KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Jagung, komoditi yang sangat akrab dengan masyarakat petani di Nusa Tengara Timur. Bahkan sudah jadi kebiasaan turun temurun, komoditi ini menjadi andalan masyarakat NTT dalam memenuhi kebutuhan pangan, selain padi dan umbi umbian. Itu pasalnya, pemerintah provinsi NTT yang kini dipimpin Viktor Bungtilu Laiskodat dan Josef Nae Soi sedang gencar menggeloraan program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) di seantero NTT.
Melalui Dinas Peratanian yang terintergarsi dengan Dinas Peteranakan dan Dinas PU serta kolaborasi antara Pemerintah Provinsi, Kabupaten, Kecamatan dan Desa serta seluruh unsur termasuk tokoh agama dan tokoh adat, program TJPS diyakini mampu membawa kemakmuran bagi masyarakat NTT.
“TJPS ini bukan hanya pertanian saja tetapi melatih kolaborasi antara pertanian, peteranakan dan menuju industri. Satu-satunya program di Indonesia yang punya nomenklatur jelas adalah jalan. Ada jalan negara, jalan provinsi, jalan kabupaten, jalan desa. Yang lain dari itu tidak ada status. Tidak ada ini jagung provinsi, ini ternak provinsi. Kalaupun program dan anggarannya dari provinsi bukan berarti itu punya provinsi, itu punya rakyat. Jadi intervensi baik dari kabupaten maupun desa, wajib hukumnya untuk masuk dalam sisitem itu agar mengangat harkat dan martabat rakyat,” sebut Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat usai melakukan panen jagung di lokasi TJPS milik Kelompok Tani Mutiara, Desa Pariti, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang, Jumat (30/10/2020).
Dikatakan Gubernur, pola kerja seperti itu adalah pekerjaan dengan system tripelhelix. “Selalu ada tiga kaki utama yaitu pemerintah, masyarakat dan dunia usaha. Kita bersyukur baru dua dan tiga kaki, kita sudah mulai maju apalagi kita mempunyai sumber daya di lapangan yang mampu mengatasi masalah lokal dan bisa teratasi dengan baik. Seluruh masalah, pasti akan teratasi jika kita bekerja dengan sungguh-sungguh,” sebutnya.
Gubernur Laiskodat saat itu meminta Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kupang dan Kepala Dinas Pertanian Provinsi NTT, Lecky Frederich Koli untuk mendesain program kerja pertanian di seluruh lahan kering di Kabupaten Kupang. “Tugas Kadis Pertanian Kabupaten Kupang mulai sekarang data lahan basah berapa luas, lahan kerin berapa luas dan sumber air di musim kemarau ada atau tidak, itu tugas utama dan satu minggu dari sekerang sama-sama dengan Kadis Pertanian Provinsi untuk buatkan rencana kerja, lapor ke saya,” tegas Gubernur.
Dikatakan Gubernur NTT, Presiden RI Joko Widodo telah membangun dua bendungan besar di Kabupaten Kupang yaitu Raknamo dan Manikin, sehingga Kadis Pertanian Kabupaten dan Provinsi harus mendesaindan mendata Ketika musim kemarau daerah mana yang lahannya besar tetapi tidak ada air. “Maka kita harus tarik pipa dari Bendungan ke lokasi itu dan hitung berapa biayanya dan kerja sama dengan Dinas PU. Lalau keroyokan antara Provinsi dan Kabupaten untuk mewujudkan, dan dana desa mengatur pupuk atau obat untuk hama. Desa jangan dibebenkan yang berat, itu didesain betul. Dan teori lahan kering kita pakai untuk membangun pertanian di Kabupaten Kupang,” ujarnya.
Asal tahu saja, awalnya alokasi lahan TJPS untuk Kabupaten Kupang seluas 2.600 ha. Namun setelah dilakukan Verifikasi Calon Petani Calon Lokasi (CPCL) untuk musim tanam (MT) periode April – September oleh Pendamping Lapangan, terverifikasi luasan lahanya 375 ha. Khusus Kecamatan Sulamu, luas lahan terverifikasi 110 ha dengan realisasi tanam 67, 05 ha.
“Titip salam saya dengan Pak Bupati Kupang, sampaikan saja apa yang saya bicarakan bahwa tahun depan harus lebih hebat karena program TJPS ini menyatu antara provinsi, kabupaten dan desa. Sampaikan ke Bupati Kupang bahwa ganti itu Revolusi 5 P. Revolusi itu sebuah gerakan ekstrim, yang ada sekarang bukan revolusi tetapi evolusi karena jalan pelan-pelan. Jadi titip salam, yang bicara adalah Gubernur NTT,” tegas Gubernur Laiskodat.
Mantan Ketua Fraksi Partai NasDem DPR RI ini memberikan apresiasi kepada Pdt. Tamstika Daparoka, S.Th yang gencar menggerakan para jemaat untuk membangun pertanian. “Terima kasih untuk Ibu Pedeta Daparoka yang telah bersama-sama masyarakat dan jemaat di sini menjadi petani yang modern. Kita punya tujuan yang sama, dan mari terus bersinergi untuk kemajuan masyarakat,” sebut Gubernur Laiskodat.
Sebelumnya, Wakil Bupati Kupang Jerry Manafe mengatakan, Kabupaten Kupang saat ini sedang gencar mencanangkan program Revolusi 5 P yaitu Revolusi di bidang Pertanian, Peternakan, Perkebunan, Perikanan Kelautan dan Pariwisata. Ia memberikan apresiasi atas perhatian Gubernur NTT melalaui Dinas Pertanian Provinsi NTT yang gencar menjalankan program TJPS di Kabupaten Kupang.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua Komisi II DPRD Provinsi NTT, Kasimirus Kolo, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT, Lecky Frederich Koli, staf Khusus Gubernur NTT, Pius Rengka dan Tim Balai Pengkajian Tekhnologi Pertanian (BPTP) NTT.***Laurens Leba Tukan