Edukasi di Bulan Inklusi Keuangan 2025 dorong kemandirian finansial generasi muda
MALAKA,SELATANINDONESIA.COM — Semangat literasi keuangan menggema di Kabupaten Malaka. Ratusan pemuda, mahasiswa, dan pelaku usaha kecil memenuhi ruang pertemuan Hotel Cinta Damai Resort, Desa Wehali, Kecamatan Malaka Tengah, Rabu (8/10/2025). Mereka mengikuti kegiatan Edukasi Keuangan bagi Kelompok Pemuda yang digelar Bank NTT Cabang Betun bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Bulan Inklusi Keuangan (BIK) dan World Investor Week (WIW) 2025 di NTT. Selain OJK dan Bank NTT, kegiatan juga melibatkan Bank Indonesia (BI) dan Bursa Efek Indonesia (BEI).
Hadir dalam acara itu Wakil Bupati Malaka Henri Melki Simu, Sekretaris Daerah, para kepala perangkat daerah, mahasiswa STKIP Sinar Pancasila Betun, serta pelaku UMKM. Suasana diskusi berlangsung hangat, dengan banyak peserta muda mengajukan pertanyaan tentang cara menabung, berinvestasi, hingga mengelola modal usaha.
Wakil Kepala OJK Provinsi NTT, Polantoro, mengatakan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari upaya nasional untuk memperluas akses layanan keuangan di daerah. “Peningkatan kemampuan dalam menyusun anggaran, menabung secara konsisten, dan menggunakan layanan keuangan formal diyakini dapat memperkuat ketahanan ekonomi rumah tangga,” ujarnya.
Ia berharap generasi muda Malaka menjadi lebih mandiri dan bijak dalam mengelola keuangan pribadi, sehingga dapat berkontribusi bagi pembangunan ekonomi daerah. “Pemuda yang cerdas finansial akan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi lokal,” katanya.
Wakil Bupati Malaka, Henri Melki Simu, menyampaikan apresiasi kepada OJK, Bank NTT, BI, dan BEI atas terselenggaranya kegiatan edukatif tersebut. Menurutnya, kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi konkret antara regulator, lembaga keuangan, dan pemerintah daerah untuk membuka akses keuangan bagi masyarakat.
“Edukasi seperti ini sangat penting. Kita ingin masyarakat Malaka, khususnya generasi muda, lebih sadar akan pentingnya literasi dan inklusi keuangan. Dari pengetahuan itu, mereka bisa mengatur keuangan dengan bijak, memulai usaha, dan memperkuat ekonomi keluarga,” ujar Henri.
Sementara itu, Pimpinan Bank NTT Cabang Betun, Yorry R.M. Blegur, menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi wujud komitmen Bank NTT untuk terus menggaungkan literasi keuangan hingga ke pelosok. “Kami ingin anak-anak muda Malaka tidak hanya mengenal produk keuangan, tapi juga memahami manfaatnya untuk masa depan,” kata Yorry.
Ia menambahkan, literasi keuangan bukan hanya tentang menabung, tetapi juga soal membangun kebiasaan finansial yang sehat dan berkelanjutan. “Dari hal-hal kecil seperti mencatat pengeluaran harian, menabung rutin, hingga memahami risiko investasi,” tambahnya.
Melalui kegiatan ini, Bank NTT dan OJK berharap kesadaran finansial masyarakat Malaka semakin meningkat. Di tengah perkembangan ekonomi digital dan berbagai tantangan pascapandemi, pemahaman yang baik tentang pengelolaan keuangan diyakini menjadi modal utama untuk menciptakan masyarakat yang inklusif, produktif, dan tangguh secara ekonomi.*/TimorMedia/llt



Komentar