WAIBAKUL,SELATANINDONESIA.COM – Kabupaten Sumba Tengah kini mendapat perhatian serius Pemerintah Pusat melalui Kementrian Pertanian (Kementan) RI. Setelah Menteri Pertanian RI, Syharul Yasin Limpo mencanangkan Sumba Tengah sebagai sentral pengembangan Food Estate atau lumbung pangan nasional pada bulan September 2020 silam, kini diluncurkan lagi Program IP 400 dan Integrated Farming System (IFS) atau Sistem Pertanian Terpadu (SPT).
Direktur Aneka Kacang dan Umbi (Akabi) Kementerian Pertanian RI Amiruddin Pohan, Senin (21/12/2020) melakukan peluncuran dan pengresmian benih IP 400 di Desa Umbu Langang, Kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat, Kabupaten Sumba Tengah.
“Food Estate dengan IP 400 atau Indeks Pertanaman (IP) Padi 400, merupakan pilihan yang menjanjikan guna meningkatkan produksi padi nasional tanpa memerlukan tambahan fasilitas irigasi dan pembukaan lahan baru. Konsepnya adalah dalam satu tahun di hamparan sawah yang memiliki irigasi sepanjang tahun, dapat ditanami padi selama empat kali,” sebut Amiruddin Pohan.
Dijelaskan, untuk mempermudah pelaksanaan IP 400 ini dilengkapi pula teknologinya. “Saya minta agar Litbang membantu untuk kawal. Dalam IP 400 ini yang paling penting adalah penggunaan faritas dengan umur yang pendek, sehingga 365 hari dalam setahun sudah dibagi, musim tanam satu diawah 100 hari, dan kemudian nanti sebelum kita panen di 100 hari, dua Minggu sebelumnya sekitar 80-85 hari kita sudah melakukan tabur benih, sehingga ketika panen yang nantinya menggunakan alat panen yang masuk ke sawah, keluar dalam bentuk padi di karung kemudian masuk di pengeringan dan alat pengeringan disiakan nanti. Begitu panen, hari ke 100 kita punya waktu satu Minggu harus dengan tindakan persemaian padi di lahan tersebut untuk musim tanam ke 2, begitu terus berkelanjutan,” jelasnya.
Amiruddin Pohan menjelaskan, IP 400 diterapkan untuk meningatkan produksi pertanian tanpa harus membuka lahan baru. “Jadi kalau kita bisa menerapkan IP 400 maka sama dengan kita menanam di lahan 100 Ha, padahal selama ini hanya ada di 25 Ha satu kali tanam. Jadi ada tambahan 75 Ha. Kalau kita menerapkan IP 400 sama dengan kita tanam di 100 ha,” sebutnya.
Amiruddin Pohan setelah melihat semangat kerja masyarakat Sumba Tengah yang dipimpin langsung oleh Bupati Paulus S. K. Limu, pihaknya lalu mendaratkan lagi satu program Kementan RI yaitu Integrated Farming System (IFS) atau Sistem Pertanian Terpadu (SPT).
“Artinya ada beberpa komoditas yang kita usahakan disini dan itu saling berintegarasi dan berhubugan satu sama lain. Di sini komoditi dasarnya padi dan jagung, kemudian dari Perikanan dibantu juga beberapa jenis ikan lele, dan nila. Serta dari Direktorat Peternakan bakal bantu sapi dan itik, serta dari Perkebunan supaya indah, maka dikasih kelapa dan jeruk. Dan itu ada di Food Estate tahun ini dan tahun depan,” ujarnya.
Ia menambahkan, dengan keterpaduan beragam komoditi itu maka masing-masing komoditi saling berkaitan. “Dalam 20 Ha lahan ada sapi, pupuk dari sapi masuk ke sawah, pupuk dari ikan masuk ke sawah, kotoran itik masuk di kolam ikan, dan semuanya saling terintegrasi,” katanya.
Amiruddin Pohan berkeyakinan bahwa dengan semangat kerja Bupati Sumba Tengah yang tinggi maka semua program yang didaratkan di Sumba Tengah dapat terwujud. “Kami dari Kementan RI siap mendukung dan muda-mudahan nita baik kita ini terwujud, kuncinya ada di kita semua, teruatama saudara-saudriku para petani yang terlibat dan aparat desa serta camat dan penyuluh. Tidak perlu mencari anggaran tetapi manfaatkan dulu peralatan Food Estate yang ada mulai traktor dan kombain dan banyak sekali yang sudah dialokasikan dari Kementan untuk Sumba Tengah. Kita kelolah dan jaga baik-baik agar semua peralatan ini bisa terawatt,” sebutnya.
Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu memberikan apresiasi terhadap perhatian serius dari Kementrian Pertanian untuk Sumba Tengah. “Terimaksih Kementan RI melalui Direktur Akabi yang punya inovasi dan ide besar melahirkan Food Estate dan baru hanya ada empat daerah di Indonesia dan salah satunya di Sumba Tengah. Dan lebih istimewa lagi yang bertanggungjawab penuh untuk pelaksanaan Food Estate ini adalah Direktur Akabi Kementan RI Pak Amiruddin Pohan yang kelahiran Lewa, Pulau Sumba,” sebut Bupati Paulus disambut sorak masyarakat yang hadir.
Disebutkan Bupati Paulus, di tengah hantaman pandemi Covid-19 yang menyebabkan seluruh daerah menjerit, namun Sumba Tengah medapatkan berkat luar bisa dari Kementan yang kini telah mencapai Rp 330 miliar.
“Alsintan yang diberikan sekarang ini mulai TR2 sudah 80, TR4 ada 20, Kombalin ada dua, dan dalam waktu dekat akan datang lagi 10 unit, ini berkat luar biasa karena selama 10 tahun kami hanya punya 1 kombain. Sekarang bupati baru 2 tahun, sudah ada 12 unit kombain,” ujarnya.
Meski demikian, menurut Bupati Paulus, alsintan itu juga belum mencukupi karena baru menjangkau 25 pesren lahan. “Lahan kami di Sumba Tengah ada 48.000 Ha, yang eksisting padi baru 7.600 Ha, dan untuk kebun jagung baru 11.000 Ha senhingga masih ada 20.000 Ha lebih yang belum diolah,” sebutnya. *)Umbu KO
Editor: Laurens Leba Tukan