WAIBAKUL,SELATANINDONESIA.COM – Kepemimpinan duet Paulus S.K. Limu dan Daniel Landa sebagai Bupati dan wakil Bupati Sumba Tengah yang mengusung spirit Pro Oli Milla terus menunjukan kemajuan meski di tengah pandemi global Covid-19. Bencana Covid-19 telah memukul seluruh sendi kehidupan bangsa hingga ke tingkat desa, akivitas ekonomi dan pembangunan cenderung macet dan terbatas.
“Meski demikian, usaha dan kerja keras kita tidak boleh surut, masyarakat hari ini sedang menaruh harapan kepada kita sebagai pelayan. Memang tidak muda menjadi pelayan yang ideal, namun ini sudah menjadi suratan takdir bagi kita sebagai garda terdepan dalam menyikapi dan menyentuh aspek penting dari masyarakat kita sebagai wujud dari Sila ke Lima Pancasila, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia,” sebut Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu dalam sambutannya pada upacara memperingati HUT Kemerdekaan RI ke 75 tingkat Kabupaten Sumba Tengah di Kompleks Perkantoran Makatul, Kabupaten Sumba Tengah, Senin (17/8/2020).
Disebutkan Bupati Paulus, Pro Oli Milla spirit pembangunan yang memprioritaskan pada sejumlah kebutuhan dasar masyarakat terutama rumah tinggal yang layak huni. “Melalui APBD tahun 2020, Pemerintah Kabupaten Sumba Tengah sedang membangun 325 Rumah Mandiri bagi warga miskin di 65 desa se Kabupaten Sumba Tengah, dengan pagu anggaran Rp 65 juta/unit. Hingga memasuki bulan Agustus 2020, telah terbangun 15 unit rumah mandiri per desa, yang telah tuntas terbangun dan telah ditempati oleh para penerima manfaat,” sebut Bupati Paulus.
Dikatakannya, pemerintah terus berupaya hingga akhir bulan Oktober 2020, 325 rumah mandiri ini telah selesai terbangun dan dapat dinikmati oleh penerima manfaat. “Terdapat juga 612 unit rumah mandiri yang dialokasikan melalui APBDes pada 65 desa untuk membangun rumah mandiri masing-masing per desa minimal 10 unit rumah mandiri hingga tahun 2024, sehingga sampai tahun 2024, kita telah menyediakan rumah mandiri bagi warga miskin sebanyak 4.550 unit rumah mandiri,” ujarnya.
Untuk pemenuhan dan peningkatan aksesibilitas air bersih, Bupati Paulus menjelaskan, dampak pembangunan sarana air bersih di tahun 2019, akses warga terhadap air bersih mengalami peningkatan. “Saat ini akses air bersih mencapai 34,62 persen atau setara dengan 30.403 penduduk dari total penduduk Sumba Tengah,” ujarnya.
Pada tahun 2020, Pemda Sumba Tengah telah mengalokasikan anggaran besar yakni dari DAU sebesar Rp 22,7 miliar dan DAK Rp 6 miliar sebagai upaya untuk membangun sarana air bersih di berbagai wilayah yang terbagi dalam sejumlah kegiatan. “Optimalisasi jaringan perpipaan SPAM Anakalang, melalaui pemasangan meteran air bagi 700 SR dan pengembangan jaringan perpipaan 175 SR, pembangunan IKK Lenang Selatan. Dan optimalisasi SPAM Waibubul melalui perluasan jaringan perpipaan sebanyak 60 SR bagi desa Wendewa Utara dan pembangunan 5 kran umum bagi warga Wendewa Selatan,” kata Bupati Paulus.
Tidak hanya itu, diakukan pembangunan SPAM Waisoka desa Ole Ate sebanyak 23 kran umum. Juga pembangunan SPAM Lokumborong di Tanambanas Selatan dan pengembangan jaringan sebanyak 20 kran umum. “Juga pembangunan perpipaan mata air Waikapulut di desa Weluk Praimemang sebanyak 45 SR. Pembangunan perpipan di mata air Waimongu di desa Wairasa sebanyak 125 SR. Perluasan jaringan perpipaan di desa Anajika sebanyak 50 SR dan desa Anapalu sebanyak 45 SR,” katanya.
