Disperindag TTU Gelar Pelatihan Daur Ulang Kain Tenun

370
Suasana Diklat pembuatan cindera mata dari kain tenun di Art Shop Kenari, Jalan Basuki Rachmat, Kelurahan Kefamenanu Tengah, Kabupaten TTU, Kamis (13/8/2020). Foto: Yube

KEFAMENANU, SELATANINDONESIA.COM-Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) pembuatan cindera mata dari kain tenun di Art Shop Kenari, Jalan Basuki Rachmat, Kelurahan Kefamenanu Tengah, Kabupaten TTU, Kamis (13/8/2020).

Pelatihan tersebut sebagai bentuk meningkatkan kualitas dan SDM masyarakat dalam bidang industri kain tenun agar mampu bersaing dalam sektor lapangan usaha menuju pertumbuhan ekonomi masyarakat yang mandiri dan optimal di wilayah perbatasan RI-RDRL tersebut.

Disaksikan media ini, pelatihan yang dilaksanakan di aula Art Shop tersebut dikawal ketat oleh kepala bidang Industri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten TTU, Willy Lory S.E. Tampak beberapa cindera mata yang telah dirakit ulang menjadi bentuk tas gantung, tempat Alkitab dan dompet telah tersimpan di atas meja, dan siap untuk dijual. Tampak ada yang sibuk mengoperasikan mesin jahit yang telah disiapkan dinas setempat.

“Sesuai tupoksi, kegiatan pelatihan itu menjadi agenda rutin tahunan di bidang Perindustrian. Peserta kita libatkan perwakilan dari setiap kecamatan satu peserta yang mewakili masing-masing kelompok menjahit. Peserta yang ada sebanyak 20 orang di bidang usaha industri menengah,”ujar Willy Lory.

Ia menjelaskan, kegiatan yang dilaksanakan selama empat hari tersebut merupakan lanjutan pembinaan Disperindag TTU terhadap usaha kecil menengah (UKM) khusus kain tenun ikat yang bisa juga membuat souvenir-souvenir atau oleh-oleh khas lokal yang mampu menjawab permintaan pasar saat ini. “Jadi tidak hanya menjual kain tenun saja tapi juga harus ditindaklanjuti dengan membuat souvenir-sovenir,” ungkapnya.

Untuk implementas pendampingan para pelaku UKM, kata Willy Lorry, pihaknya selalu turun ke desa-desa untuk memantau langsung serta berkoordinasi dengan para kepala desa agar bisa memfasilitasi peserta pelatihan agar bisa menjadi contoh bagi masyarakat lain untuk bisa kreatif dalam mendaur ulang produk lokal kain tenun.

“Ada juga pelatihan untuk souvenir dari kulit asli. Kita akan lakukan di bulan sembilan (September). Mesin kami punya semua,”tegasnya.

Salah satu peserta kegiatan, Dorce Bire mengapresiasi kegiatan tersebut. Ia mengucapkan terima kasih kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Timor Tengah Utara bidang industri yang telah melaksanakan pelatihan itu,” Saya mengucapkan limpah terima kasih kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Timor Tengah Utara karena dengan adanya pelatihan ini kita mendapat bekal dan pengetahuan untuk mampu membuat souvenir dari kain tenun. Ini sangat bermanfaat,” jelasnya.*)Yube

Editor: Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap