GESER UNTUK LANJUT MEMBACA
Berita Hari Ini NTT Golkar Gubernur NTT Pemerintah Propinsi NTT
Beranda / Pemerintah Propinsi NTT / Melki Laka Lena Menggerakkan Kopdes Merah Putih: Nafas Baru Agenda Ekonomi Desa Presiden Prabowo

Melki Laka Lena Menggerakkan Kopdes Merah Putih: Nafas Baru Agenda Ekonomi Desa Presiden Prabowo

Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena ketika mebuka Pelatihan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP) bagi para pendamping, Business Assistant (BA), dan Project Manager Officer (PMO) di Hotel Aston Kupang, Senin (24/11/2025) Foto: Kitty

Gubernur NTT Buka Pelatihan Koperasi Merah Putih untuk Perkuat Ekonomi Desa

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM — Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur bersama Kementerian Koperasi dan UKM RI membuka Pelatihan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP) bagi para pendamping, Business Assistant (BA), dan Project Manager Officer (PMO). Kegiatan yang berlangsung di Hotel Aston Kupang pada Senin (24/11/2025) itu dibuka oleh Gubernur Emanuel Melkiades Laka Lena.

Dalam sambutannya, Gubernur Melki menegaskan bahwa KDKMP merupakan program prioritas nasional Presiden Prabowo Subianto. Program ini didorong menjadi motor penggerak ekonomi rakyat, khususnya dalam menumbuhkan kemandirian ekonomi desa.

“Mandat Presiden jelas: KDKMP harus menjadi penggerak ekonomi rakyat dan pendorong kemandirian desa,” ujar Gubernur Melki.

Ia menyebut potensi ekonomi desa di NTT sangat besar, mulai dari kopi, kakao, mete, garam, rumput laut, energi baru terbarukan hingga pariwisata. Potensi tersebut, menurutnya, perlu dikelola melalui model koperasi yang modern dan terhubung dengan berbagai program provinsi seperti One Village One Product (OVOP), One School One Product (OSOP), dan One Community One Product (OCOP).

Bupati Paulus Luncurkan PK POM Model di Rumah Kepala BKD Sumba Tengah

“Koperasi harus menjadi ruang produksi, hilirisasi, sekaligus pemasaran di desa,” katanya.

Sinergi Sebagai Kunci

Gubernur Melki menekankan bahwa keberhasilan pendampingan di lapangan sangat bergantung pada kekompakan unsur desa, kepala desa atau lurah, pengurus koperasi, dan para pendamping.

“Spirit koperasi itu gotong royong: dari, oleh, dan untuk masyarakat. Karena itu semua harus jalan bersama. Jangan sendiri-sendiri,” tutur Melki.

Ia berharap pelatihan ini memperkuat kemampuan teknis dan manajerial para pendamping sebagai ujung tombak pengembangan koperasi Merah Putih di seluruh NTT. “KDKMP bukan sekadar administrasi. Ia adalah mesin ekonomi berbasis gotong royong yang harus dikelola dengan serius sejak awal,” ujar Gubernur.

DPR RI Umbu Rudi Kabunang Apresiasi Perjuangan Kapolda NTT: Mengusung Zero TPPO, Menjaga Asta Cita Presiden

SDM Jadi Prioritas

Deputi Pengembangan Usaha Kemenkop UKM, Panel Barus, menyampaikan bahwa peningkatan kompetensi SDM pendamping merupakan prioritas nasional dalam implementasi KDKMP. Menurutnya, pelatihan disusun untuk memperkuat keterampilan manajerial, teknik pendampingan, hingga pengoperasian sistem informasi manajemen koperasi.

“SDM adalah penentu utama keberhasilan koperasi. Semua proses harus bertumpu pada profesionalisme pendamping,” kata Barus.

Ikut 404 Peserta dari Seluruh NTT

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM NTT, Jusuf Lery Rupidara, melaporkan bahwa pelatihan diikuti 404 peserta yang terdiri atas 221 PMO dan Business Assistant serta 183 tenaga ahli pemberdayaan dari P3MD.

Benang yang Menyambung Nafas: Inisiatif Yanne Henuk–Pellokila di Sentra Tenun Rote Ndao

Pelatihan menghadirkan narasumber dari Politani Kupang dan Politeknik Negeri Kupang, dengan fokus pada penguatan kapasitas teknis dan manajerial untuk mendukung keberhasilan KDKMP di seluruh kabupaten/kota.

“Targetnya jelas: koperasi desa harus menjadi institusi ekonomi yang profesional, transparan, dan berkelanjutan,” ujar Lery.*/Oan Wutun/Laurens Leba Tukan

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement