Aksi Cerdas Dekranasda dan PKK NTT, dari Tenun, Desa Model hingga Baju Jokowi

946
Ketua Dekranasda dan Ketua PKK Provinsi NTT Ny. Julie Sutrisno Laiskodat didampingi Wakil Ketua Ny. Maria Fransiska Djogo dalam diskusi bersama wartawan di Gedung Dekranasda Provinsi NTT, Kamis (8/10/2020). Foto: SelatanIndonesia.com/Laurens Leba Tukan

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Dibalik kesuksesan seorang suami, ada sosok perempuan hebat dibelakang yang menopangnya setiap waktu. Begitu yang dialami Dwi Tunggal NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dan Josef A. Nae Soi yang kini dipercayakan memimpin Provinsi NTT.

Menyandang predikat sebagai isteri Gubernur dan Wakil Gubernur, dua sosok cantik dan lembut Ny. Julie Sutrisno Laiskodat dan Ny. Maria Fransiska Djogo juga sekaligus menahkodai dua lembaga strategis di provinsi berbasis kepulauan ini yaitu sebagai Ketua dan Wakil Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) dan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi NTT.

Sederet prestasi gemilang telah ditorehkan Dekranasda dan PKK Provinsi NTT di tingkat Nasional hingga Internasional semata untuk mendukung suksesnya visi besar Victory Joss yaitu NTT Bangkit Menuju Sejahtera.

Ketua Dekranasda Provinsi NTT Ny. Julie Sutrisno Laiskodat didampingi Ny. Maria Fransiska Djogo dalam diskusi bersama wartawan di Gedung Dekranasda Provinsi NTT, Kamis (8/10/2020) menyebutkan, sejak  tahun 2018 hingga pertengahan tahun 2020, Dekranasda Provinsi NTT telah melakukan berbagai macam terobosan dan inovasi untuk mengangkat hasil karya masyarakat NTT khususnya di bidang tenunan dan olahan pangan.

“Kami memulai dengan penataan lingkungan kantor Dekranasda yang kini menjadi tempat yang diminati masyarakat untuk datang berkunjung dan berbelanja tenunan hasil karya wanita-wanita yang hebat dan luar biasa yang berasal dari 22 Kabupaten dan Kota se Provinsi NTT,” sebut Julie Laiskodat.

Disebutkan, visi yang diemban Dekranasda NTT adalah menjadi lembaga kerajinan dan industri yang kompetitif dalam mewujudkan NTT Bangkit Menuju Sejahtera. Julie juga memaparkan, untuk mewujudkan visi itu sejumlah misi yang kini gencar dilakukan diantaranya melakukan standarisasi mutu layanan atau produk kerajinan dan industri melalui SMM ISO 9001:2015. “Kita juga terus meningkatkan keterampilan pengrajin dan daya saing produk unggulan lokal, dan memfasilitasi pemasaran produk kerajinan dan industry pengrajin daerah baik di tingkat regional, nasional maupun internasional,” sebutnya.

Tidak hanya itu, Dekranasda juga gencar mempromosikan keunggulan produk pengrajin daerah di tingkat nasional maupun internasional serta meningkatkan kemitraan dengan instansi pemerintah dan stakeholders lainnya. “Tujuan kita  adalah menggali, mengembangkan dan melestarikan warisan budaya NTT serta membina penemuan dan penggunaan teknologi baru untuk meningkatkan kualitas dalam rangka memperkokoh jati diri masyarakat NTT,” ujar Julie Laiskodat.

Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai NasDem ini membeberkan, sejumlah kegiatan yang telah dilaksanakan antara lain, pada tahun 2018 menata lingkungan kantor Dekranasda  dan membangun jejaringan Kerjasama. “Pada tahun 2019, kita menggelar Festival Sarung di Arena Car Free Day Jalan El Tari Kota Kupang, mengikuti IFW (Indonesia Fashion Week) di Jakarta Counvention Center (JCC), mengikuti JF3 (Jakarta Fashion and Food Festival) di Mall 3 Klapa Gading, mengikuti JFW (Jakarta Fashion Week) di Jakarta, dan tampil di New Zealand,” urainya.