Mantan Kepala Inspektorat Provinsi NTT ini menambahkan, melalui program Pansimas dengan total dana sebasar Rp 2.940.000.000 akan dibangun 14 kran umum di wilayah kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat, 13 kran umum dan 2 hidran umum di wilayah kecamatan Mamboro, 3 kran umum di kecamatan Katiku Tana dan 3 kran umum di wilayah Katiku Tana Selatan. “Pemerintah berharap dengan pembangunan dan pengembangan infrastruktur air bersih ini akan tuntas di akhir tahun 2020 dan masyarakat bisa memanfaatkan,” sebutnya.
Bupati Paulus membeberkan program Pro Oli Milla lainnya yaitu Ketersediaan Pangan yang dilakukan dengan kegiatan intensifikasi. Dijelaskan, kondisi antara Janurai hingga Juni 2020 total luas lahan untuk komoditi padi seluas 7.967 Ha dengan luas panen 6.429 Ha dan mendapatkan produksi sebesar 21.690 ton.
“Jika dibandingkan dengan kebutuhan pangan dengan penduduk Sumba Tengah, maka daerah ini masih mengalami kekurangan gabah sebesar 1.110 ton. Kita berupaya untuk mengantisipasi kekurangan ini pada produksi antara bulan Juli-Desember 2020 dengan insentifikasi lahan sawah baik yang beririgasi teknis maupun semi teknis dengan terget 400 Ha,” ujarnya.
Program Pro Oli Milla lainnya, kata Bupati Paulus adalah Desa Mandiri Benih, dilakukan dengan mengembangkan penangkaran benih padi, jagung dan kedelai. “Untuk memastikan benih padi hasil produksi itu unggul, pemerintah sedang melakukan uji laboratorium di Sumba Barat sebanyak 66 ton tahap 1, dan tahap ke 2 sebanyak 75 ton dan tahapn ke 3 sebanyak 69 ton,” katanya.
Bupati Paulus menambahkan, program Desa Mandiri Perkebunan, pada tahun 2020 ditergetkan pengembangan komoditi kopi seluas 40 Ha dan pengembangan Jambu Mente seluas 250 Ha. “Pengembangan pembibitan tanaman kopi lokal sebanyak 50.000 anakan yang setara dengan luas lahan 50 Ha yang dibagikan kepada masyarakat melalui kelompok tani. Dan kedepannya pengembangan kebun bibit ini dilakukan di setiap Kecamatan, tidak saja kopi tetapi juga kemiri, kakao, jambu mente, dan pinang,” sebutnya.
Disebutkan Bupati Paulus, untuk Beasiswa, pada tahun 2019 pemerintah telah menggelontorkan sejumlah anggaran bagi 498 mahasiswa asal Sumba Tengah yang tersebar di sejumlah Universitas dan Sekolah Tinggi di Indonesia. “Pada tahun 2020, pemerintah telah menyiapkan 500 quota beasiswa bagi mahasiswa yang hingga saat ini terdapat 376 mahasiswa yang telah mendaftar. Kita berharap agar pada akhir Oktober 2020 target 500 mahasiswa penerima beasiswa bisa terpenuhi,” kata Paulus.
Program lainnya Sekolah Model dijelaskan, telah dilakukan tahapan persiapan dengan merekrut tenaga guru dan tenaga operasional untuk selanjutnya melakukan magang di Sister School yang telah ditentukan namun terkendala Covid-19 sehingga dijadwalkan diselenggarakan pada tahun 2021.
Bupati Paulus juga membeberkan, angka kemiskinan di Sumba Tengah tahun 2019 adalah 34,62 persen mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yakni 2018 yaitu 34,85 persen. Dapat dipastikan, dengan berbagai terobosan dan program Pro Oli Milla yang sedang gencar dilakukan oleh Pemda Sumba Tengah, angka kemiskinan di Kabupaten itu akan mengalami penurunan signifikan dari tahun ke tahun. ***Laurens Leba Tukan