan. Bambang Soesatyo, atau Bamsoet, resmi melepas jabatan Ketua Umum IMI periode 2020–2025 dan menyerahkan tongkat komando kepada Moreno Soeprapto. Nama terakhir, mantan pebalap nasional, ditetapkan sebagai Ketua Umum IMI periode 2025–2030. Sementara itu, Bamsoet dipercaya menempati posisi Ketua Dewan Pembina. Optimisme pun datang dari jajaran pengurus, salah satunya Direktur Hukum IMI Pusat, Umbu Rudi Kabunang, yang yakin kepemimpinan Moreno akan membawa IMI lebih berprestasi dan diperhitungkan di dunia internasional.
“Moreno adalah sosok muda dengan energi dan semangat baru. Ia pernah mengharumkan nama Indonesia di ajang balap internasional. Saya optimistis IMI akan semakin kuat, baik dalam organisasi maupun pembinaan talenta balap,” ujar Bamsoet, Sabtu (20/9/2025).
Bamsoet menekankan agar pengurus baru memperkuat struktur organisasi IMI hingga tingkat kabupaten/kota. Saat ini IMI telah hadir di 37 provinsi dan 276 kabupaten/kota, atau sekitar 54 persen wilayah Indonesia. “Jika IMI hadir lebih merata, pembinaan atlet dan komunitas akan lebih terdistribusi. Kita bisa melahirkan lebih banyak pebalap dari berbagai daerah, bukan hanya dari kota besar,” tambahnya.
Selain memperluas organisasi, Bamsoet mendorong IMI menjalin kerja sama internasional dengan FIA (Fédération Internationale de l’Automobile) dan FIM (Fédération Internationale de Motocyclisme). Langkah ini penting agar pembalap Indonesia semakin sering berkompetisi di level dunia. Salah satunya dengan mengirim dua pembalap muda, Kimi Rae Fitriasyah (kelas Senior) dan Dominic Setiawan (kelas Junior), ke FIA Karting Academy Trophy 2025.
“Indonesia punya banyak bakat muda, mulai dari Sean Gelael di World Endurance Championship, Mario Suryo Aji di Moto3, hingga Galang Hendra Pratama yang pernah juara dunia Supersport 300. Potensi ini harus terus dikawal agar lahir lebih banyak talenta baru,” tegas Bamsoet.
Ia juga berpesan agar IMI tak hanya fokus pada pembalap, tetapi juga pada peningkatan kualitas sumber daya manusia otomotif. Mulai dari manajer tim, marshal, ofisial, hingga penyelenggara balapan perlu mendapat pembinaan berkelanjutan. “Kita punya IMI TV dan IMI Radio yang bisa digunakan untuk menyiarkan semua kegiatan balap dari daerah hingga internasional. Manfaatkan itu sebaik mungkin,” ujarnya.
Optimisme senada disampaikan Direktur Hukum IMI Pusat, Umbu Rudi Kabunang. Menurutnya, sosok Moreno sangat tepat memimpin IMI karena memiliki pengalaman panjang sebagai pembalap dari keluarga otomotif ternama. “Dengan latar belakangnya, berbagai program pengembangan otomotif nasional pasti bisa dijalankan dengan baik,” kata Umbu Rudi.
Umbu Rudi yang juga Anggota Majelis Pimpinan Sidang Munas X IMI dan Ketua Tim Penjaringan menambahkan, tantangan besar yang masih dihadapi pembalap Indonesia adalah keterbatasan kendaraan balap yang harganya mahal akibat impor dan pajak tinggi. “Harapan kami, dengan kepemimpinan Pak Moreno, kendala klasik ini bisa teratasi sehingga pembalap kita punya akses lebih baik untuk berkompetisi,” ujarnya.
Dengan kepemimpinan baru di tangan Moreno Soeprapto sebagai Ketua Umum IMI dan Bamsoet dipercaya menempati posisi Ketua Dewan Pembina, diharapkan bukan hanya menjadi rumah besar komunitas otomotif yang solid, tetapi juga mampu melahirkan lebih banyak juara dunia dari berbagai penjuru Indonesia.*/GBS/Laurens Leba Tukan



Komentar