Dia juga menjelaskan, pada tahun 2019, Dekranasda juga menggelar ajang untuk Putra – Putri NTT diantaranya Putra-Putri NTT 2019, Putra-Putri Favorit NTT 2019, Mister and Miss NTT 2019, Man Hunt NTT 2019, Miss Grand NTT 2019, Miss Earth NTT 2019, Super Model 2019, Putra Kopi 2019, Putri Tenun 2019, Putri Lingkungan Hidup NTT 2019, Putri Pariwisata 2019, Putra-Putri Nusantara 2019, Putra-Putri Bahari 2019, Putri Karang NTT 2019, Duta Pemuda Pertukaran Antar Negara NTT 2019, CIDAP di Ecuador dan Pameran Intemasional di New Zeland.

“Di tahun 2020 ini ada berbagai kegiatan yang sedang dilaksanakan diantaranya Festival Bunga dan Buah di Ecuador, Festival Sarung batal dilakukan karena Covid-19. Kita juga menghadiri Fashion Show Tingkat Nasional antara lain Indonesia Fashion Week atau IFW di Bulan Maret 2020, Jakarta Fashion and Food Festival atau JF3 di bulan Agustus – September 2020 dan Jakarta Fashion Week atau JFW di bulan Oktober 2020,” sebut Julie Laiskodat.

Ditambahakan, kegiatan lain yang dilakukan di tahun 2020 diantaranya Pemilihan Putra dan Putri NTT di Bulan Oktober 2020 yang meliputi Putri Indonesia, Miss Grand, Miss Indonesia, Putra dan Putri Indonesia, The Supermodel Indonesia, dan Fasilitasi Putera dan Puteri NTT pada ajang Nasional dan Internasional.

Ketua Dekranasda dan Ketua PKK Provinsi NTT Ny. Julie Sutrisno Laiskodat didampingi Wakil Ketua Ny. Maria Fransiska Djogo dalam diskusi bersama wartawan di Gedung Dekranasda Provinsi NTT, Kamis (8/10/2020). Foto: SelatanIndonesia.com/Laurens Leba Tukan

“Dukungan terhadap Pariwisata NTT sepanjang tahun 2020 yang kita lakukan yaitu Bacarita Café di Labuan Bajo, dan Pagelaran Seni dan Budaya NTT pada 28 Oktober 2020 mendatang. Kita juga menggelar kursus Bahasa Inggris bagi seluruh karawan di Dekranasda NTT,” katanya.

Disebutkan Julie Laiskodat, Dekranasda NTT juga menggelar Go Green berbasis kearifan lokal dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam NNTT. “Kita juga melakukan pembagian Teh Kelor ke Rumah Sakit dan Puskesmas di Wilayah Kota Kupang pada saat pandemic Covid-19, serta meraih Inovasi Govermen Award (IGA) di posisi 8,” katanya.

Tidak hanya itu, Julie Laiskodat juga menjelaskan, sejumlah agenda kegiatan telah ditata apik untuk digelar pada tahun 2021 hingga 2023.

Julie Laiskodat juga menjelaskan, terkait materi tentang Sistem Manajemen Mutu, Dekranasda NTT telah mengikuti audit sertifikasi penerapan SMM ISO 9001:2015 SZUTES Indonesia. “Audit Sertifikasi penerapan SMM ISO 9001:2015dilakukaan untuk mengukur sejauh mana Dekranasda NTT telah memberikan pelayanan kepada masyarakat dan stakeholder lainnya sesuai dengan Standar Internasional dalam bidang manajemen mutu,” jelasnya.

Dikatakan, audit Sertifikasi ISO ini dilakuktm oleh Tim SZUTFST Indonesia yang diwakili Ivar Kusradi.D.ST.,M.hng. Tim Audit didampingi langsung tim Inspektorat Daerah Provinsi NTT melakukan aaudit ISO kepada Dekranasda NTT.

