WAIBAKUL,SELATANINDONESIA.COM – Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu berkesempatan memanen jagung di Desa Praimadeta, Kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat, Kabupaten Sumba Tengah, Rabu (13/1/2021). Jagung yang dipanen itu merupakan hasil dari program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) yang kini genacr digelorakan pemerintah provinsi NTT melalui Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat.
Bupati Paulus saat itu didampingi Wakil Bupati Sumba Tengah, Daniel Landa, Kadis Pertanian Sumba Tengah Umbu K. Pari, SP dan Asisten III Setda Sumba Tengah, Ferdinan Umbu Kabalu bersama masyarakat petani melakukan panen jagung di atas lahan seluas 20 Ha.
Mantan Penjabat Bupati Sumba Barat ini terus memotivasi para petani agar dalam setahun bisa melakukan tiga kali panen. Bisa jagung dua kali dan padi satu kali. “Kalau panen hanya dua kali tidak cukum, minimal tiga kali. Hari ini kita panen jagung, nanti di bulan Pebruari kita tanam padi, lalu dilanjutkan dengan tanam jagung pada musim kemarau, kita akan siapkan pop air untuk bapa, mama basodara semua petani di sini,” sebut Bupati Paulus.
Mantan Kepala Inspektorat Provinsi NTT ini mengatakan, pada dua tahun silam, lokasi di wilayah ini sempat dilakukan penangkar benih jagung. Ia bertekad menggunakan pompanisasi untuk mendatangkan air. “Kalau ada lahan 5 Ha, maka bisa dibuatkan penangkaran benih jagung disni. Kalau padi harus butuh air banyak, maka disini yang cocok adalah penangkaran benih jagung. Kita akan bantu pompa, ini dua pompa saya dengan Pak Wakil Bupati yang datang maka harus ada ole-ole, nanti mau kerja maka datang ambil pompa dua unit di Rujab,” sebut Bupati Paulus.
Ia memberikan apresiasi kepada para petani di wilayah itu yang tekah berhasil dengan kemamouan yang dimiliki menyukseskan program TJPS hingga panen. “Ini adalah progarm Bapak Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat, dan kita sudah memulainya dan hari ini panen. Bahawa masih ada kurang dan lebihnya kami sudah berbuat, dan akan terus menyukseskan TJPS di Sumba Tengah,” ujarnya.
Dikatakan Bupati Paulus, ia bersama Wakil Bupati Daniel Landa sudah berkomitmen dan tetap kompak untuk terus berkorban demi masyarakat petani di Sumba Tengah. “Kami tetap satu, dan setiap hari kami di lanpangan terus, besok di desa lain lagi untuk penanaman padi. Kami perlu hadir di masyarakat untuk mengetahui kondisi kehidupan, mengetahui kebutuhan mereka apakah masih bisa makan, masih bisa minum air, dan masih bisa peroleh pendidikan atau tidak. Dan ini bukan pencitraan, memang perlu pencitraan tetapi yang utama adalah kita bekerja menghasilkan sesuatu untuk masyarakat. Saya mohon petani lebih kerja keras lagi, dan kami mohon doa agara kami tetap tulus dan sehata, dan kami sungguh melayani dengan rendah hati dan doakan kami agar jangan sombong,” ujar Bupati Paulus.
Ditambahkan Bupati Paulus, pada bulan Mei 2021 mendatang, akan dibuatkan penangkaran benih jagung di wilayah itu. “Kita yag tanam nanti untuk penangkaran benih jagung. Karena Sumba Tengah telah ditetapkan menjadi Kabupaten Benih dan sudah diumumkan oleh Bapak Gubernur Viktor Laiskodat,” katanya.
Disebutkan, pada tahun 2021, sudah disiapkan lahan seluas 50 Ha untuk penangkaran benih sebagai wujud dukungan terhadap Food Estate dan TJPS. “Semua Kabupaten di Sumba, kita yang siapkan benih untuk jagung, padi dan kacang-kacangan. Arahan Bapak Persiden saat Rakernas Pertanian, Food Estate hanya ada di 5 Kabupaten di Indonesia, sehingga dikembangkan dengan serius dan nantinya Provinsi dan kabupaten lain di Indonsia akan bejalar di Sumba Tengah,” katanya.
Wakil Bupati Sumba Tengah, Daniel Landa saat itu mengatakan, semua petani di wilayah itu harus sepakat untuk dalam setahun harus tiga kali penen baik jagung maupun padi. “Kalau tiga kali panen maka Pemerintah akan perbaiki selokan, dan jalan. Kalau hanya satu kali itu sama saja. Kalau komitmen tanam dan panen tiga kali maka Pemerintah juga komitmen membantu,” katanya.***Laurens Leba Tukan