Selain Dekranasda, Ny. Julie Sutrisno Laiskodat dan Ny. Maria Fransiska Djogo juga menggawangi PKK Provinsi NTT.  Mengemban motto “Think Outside the Box dan Bekerja Dengan Hati”, PKK Provinsi NTT telah merancang Program Pembentukan dan Pemberdayaan Desa/Kelurahan Model PKK sebagai Desa/Kelurahan contoh dengan memfasilitasi berbagai sarana prasarana serta pelatihan khusus untuk membentuk dan mengasah kemampuan warga Desa/Kelurahan yang tersebar di 22 Kabupaten/Kota se NTT.

“Salah satu misi utama Program dan Pemberdayaan Desa/Kelurahan Model PKK adalah penurunan jumlah penderita gizi buruk dan berkurangnya angka stunting serta adanya perputaran ekonomi yang berdampak pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat di Desa/Kelurahan Model PKK. Ini merupakan program unggulan PKK Provinsi NTT dalam mendukung visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur NTT yakni “NTT Bangkit Menuju Sejahtera,” sebut Julie Laiskodat.

Ia juga menyebutkan PKK NTT telah meraih dua prestasi gemilang yaitu Sertifikat Sistem Managemen Mutu ISO 9001:2015 dan angka tertinggi Inovasi dalam Indeks Government Awards tingkat Provinsi NTT yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri.

Berkat kegesitan Julie Laiskodat juga, seluruh bangsa Indonesia dibuat terkesima ketika Presiden Joko Widodo mau mengenakan pakian tenun adat dari NTT dalam dua peristiwa kenegaraan beruntun. Pertama pada Sidang Tahunan MPR RI 14 Agustus 2020, kepala Negara mengenakan busana adat Sabu Raijua. Kedua, pada Upadaca HUT ke-75 RI di Istana Kepresidenan 17 Agustus 2020, Jokowi kembali mengenakan pakaian adat dari NTT tepatnya dari Kabupaten Timor Tengah Selatan.

“Saya dihubungi oleh staf Kepresidenan pada tanggal 10 Agustus bahwa Bapak Presiden minta bantuan Ketua Dekranasda NTT untuk membantu menyiapkan pakian adat dari NTT, khususnya dari Sabu Raijua. Dan saya menyanggupinya dan mempersiapkan semuanya dari Kupang untuk dibawa ke istana Presiden. Sedangkan yang kedua itu, tanggal 15 Agustus istana telpon lagi kebetuan saya masih di Jakarta dan disampaikan bahwa Pak Presiden mau pakai lagi pakaian adat dari NTT ketika upacara HUT ke-75 RI. Dan, saya siap mau kabupaten apa, lalu disampaikan bahwa terserah Ibu Gubernur saja, lalu saya pilih tema merah putih dan pilihannya ke Kabupaten TTS,” jelasnya.

Dijelaskan Julie Laiskodat, ia bahkan ditelpon oleh salah satu penenun sambil menangis terharu karena hasil tenunannya dikenakan oleh Presiden Joko Widodo. “Saya tidak pakai jurus khusus, yang saya pakai adalah ketulusan hati mengabdi puluhan tahun demi tenun ikat NTT agar bisa terekspos dan dikenal luas. Saya mau mengajak semua masyarakat untuk bekerja dengan hati. Saya malah ralat ke INewsTv yang menyebut saya desainer, saya bukan desainer, yang desainernya adalah nenek moyang para leluluhur kita di NTT yang begitu hebatnya luar bisa. Kita sangat beruntung punya leluhur yang begitu hebat bisa menciptakan karya intelektual tenun yang begitu ragamnya di NTT,” ujar Julie Laiskodat.

Dikatakan Julie, dibalik semua itu, Pak Joko Widodo sangat cinta dengan Nusa Tenggara Timur. ***Laurens Leba Tukan

 

Center Align Buttons in Bootstrap